Segaris.co
Jumat, 10 Oktober 2025
No Result
View All Result
No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir
Segaris.co
No Result
View All Result
Segaris.co
No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir
Home Buah Pikir

SPANDUK LIAR untuk ANIES BASWEDAN di YOGYAKARTA

Ingot Simangunsong by Ingot Simangunsong
18 November 2022 | 09:12 WIB
in Buah Pikir
ADVERTISEMENT

ADANYA sejumlah SPANDUK LIAR yang bertebaran bersamaan dengan kedatangan Anies Baswedan ke Yogyakarta, Rabu 16 November 2022 dipastikan bagian dari strategi marketing politik.

Sengaja dilakukan oleh kelompok atau tim dengan tujuan agar Anies Baswedan seperti sedang “terzalimi”.

Strategi ini dianggap masih efektif dalam menarik simpati publik, “berlaku sebagai korban” untuk menaikkan elektabilitas.

SBY berhasil mengemas dirinya sebagai “korban kezaliman”, hingga berhasil memenangkan Pilpres 2014.

Kemudian banyak orang mengikutinya sebagai “orang yang dizalimi” oleh lawan politiknya demi memenangkan pertarungan politik.

Bahkan hingga saat ini, SBY pun masih menggunakan strategi politik lama, demi memuluskan langkah politik anaknya, AHY.

Tuduhan SBY bakal ada kecurangan Pemilu 2024, yakni pengaturan Pilpres hanya diikuti dua pasangan calon, sebagai upaya menjadikan dirinya dan anaknya AHY sebagai pihak yang “terzalimi”.

Berbeda dengan pengalaman Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama di Pilkada DKI Jakarta 2017. Ada gerombolan warga mengusir dan memasang spanduk menolaknya.

Orang berani melakukan tindakan yang bertentangan dengan Pasal 187 UU No.1 Tahun 2015 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota.

Pasal tersebut mengatur pelarangan bagi setiap orang untuk mengacaukan, menghalangi, atau mengganggu jalannya kampanye, dengan ancaman pidana 6 bulan atau denda maksimal 6 juta.

Penolakan dan pemasangan spanduk terhadap Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2017 jelas dilakukan oleh pendukung Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono.

Ahok dianggap sebagai “lawan berat”, sehingga semua hal harus dilakukan untuk mengalahkannya. Ahok akhirnya kalah di putaran kedua, meski pun menang di putaran pertama.

Dari peristiwa penolakan dan pemasangan spanduk yang dialami Ahok, jelas bahwa kelompok yang berani dan mampu melakukannya hanya pendukung Anies dan AHY.

Kelompok mereka yang berani menolak dan memasang spanduk penolakan terhadap calon gubernur.

Maka pihak yang seharusnya dituduh memasang spanduk liar “Tolak Anies” adalah pendukung Anies dan AHY di Pilkada DKI Jakarta 2017 atau paling tidak orang- orang yang belajar dari mereka.

Penghinaan terhadap warga Yogyakarta

Pemasangan spanduk liar itu merupakan penghinaan terhadap masyarakat Yogyakarta.

Bagaimana mungkin warga dengan dinamika politik paling sejuk di Indonesia, mampu melakukan itu.

Maka sesungguhnya, selain upaya “terzalimi”, pemasangan spanduk itu juga upaya mengusik dan menghina masyarakat Yogyakarta yang terkenal terbuka.

Sebagai alumni UGM, sangat tidak mungkin Anies Baswedan ditolak warga di kota tempat dia pernah belajar.

Kedatangannya ke Medan pekan sebelumnya, meskipun disambut dengan cara “berlebihan” sejak dari bandara oleh pendukungnya pun tidak ada orang marah, apalagi memasang spanduk.

Beberapa ruas jalan di Medan terpaksa ditutup maupun dialihkan pun orang “nrimo”.

Senjata makan tuan

Jika pemasangan spanduk liar di Yogyakarta itu tidak dilakukan sendiri oleh pendukung Anies Baswedan, maka peristiwa ini seperti peribahasa” Senjata Makan Tuan”.

Pendukung Anies dan AHY menggunakan spanduk sebagai senjata menolak Ahok, kini spanduk juga digunakan sebagai senjata menolak Anies.

Dengan peristiwa ini, Anies perlu mengingat senjata apa saja yang digunakannya saat berjuang mengalahkan Ahok.

Kontestasi politik itu sejatinya adu ide, gagasan, program untuk merebut hati rakyat, bukan menggunakan cara- cara primordial berbasis SARA.

Para kandidat yang bertarung di Pilpres 2024, hendaknya tidak menggunakan senjata kebencian, permusuhan, perundungan untuk meraih kemenangan.

Sebab senjata itu, selain dapat melukai orang lain, juga dapat melukai diri sendiri dan bangsa kita.

Para kandidat Pilpres 2024 perlu meneladani Prabowo Subianto dalam hal kerendahan hati menerima kekalahan dua kali, dan kemudian bersedia menjadi pembantu orang yang mengalahkannya.

