PEMATANGSIANTAR — SEGARIS.CO — SUDAH saatnya pemerintahan RI di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto mengambil peran lebih aktif dalam mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Langkah pemisahan Kementerian Koperasi dan UKM merupakan kebijakan yang dinilai tepat dan inovatif, memberikan arah yang lebih fokus dalam pengembangan sektor ini.
Hal tersebut disampaikan pegiat UMKM, insiator dan Ketua Umum Badan UMKM Indonesia [BUMI], Herry Chandra ST dalam bincang – bincang khusus dengan Pimpinan Redaksi Segaris.co, Ingot Simangunsong pada Minggu [20/10/2024], terkait kebijakan Presiden RI, Prabowo Subianto yang membentuk Kementerian UMKM di kabinet yang dipimpimnya 5 tahun ke depan.
Menurut Herry Chandra, ke depan, pemerintah harus bergerak lebih cepat dibandingkan sebelumnya, mengingat pentingnya UMKM dalam mendukung perekonomian, baik di skala nasional mau pun global.
“UMKM dikenal sebagai tulang punggung ekonomi dunia, dan di Indonesia, peranannya sangat vital. UMKM membantu meratakan ekonomi di kalangan masyarakat kecil, mengurangi tingkat kemiskinan, serta berkontribusi pada pemasukan devisa negara,” kata Herry Chandra.
Plt Bupati Samosir dilaporkan terkait penyalahgunaan wewenang
Dapat bersinerji
Harapan dari Badan UMKM Indonesia [BUMI], kata Herry Chandra, adalah agar seluruh tingkatan pemerintahan, mulai dari menteri, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, hingga kelurahan dan desa, dapat bersinergi dan berkolaborasi dalam mendukung pertumbuhan UMKM.
“Setiap desa atau kelurahan diharapkan memiliki setidaknya 35 hingga 60 UMKM yang terdata, didampingi secara intensif, diberi pelatihan, serta mendapatkan bantuan permodalan,” kata Herry Chandra.
Sebagai bentuk komitmen, Badan UMKM Indonesia (BUMI) siap mengawal dan mendampingi UMKM melalui berbagai program, di antaranya:
1. Membantu memperoleh NIB (Nomor Izin Berusaha)
2. Membantu mendapatkan NPWP
3. Mendaftarkan UMKM ke Dinas Koperasi Tingkat II
4. Terhubung dengan platform e-commerce untuk promosi digital
5. Mendapatkan KTA Badan UMKM Indonesia
6. Pelatihan UMKM
7. Bantuan jaringan pembiayaan (KUR)
8. Pengembangan rencana bisnis dan sertifikasi halal
9. Pendampingan usaha
10. Pengelolaan database UMKM
11. Peningkatan kapasitas usaha UMKM
Menopang perekonomian nasional
Di Indonesia, kata Herry Chandra, UMKM berperan penting dalam menopang perekonomian nasional.
Sektor ini merupakan kontributor terbesar terhadap PDB dan menjadi penyerap tenaga kerja terbanyak, serta memiliki ketahanan yang baik dalam menghadapi krisis keuangan.
UMKM, yang dikelola oleh individu, rumah tangga, atau badan usaha kecil, meliputi berbagai bidang seperti kuliner, fashion, agribisnis, hingga jasa layanan.
Sektor-sektor UMKM yang berkembang, kata Herry Chandra, meliputi:
1. Kuliner, seperti keripik, bumbu kemasan, aneka minuman, dan warung nasi.
2. Fashion
3. Agribisnis
4. Kerajinan tangan
5. Jasa laundry
6. Event organizer/travel
7. Peternakan
8. Warung kelontong
9. Tukang pangkas/salon
10. Menjahit
11. Bengkel motor
“Dengan dukungan dan sinergi yang solid, Badan UMKM Indonesia [BUMI], siap berperan sebagai inisiator dalam memberdayakan UMKM di seluruh penjuru negeri,” kata Herry Chandra. [***]