WAKIL Bupati Kabupaten Simalungun, H Zonny Waldi menyoroti masalah kemampuan anak didik dalam membaca, menulis dan berhitung (Calistung), yang menurut data masih sekitar 7.000 siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Simalungun yang tidak mampu Calistung.
Hal tersebut disampaikan H Zonny Waldi ketika menyampaikan sambutan dan bimbingan di hadapan 450 guru yang sedang memperingati HUT Ke-77 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional di Gedung Putra Solo, Jalan Sisingamangaraja Gang Ibrahim Siregar, Kota Pematang Siantar, Provinsi Sumatera Utara, Rabu (30/11/2022).
Menyikapi kondisi tersebut, H Zonny Waldi meminta Plt Kepala Dinas Pendidikan, Sakban Saragih untuk melakukan pemetaan terhadap anak didik yang tidak mampu Calistung.
“Segera lakukan pemetaan, mana anak didik yang tidak mampu membaca, mana yang tidak mampu menulis dan mana yang tidak mampu berhitung, serta yang mana tidak mampu ketiganya. Pemetaan tersebut harus dilakukan dengan jelas, agar dicari solusi penanganannya,” kata H Zonny Waldi.
Kemudian, setelah dilakukan pemetaan, H Zonny Waldi, juga meminta Sakban Saragih, untuk secepatnya melaksanakan upaya pengentasan jumlah anak didik yang tidak mampu Calistung.
“Pengentasan harus dilakukan dengan secepatnya, masalah Calistung harus menjadi perhatian Kadis Pendidikan, dan ini menjadi tugas bersama,” kata H Zonny Waldi.
Baca juga :
VISI dokter Jimmy Gultom, RSUD Parapat jadi RUMAH SAKIT PARIWISATA dan GO INTERNATIONAL
Sangat miris melihat kualitas pendidikan
H Zonny Waldi menyampaikan, bahwa dirinya sangat miris melihat kualitas pendidikan di Kabupaten Simalungun, sebagai daerah nomor tiga terbesar jumlah penduduknya, yang jauh tertinggal dari kabupaten/kota lainnya di Provinsi Sumatera Utara.
“Kita berada di ranking 29 dari 33 kabupaten/kota yang ada di Provinsi Sumatera Utara. Untuk itu, para guru, mari bersama-sama kita tingkatkan kualitas pendidikan kita di Kabupaten Simalungun ini,” kata H Zonny Waldi.
Baca juga :
Disparbud Simalungun siapkan SDM kepariwisataan, Fikri Damanik: “Para pelajar jadi DUTA WISATA”
Guru sebagai panutan dan yang diguguh
Terhadap para guru yang hadir dalam perayaan tersebut, H Zonny Waldi mengingatkan begitu besarnya peranan guru dalam mendidik anak-anak sebagai generasi penerus.
“Guru harus menjadi panutan dan yang diguguh oleh anak didik. Guru harus memberikan contoh yang baik terhadap anak didik, karena anak-anak itulah masa depan kemajuan bangsa dan keberhasilan mereka ada di tangan para guru,” kata H Zonny Waldi yang menyatakan bangga karena dapat berada di tengah-tengah guru dengan pakaian yang sama yaitu kemeja batik berlogo PGRI, begitu juga Ketua DPRD Kabupaten Simalungun, Timbul Jaya Sibarani.
“Anak-anak yang cerdas, terampil dan berahlak mulia, ada di tangan para guru. Luar biasa tugas para guru. Semoga ilmu pengetahuan yang para guru berikan kepada anak-anak didik, menjadi amal dan pahala,” kata H Zonny Waldi yang menjelaskan untuk tahun 2022 ada jatah 1.000 tenaga P3K, dan sudah terisi 868 tenaga P3K, dan masih ada sisa 132 tenaga P3K. (Ingot Simangunsong/***)