 

Sutrisno Pangaribuan, Antitesis Anies Baswedan, Presidium Kongres Rakyat Nasional (KoRaN).

Tags: AniesBaswedanMakanSenjataTolakTuanYogyakarta
ShareTweetSendShareSharePinSend
ADVERTISEMENT

Berita Lainnya

Buah Pikir

Stop Pencitraan Peduli Rakyat,  Plat Kendaraan Bermotor bukan Tugas Gubernur!

by Ingot Simangunsong
2 Oktober 2025 | 08:14 WIB
0

Oleh | Sutrisno Pangaribuan UU No. 1 Tahun 2022 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, Bab II Pajak dan Retribusi...

Read more
Buah Pikir

Tidak ada ruang bagi tindakan rasis di PDI Perjuangan

by Ingot Simangunsong
25 September 2025 | 12:31 WIB
0

Oleh | Sutrisno Pangaribuan PENGURUS Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan kota Medan tidak perlu reaktif terhadap...

Read more
Ir Agio Simanjuntak (Ompu Agrido Doli)
Buah Pikir

SOSOK Ir Agio Simanjuntak (Ompu Agrido Doli) “Sang Nahkoda” PSSSI&B Medan Periode 2025–2030

by Ingot Simangunsong
25 September 2025 | 09:56 WIB
0

Catatan | Ir Poltak Simanjutak RFP Ir Poltak Simanjutak RFP DALAM perjalanan panjang Parsadaan Simanjuntak Sitolu Sada Ina dohot Boruna...

Read more
Buah Pikir

Edy Rahmayadi menggantikan Tito Karnavian sebagai Mendagri

by Ingot Simangunsong
22 September 2025 | 22:27 WIB
0

Oleh | Sutrisno Pangaribuan PRESIDEN Prabowo kembali membuka peluang melakukan perombakan keempat Kabinet Merah Putih (KMP). Kekosongan posisi Menteri BUMN...

Read more
Buah Pikir

Menanti RADICAL BREAK Presiden Prabowo

by Ingot Simangunsong
16 September 2025 | 12:53 WIB
0

Oleh | Sutrisno Pangaribuan MENTERI Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian (Tito) menyatakan dana transfer ke daerah kerap dikorupsi dan dijadikan...

Read more
Buah Pikir

Sediakan 19 juta lapangan kerja baru, bukan bayar iuran BPJS!

by Ingot Simangunsong
15 September 2025 | 16:07 WIB
0

Oleh | Sutrisno Pangaribuan MENTERI Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menggelar konferensi pers di Jakarta, Jumat (12/9/2025). Airlangga menyatakan pemerintah...

Read more

Berita Terbaru

News

Dihadiri Wali Kota Pematangsiantar, Gubernur serahkan Kartu BPJS Ketenagakerjaan untuk pekerja rentan di KEK Sei Mangkei

9 Oktober 2025 | 17:43 WIB
News

Siantar Barat duta Kota Pematangsiantar dalam Evaluasi Lomba IVA Test Tingkat Provinsi Sumut

9 Oktober 2025 | 09:53 WIB
News

Bupati Samosir audiensi ke Kementan RI, Ditjen Perkebunan sarankan fokus di komoditi kopi dan hilirisasi kopi

9 Oktober 2025 | 09:37 WIB
News

Perobohan Gedung IV Pasar Horas dimulai, target rampung 1,5 bulan

8 Oktober 2025 | 22:31 WIB
News

Dasa Sinaga reses di Bah Bolon Tongah, Basaria Batubara: “12 tahun kami menunggu renovasi sekolah…”

8 Oktober 2025 | 09:49 WIB
News

Dasa Sinaga terima aspirasi peningkatan status SMP Negeri 7 Pematangsiantar dan perbaikan halte bus

7 Oktober 2025 | 17:42 WIB
Kolom

Fenomena pejabat tinggi negara berdebat di Media Sosial: Antara transparansi dan krisis Etika Publik

7 Oktober 2025 | 13:28 WIB
News

Wakil Wali Kota hadiri Peringatan Maulid Nabi di MTsN Pematangsiantar

6 Oktober 2025 | 19:23 WIB
News

Pembongkaran Gedung IV Pasar Horas dimulai dari perobohan jembatan penyeberangan

6 Oktober 2025 | 10:40 WIB
News

Perumda Tirta Uli siasati pipa air pecah, Dirut: “Kami mohon maaf…”

5 Oktober 2025 | 20:53 WIB
News

Peringatan Maulid Nabi momentum teladani akhlak Rasulullah SAW

5 Oktober 2025 | 11:03 WIB
Kolom

bukan POLITIK KEBERANIAN

5 Oktober 2025 | 10:35 WIB
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak
  • Saran Pembaca
  • Syarat dan Ketentuan
  • Tentang Segaris.co

©2022-2024 Segaris.co

rotasi barak berita hari ini samosir sinata berita

No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir

©2022-2024 Segaris.co

rotasi barak berita hari ini samosir sinata berita