PESPARAWI merupakan sarana meningkatkan sumber daya manusia di bidang budaya yang bernafaskan kekristenan, sekaligus sumber motivasi dan inspirasi untuk mempererat tali persaudaraan dan rasa kebersamaan di tengah-tengah kebhinekaan dalam rangka meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Hal tersebut disampaikan Bupati Kabupaten Simalungun, Radiapoh Hasiholan Sinaga yang membuka kegiatan Pesta Paduan Suara (Pesparawi) Kabupaten Simalungun Tahun 2022 dengan tema “Harmoni dalam keberagaman”, yang diawali dengan kebaktian yang dipimpin Pdt Erni Julianti Purba di Open Stage Parapat, Kelurahan Tigaraja, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara, Jumat (18/11/2022).
Melalui Pesparawi, Bupati berharap dapat menjaring dan membangun talenta talenta baru yang unggul.
Baca juga :
KENAPA PEJABAT harus melayani rakyat, Edy Rahmayadi SAMPAIKAN KALIMAT MENOHOK
Baca juga :
Kuasa Hukum tuding hakim PN Medan seperti “Pontius Pilatus”
“Selamat bertanding dan memuji Tuhan. Berikan kemampuan terbaik dan semoga nama Tuhan yang termuliakan dalam kegiatan ini. Bertandinglah secara sportif. Bukan hanya penampilan dan keseragaman dalam kegiatan ini, tapi tampilkan lah nilai-nilai sosial budaya di Kabupaten Simalungun. Ini yang harus kita rawat dengan keberagaman ini,” kata Radiapoh Hasiholan Sinaga.
Menurut Radiapoh Hasiholan Sinaga, keseragaman salah satu untuk merajut keberagaman di Kabupaten Simalungun. Apalagi Kabupaten Simalungun adalah miniaturnya Indonesia.
Baca juga :
SPANDUK LIAR untuk ANIES BASWEDAN di YOGYAKARTA
“Semua ada di Simalungun, dan inilah sebenarnya nilai-nilai yang perlu kita jaga dan kita rawat bersama-sama,” kata Radiapoh Hasiholan Sinaga.
Ketua Umum Panitia, Esron Sinaga menyampaikan, Pesparawi berlangsung selama dua hari (18-19 November 2022) diikuti peserta dari 32 kecamatan di Kabupaten Simalungun.
Perlombaan dibagi 4 kategori, yakni Paduan Suara Dewasa campuran diikuti 25 kecamatan, Paduan Suara pria 7 kecamatan, Paduan Suara Anak 15 kecamatan dan Vokal Group 19 kecamatan, yang berlangsung di tiga lokasi, Open Stage (Pagoda) Parapat, Gereja HKBP Parapat dan Gereja GKPS Parapat. (Fredy Siahaan/***)