Oleh | Ingot Simangunsong
“BIRAHI POLITIK” atau “SAHWAT POLITIK” sudah menampakkan wujudnya, dengan yang terkontrol dan sedikit “liar”.
Ketua Umum DPP Dulur Ganjar Pranowo (DGP), Raden Zieo Suroto mengindentikan para pemilik “birahi politik” atau “sahwat politik” yang “liar” itu, dengan sebutan GELEMBUNG SABUN.
Pernyataan Raden Zieo Suroto itu, berkaitan dengan tindakan relawan Ganjar Pranowo (GP) Mania yang dipimpin Immanuel Ebenezer, membubarkan diri dan mencabut dukungan terhadap Ganjar Pranowo sebagai Penerus Jokowi 2024.
Baca juga :
(PERENUNGAN) Pers BERMARTABAT
Bubar-membubarkan sebuah wadah, adalah hal biasa, karena kepermanenan tidaklah sesuatu yang akan abadi. Kelahiran, akhirnya terhenti pada kematian. Biasa-biasa saja.
Yang menjadikan berbagai pihak merasa perlu menunjukkan sikap — terkhusus relawan Dulur Ganjar Pranowo #DGP, adalah karena Immanuel Ebenezer bersama koleganya, memberikan pernyataan bahwa Gajnar Pranowo dianggap bukan sebagai pemimpin yang tepat untuk menggantikan Presiden Jokowi.
Kemudian disebutkan, bahwa Ganjar Pranowo belum pasti mendapatkan tiket untuk melaju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Baca juga :
MUSRA MAKSA dan SUDUTKAN GANJAR PRANOWO…
Kebiasaan yang seharusnya tidak dijadikan kebiasaan
Sebenarnya, apa yang dilakukan Immanuel Ebenezer, menjadi kebiasaan yang seharusnya tidak dijadikan kebiasaan, yaitu menjustifikasi Ganjar Pranowo bukan sebagai pemimpin yang tepat dan belum pasti mendapatkan tiket.
Kalau mau bubar, ya bubar saja. Kalau mau pindah ke hati figur lainnya, yang dianggap lebih tepat, ya pindah saja. Tokh, tidak ada suatu “alat pengikat” antara GP Mania dengan Ganjar Pranowo, kecuali sebutan relawan.
Bubarnya GP Mania, adalah dikarenakan ketidakpahaman terhadap makna relawan. Artinya, ketika tidak adalagi kerelaan, maka yang muncul “birahi politik” atau “sahwat politik” yang rada “liar” dan “ngaco”.
Politikus yang juga budayawan, Erros Djarot mengomentari langkah Ketua Umum Jokowi Mania (JoMan) Immanuel Ebenezer alias Noel membubarkan GP Mania, sebagai upaya penggembosan terhadap Ganjar Pranowo, tetapi tidak akan berdampak sama sekali.
Baca juga :
Ketum DPP DGP Raden Zieo Suroto: “IMMANUEL EBENEZER ITU RELAWAN GELEMBUNG SABUN”
Kasihan Immanuel Ebenezer
“Saya kasihan sama Noel karena justru itu merugikan Noel sendiri, bukan Ganjar,” kata Eros, melalui sambungan telepon kepada KumparanNews, Jumat (10/2/2023).
GELEMBUNG SABUN, yang disampaikan Raden Zieo Suroto, adalah kilas balik sebuah permainan masa kecil, bagaimana cairan sabun dalam botol dengan bantuan alat (kawat) bentuk lingkaran yang ada pegangannya. Alat itu ditarik dan diangkat serta diposisikan sejajar dengan mulut, untuk menghembus cairan sabun, sehingga membentuk gelembung-gelembung.
GELEMBUNG SABUN itu tidak bertahan lama, hanya sekian detik, kemudian pecah dan hilang tak berjejak.
GELEMBUNG SABUN, menjadi sinyal kencang yang disampaikan Raden Zieo Suroto, untuk mengingatkan relawan-relawan yang berada dalam lingkaran perjuangan Ganjar Pranowo penerus Jokowi 2024, untuk tetap dalam satu garis tegas. Tidak plin-plan, tidak plintat-plintut dan tidak omong doang.
Dulur Ganjar Pranowo #DGP, berada di garda terdepan dalam membersihkan GELEMBUNG SABUN. Itu garis tegas, yang menguatkan bahwa kita masih tetap segaris dalam satu tujuan, Ganjar Pranowo penerus Jokowi 2024.
Salam #DGP!!!
Penulis, Ingot Simangunsong, Pimpinan Redaksi mediaonline segaris.co, inisiator #PenaJokowiCentreConnection, motivator #GerakanDaulatDesa Sumatera Utara serta, relawan dan pengurus DPP#DulurGanjarPranowo