MASYARAKAT etnis Tionghoa Kota Pematang Siantar, akan merayakan Tahun Baru Cina atau IMLEK pada Minggu (22/01/2023).
Sekretaris DPD Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Kota Pematang Siantar, CHANDRA YAU menyampaikan, Wali Kota Pematang Siantar, Hj Susanti Dewayani bersama Ketua Dekranasda Kota Pematang Siantar, H Kusma Erizal Ginting, di hari pertama Perayaan Imlek akan bersilaturahmi ke seluruh Vihara yang ada di Kota Pematang Siantar.
Baca juga :
Chandra Yau: “SEBELUM jadi Wali Kota, Bu Susanti Dewayani dan Pak Erizal sudah memupuk toleransi”
“Kesediaan Bu Wali dan Pak Erizal Ginting untuk bersilaturahmi dengan umat Buddha yang merayakan Imlek di Vihara, disambut baik dan kita sudah siap menyambut dan menerima kehadiran Bu Wali dan Pak Erizal,” kata Chandra Yau kepada segaris.co, Rabu (11/01/2023).
Ketika ditanyakan apakah Bu Wali dan Ketua Dekranasda akan mengenakan baju adat tradisional Cina saat silaturahmi, Chandra Yau, belum dapat memberikan informasi yang pasti.
Baca juga :
IMLEK FAIR “perekat” BUDAYA, tidak KOMERSIAL dan bukan PASAR MALAM
“Kalau itu belum dapat saya pastikan. Tetapi, kalau Bu Wali dan Pak Rizal berkenan untuk mengenakannya, kita sudah mempersiapkannya,” kata Chandra Yau.
Kemudian, Chandra Yau mengungkapkan, kehadiran Bu Wali dan Ketua Dekranasda untuk silaturahmi di hari pertama Perayaan Imlek, merupakan bentuk penguatan rasa toleransi antar umat beragama dan antar etnis.
“Kami sangat mendukung upaya Bu Wali dalam penguatan rasa toleransi di Kota Pematang Siantar. Kita berharap, bersama Bu Wali, rasa toleransi dapat lebih ditingkatkan dan semakin lebih baik,” kata Chadra Yau.
Berikut ini, segaris.co menyajikan nama Baju Adat Tradisional Cina
Dari beberapa perubahan trend baju adat Cina dari masa ke masa, terdapat beberapa jenis baju yang dikenal hingga saat ini.
Baju tersebut menjadi identitas budaya tersendiri bagi negara Cina. Berikut ini adalah beberapa nama baju adat Cina yang masih ada hingga saat ini:
Qipao
Baju adat tradisional Cina yang pertama adalah Qipao. Mungkin, sebagian dari titipers sekalian pasti mengenal atau setidaknya pernah melihat jenis baju ini. Qipao adalah baju tradisional Cina yang usianya sudah cukup tua. Hal ini menjadikan qipao adalah inspirasi dari terbitnya baju tradisional lain, yaitu Cheongsam.
Qipao sendiri memiliki sejarah yang cukup unik. Pada zaman dahulu, para perempuan dari dinasti atau klan Han memakai baju yang bernama manchu. Namun, para perempuan ini dipaksa untuk mengganti pakaian mereka ke baju Qipao, dan jika tidak, mereka akan dihukum mati.
Baju adat Qipao memiliki desain yang elegan. Hal ini terlihat dari desainnya yang menutup ujung leher hingga ujung kaki dengan model baju yang menggantung serta press body. Bentuk rok bagian bawah qipao kecil pada bagian atas, namun melebar pada bagian bawah hingga ujung kaki.
Baju yang tertutup ini memiliki tujuan untuk menyamarkan usia orang yang menggunakan Qipao. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, baju Qipao memiliki beberapa modifikasi diantaranya adalah potongan ramping dan belahan rok bagian bawah hingga ke bagian betis atas.
Samfoo
Samfoo adalah salah satu baju adat tradisional Cina yang banyak digunakan sehari-hari. Hal ini membuat samfoo memiliki perbedaan dibandingkan dengan baju adat lainnya yang cenderung banyak terdapat pada acara-acara khusus atau perayaan dan pesta.
Samfoo sendiri memiliki desain yang sederhana dan tidak dilengkapi dengan pernak pernik mewah ataupun corak tertentu. Wajar saja, karena penggunaan baju samfoo adalah untuk sehari-hari. Baju ini dibuat dari bahan satin yang mengkilap, namun juga dingin apabila berada di tubuh.
Jika wanita muda cocok dan banyak memakai baju adat lainnya, samfoo cocok dan banyak dikenakan oleh wanita paruh baya. Hal ini karena model baju samfoo yang longgar dan sederhana membuat wanita paruh baya nyaman untuk memakai baju samfoo ini.
Tak hanya itu, belakangan ini banyak baju samfoo dengan desain khusus laki-laki, dimana baju ini dilengkapi dengan lengan yang panjang menyerupai kemeja. Samfoo laki-laki dilengkapi dengan kancing rajut khas Cina seperti halnya baju adat Cina yang lainnya.
Hanfu
Hanfu merupakan salah satu baju adat Cina yang memiliki usia paling tua. Pakaian ini telah digunakan sejak 4000 tahun lalu. Hanfu sendiri berasal dari kata Han dan Fu, yang berarti pakaian orang era Dinasti Han. Ya, memang pakaian ini merupakan pakaian adat asli pada era Dinasti Han.
Hanfu sendiri terbuat dari bahan kain sutra yang halus dan jatuh, sehingga menampilkan kesan elegan. Baju adat hanfu dahulu hanya dikenakan oleh kalangan bangsawan dan orang terpandang. Namun, saat ini baju hanfu sudah banyak dikenakan secara umum oleh masyarakat.
