“JELAS SEKALI bahwa Pemilihan Legislatif (Pileg) dengan Sistem Proporsional Terbuka telah terbukti menciptakan #Demokrasi Tuna Adab Menuju Biadab akibat semakin maraknya Praktek Politik Uang. Apakah bisa engkau sanggah data dan fakta politik otentik ini, Bung Bima Arya???”
Pernyataan di atas disampaikan Ketua Umum DPP Dulur Ganjar Pranowo #DGP, Raden Zieo Suroto untuk menyanggah Ketua DPP PAN Bima Arya yang angkat suara soal Mahkamah Konstitusi (MK) yang saat ini tengah memproses uji materiil UU Nomor 7/2017 tentang pemilu sistem proporsional terbuka atau sistem coblos nama caleg.
Bima Arya menyebutkan sistem proporsional tertutup adalah sebuah kemunduran demokrasi.
“Hah!!?? Pileg dengan Sistem Proporsional Tertutup sampeyan bilang Kemunduran Demokrasi??? Demokrasi Undur-Undur dong mas Bima Arya!!,” kata Raden Zieo Suroto kepada segaris.co melalui aplikasi WhatsApp, Sabtu (11/02/2023) malam.
Baca juga :
Pernyataan Sikap Ketum Organ Relawan Ganjar Pranowo: “KAMI BERSYUKUR, NOEL HENGKANG dari BARISAN RELAWAN GANJAR”
Raden Zieo Suroto mengatakan begini, “Ya Mbok Wae, sampeyan itu kalau ngomong biasakanlah didukung oleh DATA dan FAKTA politik yang otentik dan yang cukup memadai. Sampeyan itu kan bukan hanya seorang Kader PAN, tapi juga Walikota Bogor, lho.”
Pileg Sistem Proporsional Terbuka Terbukti Suburkan Politik Uang
Diungkapkan Raden Zieo Suroto, berbagai hasil riset melaporkan, bahwa sejak Pileg 2009, lalu Pileg 2014 dan Pileg 2019 yang menggunakan Sistem Proporsional Terbuka, malah membuktikan semakin menyuburkan praktek politik uang antara para Caleg dengan para Pemilih dari kalangan Masyarakat Berpenghasilan Rendah, #MBR atau #WongCilik.
Baca juga :
“Bayangkanlah mas Bima Arya, jumlah penduduk dewasa Indonesia (= Pemilih) yang hanya lulusan SMP itu sebanyak 62% lho!! Mereka semua ini pastilah termasuk Pemilih #WongCilik yang dimaksud yang menjadi mangsa empuk bagi para Caleg yang andalannya politik uang… gawat banget kan, Bung Bima Arya,” kata Raden Zieo Suroto.
Bahkan, akibat fatal dari praktek politik uang ini, maka Kedaulatan Rakyat terutama #WongCilik yang jumlahnya sangat banyak itu, semakin lama mereka pasti semakin melemah dan mengecil, karena tergadai gegara praktek Politik Uang.
Raden Zieo Suroto pun menyebutkan, Bung Bima Arya, bisa jadi merupakan pengambil dan penikmat manfaat dari semakin kecanduannya #WongCilik pada Politik Uang?
Baca juga :
Jelang HARI PERS, oknum anggota DEWAN PERS dipolisikan
Padahal rumusnya, Demokrasi sama dengan membangun Kedaulatan Rakyat!! Bila Kedaulatan Rakyat semakin melemah, maka otomatis demokrasi menjadi alat Konspirasi JahaD bagi para Politikus Busuk, Pengusaha Hitam, Birokrat Korups dan Penegak Hukum Keji untuk menjajah dan menjarah rakyat, bangsa dan negara-nya sendiri, kata Raden Zieo Suroto.
“Bung Bima Arya, Demokrasi seperti inikah yang ingin kau dan teman-temanmu pertahankan dengan tetap ngotot mendukung Pileg dengan Sistem Proporsional Terbuka saat ini?” kata Raden Zieo Suroto. (Rilis/***)