PEMATANGSIANTAR — SEGARIS.CO — Mangatas Marulitua Silalahi, calon Wali Kota Pematangsiantar dengan nomor urut 2, melakukan kunjungan ke Pasar Dwikora (Pajak Parluasan) di Kelurahan Sukadame, Kecamatan Siantar Utara, pada Sabtu, 19 Oktober 2024.
Kehadirannya disambut antusias pedagang, pembeli, tukang becak, dan masyarakat setempat.
Sebelum berkeliling pasar, Mangatas menerima simbolis penyematan handuk kecil oleh seorang anggota ormas Pejuang Batak Bersatu.
Handuk tersebut melambangkan dedikasi seorang pemimpin yang harus bekerja keras dan berjuang untuk masyarakatnya.
“Saya menerima amanah ini dengan ikhlas. Kami akan berjuang meski harus berkeringat. Kini saatnya Siantar berubah,” ujar Mangatas
Terkait laporan LBH Pusbadhi, pihak Kejari sudah serahkan ke Inspektorat Pemkab Simalungun
Dalam kunjungan tersebut, Mangatas dan istrinya, Dian Anggraini, juga mendapat kejutan berupa ulos yang disematkan seorang pedagang yang ternyata adalah “Nantulang” dari Mangatas.
Aksi spontan ini membuat Mangatas semakin bersemangat.
“Kami berharap Pak Mangatas bisa membenahi pasar ini. Jalanan penuh lumpur dan akses pintu masuk yang dipenuhi parkir sembarangan membuat pembeli enggan datang,” ujar pedagang tersebut, mengutarakan harapannya.
Menanggapi keluhan pedagang, Mangatas menyatakan dirinya memahami situasi tersebut karena dia berasal dari kawasan Parluasan dan dekat dengan para pedagang.
“Kata ‘gusur’ adalah yang paling ditakuti oleh pedagang. Dulu kami juga mengalaminya. Oleh karena itu, dalam kamus saya, tidak ada kata gusur. Yang ada adalah penataan dan pembenahan,” katanya.
Mangatas juga meminta dukungan dan doa dari para pedagang agar dirinya dan pasangannya, Ade Sandrawati Purba, dapat memenangkan Pilkada.
“Doakan dan menangkan kami, agar kami bisa membenahi pasar ini sebaik mungkin,” katanya.
Saat berkeliling, Mangatas mendapatkan banyak masukan dari pedagang yang berharap dirinya membawa perubahan positif bagi Kota Pematangsiantar.
Beberapa pedagang bahkan meminta klarifikasi terkait isu bahwa pedagang kaki lima akan dipindahkan ke Tanjung Pinggir jika Mangatas terpilih.
Menanggapi isu tersebut, Mangatas dengan tegas membantahnya.
“Tidak pernah terlintas di benak saya untuk menggusur pedagang. Justru kami ingin menata pasar ini dengan lebih baik,” jawabnya disambut tepuk tangan dari pedagang.
Mangatas kemudian memaparkan sekilas visi dan misinya, termasuk rencana untuk menata pasar dan memperbaiki sarana prasarana agar lebih nyaman dan teratur.
“Apakah Bapak Ibu setuju jika pasar ini kita tata dengan baik?” tanyanya, yang dijawab serentak oleh pedagang dengan persetujuan.
Selama blusukan, banyak pedagang yang antusias meminta foto bersama dengan Mangatas, sambil bersorak, “Mangatas menang, hidup nomor 2!” Mangatas pun menyaksikan langsung kerusakan fasilitas pasar, termasuk jalan yang becek, drainase yang tidak berfungsi, serta tumpukan sampah di beberapa sudut.
Kunjungan ini memperlihatkan bagaimana Mangatas berinteraksi langsung dengan masyarakat dan pedagang, sambil mendengarkan keluhan serta harapan mereka terhadap masa depan Kota Pematangsiantar. [Samsudin Harahap/***]