Desain baju hanfu merupakan perpaduan budaya antara Cina dan Korea. Hanfu terkenal dengan hiasan jumpai yang menjuntai panjang, liontin giok yang terbuat dari batu atau pei, serta berbagai macam perhiasan yang mengikat pinggang. Hiasan tersebut membuat hanfu menampakkan kesan feminim dan elegan.
Cheongsam
Baju tradisional Cina, cheongsam adalah salah satu baju tradisional yang banyak dikenakan saat ini. Pada dasarnya, cheongsam adalah versi modern dari baju adat qipao. Cheongsam tidak memiliki banyak ornamen, sehingga menampakkan kesan minimalis dan elegan pada orang yang memakainya.
Hingga saat ini, cheongsam banyak digunakan oleh masyarakat Cina, bahkan masyarakat mancanegara disaat ada perayaan hari besar Cina seperti Imlek. Masyarakat dari berbagai kalangan pun, mulai dari yang tua hingga yang muda, atau yang kaya hingga yang miskin juga banyak menggunakan cheongsam.
Desain baju cheongsam sendiri memiliki bentuk press body namun tertutup. Baju ini tidak memiliki lengan panjang, umumnya sleeveless atau model lengan pendek. Satu hal yang membuat baju cheongsam unik adalah kerahnya. Hal ini karena, baju cheongsam memiliki kerah yang tinggi hingga menutup leher.
Cheongsam seringkali menjadi seragam bagi para pekerja hotel di Cina dan Hongkong, mulai dari pelayan kamar hingga resepsionis. Jika titipers sekalian ingin menggunakan baju cheongsam, akan lebih baik untuk menggunakannya saat mengunjungi bangunan bersejarah di Cina seperti forbidden city di Beijing.
Jubah Labuh
Jubah labuh adalah baju adat Cina yang dikhususkan untuk kaum laki laki. Baju ini adalah baju khusus untuk perayaan tahun baru Cina. Sehingga, orang-orang akan banyak menggunakan baju ini setahun sekali. Oleh karena itu, jubah labuh termasuk ke dalam golongan baju spesial.
Pakaian tradisional Cina satu ini dibuat dengan bahan premium, yaitu kain sutra dan kain brokat yang indah. Tak hanya itu, baju jubah labuh dijahit khusus menggunakan benang emas yang indah.
Sehingga, perpaduan bahan ini membuat baju jubah labuh memberi kesan mewah dan elegan pada seseorang yang memakainya.
Jubah labuh juga tidak dibuat dengan corak yang banyak seperti halnya baju adat Cina milik wanita. Corak yang ada di baju jubah labuh tergolong sederhana dan sedikit. Baju ini dibuat longgar agar nyaman dikenakan, serta menampilkan kesan yang gagah dan berkharisma bagi laki-laki yang memakainya.
Changshan
Changshan merupakan baju adat Cina untuk kaum laki-laki. Pada dasarnya, changshan memiliki konsep yang sama dengan cheongsam milik kaum wanita. Changshan memiliki arti baju panjang atau baju formal yang penggunaannya hanya pada perayaan acara besar atau acara-acara tertentu saja.
Pada zaman dahulu, orang yang bisa mengenakan changshan hanyalah orang dari kalangan atas saja, seperti orang kaya, saudagar, ataupun bangsawan. Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, sejak abad ke 17 hingga abad ke 20, orang dari berbagai strata sosial mulai menggunakan changshan.
Bahkan, saat ini, changshan yang identik dengan Cina, banyak dimodifikasi menjadi lebih modern, dari desain hingga ornamennya. Baju changshan juga tidak lagi digunakan pada perayaan acara tertentu saja, melainkan bisa digunakan kapan saja, hingga bisa menjadi baju sehari-hari.
Salah satu ciri khas baju changshan adalah warnanya. Baju changshan identik dengan warna merah menyala khas Cina. Warna merah ini sangat identik dengan kemakmuran, kedamaian, dan kebahagiaan menurut pemahaman orang Cina.
Baju Shanghai
Baju adat Cina selanjutnya adalah baju shanghai. Baju adat shanghai ini adalah salah satu baju adat Cina yang umumnya penggunanya kebanyakan adalah kaum wanita yang memiliki darah keturunan Tionghoa. Sehingga, tidak semua warga Cina biasa memakai jenis baju adat ini.
Meskipun begitu, baju shanghai adalah baju yang memiliki ciri khas Cina yang sangat kuat. Hal ini terlihat dari model kerah baju yang menutupi leher, serta model potongan kain menyilang yang terdapat pada bagian dada. Selain itu, ornamen kancing dan motif tertentu juga terlihat ada pada baju shanghai ini.
Saat ini, baju shanghai yang banyak beredar adalah baju shanghai yang telah mengalami modifikasi secara modern mengikuti perkembangan zaman. Misalnya saja, motif garis garis modern yang menggantikan motif floral khas Cina. Baju shanghai ini umumnya terdapat pada perayaan acara tertentu saja.
Tang Suit
Pakaian tradisional Cina terakhir adalah Tang Suit yang merupakan jaket Tionghoa modern ketika berjayanya Dinasti Tang dan berasal dari kata Tangzhuang. Jaket tradisional ini juga perpaduan antara jaket barat dan jaket Manchu.
Pakaian ini juga menjadi busana formal nasional pria Cina sejak tahun 1929. Sehingga, tidak heran bila kamu sering melihatnya pada film-film kungfu maupun kerajaan. (Ingot Simangunsong/Samsudin Harahap/titipbeliin.com/***)