Maret 2022, ELPERIA SILAEN, S.Pd. M.Pd, menjabat KEPALA SMP Negeri 2 Dolok Panribuan, Kecamatan Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara.]
Januari 2023 – dua bulan menjelang setahun mengabdi di sekolah tersebut – “menyeruak” kabar bahwa akreditasi sekolah itu – yang sudah A – “melorot tajam” menjadi C.
Jumat (13/01/2023), di ruang kerjanya Jalan Palianaopat, Tiga Dolok, Kecamatan Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara, Elperia Silaen menerima kehadiran Pimpinan Redaksi mediaonline segaris.co, Ingot Simangunsong. Berikut ini, adalah hasil bincang-bincang terkait soal akreditasi yang “melorot tajam” ke C tersebut.
*****
ELPERIA SILAEN, mengaku was-was ketika Tim Assesor dari Medan, yakni Leonard Hamonangan Sipahutar dan Eliadi Zamasi, yang akan menilai akreditasi SMP Negeri 2 Dolok Panribuan, melakukannya dengan sistem “dalam jaringan” (daring), yang digelar pada 28 Juli dan 29 Juli 2022.
“Saya, sebenarnya merasa kurang pas, akreditasi dilakukan dengan ‘daring’, tapi mau bilang apa, karena pada jadwal tersebut, status pandemi Covid-19 di Medan, mereka tidak diijinkan melakukan perjalanan ke luar daerah,” kata Elperia Silaen.
Menurutnya, perasaan was-was itu, salah satunya adalah terkait objektifitas penilaian, karena keterbatasan ruang untuk melihat atau menunjukkan bagaimana situasi atau kondisi SMP Negeri 2 Dolok Panribuan.
“Macam manalah melakukan penilaian dengan zoom, wajah dengan wajah yang bertemu, tanpa melihat bagaimana situasi atau kondisi sekolah, dan proses belajar mengajar serta kegiatan lainnya tanpa dilihat langsung,” kata Elperia Silaen.
Baca juga :
Chandra Yau: “SEBELUM jadi Wali Kota, Bu Susanti Dewayani dan Pak Erizal sudah memupuk toleransi”
Baca juga :
KOMENTAR OW Herry Dermawan tentang IMLEK FAIR dan INTOLERANSI
Salah satu yang disimpulkan assesor tersebut, yang disampaikan Elperia Silaen, bahwa assesor menilai yang kelihatan aktif hanya kepala sekolah, sementara guru-guru tidak berperan.
“Bagaimana mau melihat aktif tidaknya guru-guru, yang tampak dalam zoom hanya saya dengan assesor,” kata Elperia Silaen yang menjelaskan pada hari pertama, assesor wawancara dengan kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan guru, kemudian di hari kedua, melihat guru mengajar dan wawancara dengan beberapa siswa.
Disebut membual
Selanjutnya, yang membuat Elperia Silaen merasa heran, ketika ia diminta assesor untuk paparan tentang kegiatan ekstrakurikuler serta kegiatan lainnya.
“Sesuai permintaannya, ya saya paparkan bagaimana ekstrakulikuler di sekolah kami ini. Salah satunya, kegiatan drumband yang ikut dalam memeriahkan HUT Ke-77 Kemerdekaan RI untuk Kecamatan Dolok Panribuan,” kata Elperia Silaen.
Baca juga :
IMLEK FAIR “perekat” BUDAYA, tidak KOMERSIAL dan bukan PASAR MALAM
Baca juga :
HARI PERTAMA IMLEK, Hj Susanti Dewayani dan Erizal Ginting akan “bangun silaturahmi” dari VIHARA ke VIHARA
Namun, setelah penjelasan tersebut disampaikan, assesor menilai Elperia Silaen sedang membual.
“Saya merasa heran, diminta menjelaskan terkait ekstrakurikuler, setelah dijelaskan, malah saya disebut membual. Kalau diartikan, saya mengada-ada,” kata Elperia Silaen.
