PEMATANGSIANTAR — SEGARIS.CO — Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pematangsiantar nomor urut 2, Mangatas Marulitua Silalahi dan Ade Sandrawati Purba, menunjukkan penguasaan penuh atas materi dalam debat publik yang digelar KPU Kota Pematangsiantar di Hotel Grand Zuri pada Senin, 4 November 2024.
Debat dimulai dengan pemaparan visi dan misi masing-masing paslon, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang melibatkan pertanyaan dari panelis serta tanggapan dari setiap paslon lainnya.
Mangatas dan Ade Purba menjawab setiap pertanyaan panelis dengan tanggapan yang lugas dan penuh keyakinan.
Debat ini mengusung tema tata kelola pemerintahan yang bersih, adil, dan modern untuk Kota Pematangsiantar.
Meski begitu, beberapa kandidat lainnya mengajukan pertanyaan yang dianggap kurang relevan dengan topik, sehingga Mangatas memilih untuk tidak merespon pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Dalam diskusi tata kelola pemerintahan, Mangatas menegaskan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemko Pematangsiantar.
“Kami akan meningkatkan kualitas SDM ASN, tanpa adanya intervensi dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, serta memastikan tidak ada pungli bagi ASN untuk memperoleh jabatan. ASN harus merasa nyaman dalam bekerja,” katanya.
Mangatas pun menyoroti fasilitas umum yang belum termanfaatkan, seperti Terminal Tanjung Pinggir yang telah lama selesai dibangun namun hingga kini belum difungsikan.
Ia menyatakan bahwa jika dipercaya masyarakat, fasilitas tersebut akan segera dioptimalkan.
Selain itu, ia juga menyinggung kondisi stadion Sang Naualuh yang dibiarkan tak terurus hingga menjadi hutan belantara, dan berjanji akan mengembalikan fungsi stadion tersebut sebagai sarana olahraga bagi masyarakat.
Ade Purba, yang tampil penuh percaya diri, mengangkat isu Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang Wilayah (Perda RTRW) yang berkaitan dengan masalah tapal batas serta banjir yang sering melanda Kota Pematangsiantar.
Menurutnya, banjir di kota ini disebabkan oleh kondisi drainase yang tidak lagi memadai untuk mengakomodasi debit air di kawasan pusat kota.
“Drainase di pusat kota seharusnya lebih besar agar mampu menampung air hujan yang deras,” ungkap Ade Purba.
Ade Purba juga sempat mengkritik jawaban Calon Wakil Wali Kota nomor urut 3, Ronald Darwin Tampubolon, yang dianggapnya tidak sesuai dengan pertanyaan yang diajukan.
Saat ditanya tentang upaya meningkatkan ekonomi dari sektor pariwisata, Ronald malah menyoroti keberadaan UMKM dan peran Dekranasda.
Menanggapi hal itu, Ade Purba pun memaparkan pandangannya mengenai pengembangan sektor pariwisata melalui wisata kuliner, religi, pendidikan, dan berbagai potensi lainnya yang ada di Kota Pematangsiantar.
Debat ini mencerminkan kesiapan Mangatas dan Ade Purba dalam menghadirkan perubahan konkret bagi Kota Pematangsiantar, serta komitmen mereka dalam mengatasi berbagai permasalahan yang belum tertangani secara maksimal oleh pemerintahan saat ini. [Samsudin Harahap/***]