MASYARAKAT KOTA Pematang Siantar yang heterogen atau majemuk, baik suku, agama, mau pun kebudayaan, selama ini telah hidup rukun dan damai antara satu dengan yang lainnya. Pemuda remaja lintas agama diimbau untuk menjaga kerukunan dan toleransi di Kota Pematang Siantar.
Hal tersebut disampaikan Wali Kota Pematang Siantar, Hj Susanti Dewayani saat membuka acara Sosialisasi Kerukunan kepada Remaja Lintas Agama Kota Pematang Siantar dalam Rangka Hari Toleransi Internasional, di Convention Hall Siantar Hotel, Kota Pematang Siantar, Kamis (01/12/2022).
Hj Susanti Dewayani mengucapkan terima kasih dan menyampaikan apresiasi kepada Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kota Pematang Siantar yang menyelenggarakan kegiatan sosialisasi tersebut.
Toleransi dan kerukunan antar umat beragama dilakukan dengan tanpa mengusik akidah dan keimanan masing-masing pemeluk agama. Pengalaman membuktikan, toleransi dan kerukunan tidak tercipta hanya dari satu pihak, sedangkan pihak yang lain berpegang pada hak-haknya sendiri.
Baca juga :
MASALAH “Calistung”, H Zonny Waldi minta Kadis Pendidikan lakukan PENGENTASAN
Di Kota Pematang Siantar, kerukunan di atas perbedaan selalu dijunjung tinggi, sehingga perbedaan bukan menjadi permasalahan, melainkan kekayaan dan keunggulan Kota Pematang Siantar.
“Kota Pematang Siantar pernah meraih predikat pertama sebagai kota paling toleran di Indonesia. Ke depan, tentunya kita semua ingin agar peringkat pertama tersebut kembali diraih Kota Pematang Siantar. Meskipun hingga saat ini, Pematang Siantar tetap menjadi kota dengan tingkat toleransi yang tinggi di Indonesia,” kata Hj Susanti Dewayani.
Untuk meraih predikat tersebut, bukan hanya tugas Pemerintah Kota (Pemko) Pematang Siantar, melainkan tugas semua yang ada di Kota Pematang Siantar, termasuk pemuda rema yang menjadi peserta sosialisasi.
Baca juga :
Dihadiri PRESIDEN, 3 pengurus PGRI Simalungun ikuti puncak acara HUT Ke-77 PGRI 3 Desember di Semarang
Menjaga kerukunan dan toleransi
Hj Susanti Dewayani menyebutkan, bulan Desember ini merupakan bulan sukacita bagi umat Kristiani. di bulan ini, seluruh umat Kristiani, termasuk di Kota Pematang Siantar menyambut dan merayakan hari Natal, sebagai hari lahir Yesus Kristus.
Sejak awal bulan ini, bahkan hingga Januari tahun depan, perayaan Natal digelar di mana-mana. Baik itu di gereja, gedung pertemuan, lapangan, sekolah-sekolah, lingkungan, bahkan di rumah-rumah warga.
Pemko Siantar mengajak seluruh masyarakat yang tidak merayakan Natal, agar memberikan kesempatan kepada umat Kristiani untuk merayakan natal, dengan tetap menjaga kerukunan dan toleransi.
Kepada FKUB, Hj Susanti Dewayani mengharapkan dapat terus memantapkan peranannya di tengah masyarakat, menjadi jembatan dan wadah dalam memelihara toleransi dan kerukunan antar umat beragama, sehingga dapat mencegah terjadinya berbagai konflik sosial dalam masyarakat.
“Semoga kerja sama, sinergitas, dan kolaborasi antara FKUB dengan Pemerintah Kota Pematang Siantar semakin terjalin baik, khususnya dalam memelihara kerukunan dan toleransi di Kota Pematang Siantar dalam upaya mewujudkan Pematang Siantar Sehat, Sejahtera, dan Berkualitas,” kata Hj Susanti Dewayani.
Baca juga :
SD Negeri 097799 Bandar Selamat Juara I Sapta Pesona Tingkat Kecamatan Dolok Batu Nanggar
Merupakan keinginan semua
Sementara itu, Ketua FKUB Kota Pematang Siantar, HM Ali Lubis menerangkan, setiap 16 November diperingati sebagai Hari Toleransi Internasional. Di Kota Pematang Siantar, Hari Toleransi Internasional diperingati dengan mengundang tokoh-tokoh pemuda dan remaja dari lintas agama.
“Hari ini kita himpun lebih kurang 125 orang dari masing-masing agama yang ada di Kota Pematang Siantar,” katanya.
Menurut HM Ali Lubis, toleransi dan kerukunan merupakan keinginan semua. Tidak ada satu agama yang ada di Indonesia ini, bahkan di dunia sekali pun yang tidak menginginkan kerukunan dan tidak menginginkan adanya toleransi yang kuat dan kokoh.
“Untuk menguatkan apa yang sudah ada, hari ini bapak, ibu, saudara sekalian diundang hadir ke mari untuk bersama-sama berpikir bagaimana mewujudkan kerukunan di Kota Pematang Siantar,” katanya.
Menurut Ali Lubis, Pematang Siantar termasuk kota dengan kerukunan terbaik di seluruh Indonesia. Dua kali berturut-turut pernah mendapatkan predikat sebagai Kota Paling Toleran.
“Itu yang menilai bukan orang Sumatera Utara, tapi dari pusat, namanya Setara Institut. Untuk mewujudkan predikat itu agar langgeng terus, agar berjalan terus kerukunan di Kota Pematang Siantar, salah satu upaya kita buat seperti yang hari ini kita lakukan,” katanya.
Acara dilanjutkan dengan sesi diskusi dan sosialiasi.
Tampak hadir, Sekretaris FKUB Pdt Ardenias Tarigan, perwakilan Katolik Pansus Simamora, perwakilan Buddha UP Widijayanto, perwakilan Hindu Pinandita Mithun Krishna, serta para pemuda remaja lintas agama Kota Pematang Siantar. (Samsudin Harahap/***)