Kemudian, saat assesor menyebutkan bahwa alumni tidak berperan dalam aktifitas sekolah, Elperia Silaen membantah dan menjelaskan bahwa alumni memberikan perhatian terhadap apa yang dibutuhkan sekolah, khusus untuk ekstrakurikuler.
“Saya jelaskan, walau saya baru 4 bulan sebagai kepala sekolah, pimpinan sebelum saya telah membangun komunikasi dengan para alumni. Saya sebutkan, bukti autentiknya adalah alumni memberikan bantuan alat drumband,” kata Elperia Silaen.
Baca juga :
Edy Rahmayadi TIDAK INGIN KEHILANGAN PELUANG EMAS
Masa pandemi Covid-19 yang tidak diperhitungkan
Hari kedua pelaksanaan penilaian akreditas, assesor sudah menyampaikan bahwa hasil penilaian terhadap SMP Negeri 2 Dolok Panribuan, tidak memuaskan, nilainya 78 (Akreditasi C).
Elperia Silaen mengaku tidak menerima begitu saja, apa yang disampaikan assesor. Protes pun disampaikannya saat berjalan tatap muka dalam jaringan (daring).
“Saya berupaya memberikan pemahaman kepada para assesor bahwa dua tahun ke belakang, kita berada dalam masa pandemi Covid-19, tentu aktifitas sekolah tidak maksimal dan berdampak pada kualitas anak didik, begitu dengan administrasi. Itu saya sampaikan, agar menjadi bahan pertimbangan, namun assesor tidak memperdulikannya. Saya semakin tidak paham,” kata Elperia Silaen.
Sudah LOLOS sebagai SEKOLAH PENGGERAK
Tidak cukup menjelaskan situasi pandemi Covid-19 yang berdampak besar terhadap proses belajar mengajar dan tertib administrasi, ditambah lagi masa kerjanya baru 4 bulan, Elperia Silaen pun menyampaikan, bahwa SMP Negeri 2 Dolok Panribuan sudah dinyatakan LOLOS sebagai SEKOLAH PENGGERAK.
“Saya juga sampaikan bahwa pada Juni 2022, SMP Negeri 2 Dolok Panribuan sudah LOLOS sebagai SEKOLAH PENGGERAK. Artinya, secara nasional, kita sudah berhasil memperjuangkan sekolah ini menjadi SEKOLAH PENGGERAK. Penjelasan ini pun tidak dijadikan bahan pertimbangan kepada para assesor tersebut,” kata Elperia Silaen.
Surat Pernyataan Keberatan
Menyikapi keputusan kedua assesor tersebut, pada 3 Nopember 2022 melalui surat Nomor: 421.2/245/SMP.2/Disdik 2022, Elperia Silaen pun menyurati Ketua BAN S/M SUMATERA UTARA yang isinya “Menyatakan bahwa SMP Negeri 2 Dolok Panribuan keberatan atas hasil Visitasi yang dilaksanakan pada tanggal 28-29 Juli 2022 melalui Daring oleh Bapak Asesor Leonard Hamonangan Sipahutar dan Bapak Eliadi Zamasi, S.Pd yang menyatakan Nilai Akreditasi SMP Negeri 2 Dolok Panribuan dengan Nilai 78 (C) karena tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.”
“Sehubungan dengan itu, kami bermohon untuk dilakukan visitasi ulang atau peninjauan ulang. Kami berharap, penilaian akreditasi dapat dilakukan secara langsung. Artinya visitas langsung, tidak lagi daring,” kata Elperia Silaen.
Menurut informasi yang didapat segaris.co, penilaian akreditasi sekolah sudah terjadwal, dan tidak dapat dimohonkan secara khusus.
“Sepengetahuan saya, jadwal akreditasi akan digelar pada April atau Mei 2023. Di situlah nanti, kita minta untuk dilakukan re-akreditasi terhadap SMP Negeri 2 Dolok Panribuan,” kata sumber segaris.co. (***)