Catatan | Ingot Simangunsong
PEMILIHAN kepala daerah [Pilkada] Kota Pematangsiantar, menjadi menarik karena ada 3 emak-emak [perempuan] yang menjadi peserta, yakni Susanti Dewayani [petahana] nomor urut 3 [pasangannya Ronald Tampubolon], Ade Purba nomor 2 [pasangannya Mangatas Silalahi], dan Herlina nomor urut 1 [pasangannya Wesly Silalahi].
Susanti di posisi calon Wali Kota, sementara Ade dan Herlina sama-sama di posisi calon Wakil Wali Kota.
Ketiganya pun sama – sama sedang berupaya mendapatkan rasa simpati dari 105.466 pemilih perempuan dan 96.860 laki-laki yang akan datang ke 411 TPS di 8 kecamatan.
Pemilih perempuan yang jumlahnya cukup besar itu, sudah pasti menjadi skala prioritas bagi ketiga politisi perempuan tersebut untuk mendapatkan suara terbanyak.
Pertanyaannya siapakah dari ketiga politisi perempuan ini, yang memiliki kedekatan emosional dengan basis kaum emak – emak [perempuan] tersebut?
Tidak dapat dipungkiri, tentu Susanti Dewayani [petahana], lebih kuat cita rasa hubungan emosional dengan para emak – emak. Itu fakta yang tidak dapat dipungkiri, dikaitkan dengan masa pengabdiannya sebagai Wali Kota semasa 2 tahun 7 bulan.
Di kurun waktu yang lumayan panjang tersebut, Susanti Dewayani demikian leluasanya bertatap muka dengan para emak – emak. Apakah melalui program PKK, Pos Yandu, stunting, perwiritan dan kegiatan Safari Ramadhan.
Kedekatan dengan para emak – emak itu, bahkan ada yang puluhan tahun dekat dengan Susanti Dewayani melalui praktek dokter spesial menangani penyakit anak – anak.
Ketika tahapan Pilkada sudah dan sedang berjalan, Susanti Dewayani boleh dikatakan tidak mengalami hambatan untuk berkomunikasi dengan para emak – emak dari semua lapisan sosial masyarakatnya.
Ade Purba dan Herlina, sudah pasti kerja ekstra keras untuk mengimbangi popularitas Susanti Dewayani di basis para emak – emak. Apalagi posisi dua politisi perempuan ini, adalah sebagai calon Wakil Wali Kota, posisi tawarnya lebih rendah dari Susanti Dewayani sebagai calon Wali Kota Pematangsiantar [untuk melanjutkan kepemimpinan].
Nah… pertarungan ini semakin mengasyikkan, karena ketiga politisi perempuan tersebut, harus mencapai raihan 55 persen suara pemilih perempuan dan pasangan mereka [laki – laki] berjuang meraih 9 persen dari 96.860 suara pemilih laki-laki, agar memenangkan Pilkada yang digelar pada 27 November 2024.
Selamat bertarung tiga politisi perempuan untuk meraih suara terbanyak di basis emak – emak Pilkada Pematangsiantar.
Pilkada Kota Pematangsiantar, adalah pertarungan tiga emak – emak untuk membangun Kota Pematangsiantar lima tahun ke depan.
Suara emak – emak adalah penentu KEMENANGAN di Pilkada Pematangsiantar. Hidup emak – emak.
Penulis, Ingot Simangunsong, pimpinan redaksi Segaris.co