KETUA Gerakan Pemasyarakatkan Minat Baca (GPMB) Sumatera Utara, Nawal Lubis terus mendorong lahirnya banyak penulis di Sumut.
Menurutnya, selain membaca, kegemaran menulis juga mesti ditingkatkan. Sehingga gagasan yang muncul setelah membaca bisa diaktualisasikan lewat tulisan.
Semakin banyak penulis yang menerbitkan buku, maka akan semakin banyak buku yang tersebar di daerah ini.
“GPMB dan Pemerintah Provinsi Sumut akan terus mendorong masyarakat untuk menuangkan ide-idenya lewat tulisan,” kata Nawal, saat membuka Workshop Literasi Penulisan Bagi Pemula di Hotel Karibia Boutique, Jalan Timor, Medan, Jumat (04/11/2022).
Baca juga :
9 bulan usia RTP Pantai Bebas Parapat, Ringkas Tarigan: KONDISINYA MEMPRIHATINKAN
Baca juga :
LBH Gerak Indonesia buka perwakilan di Samosir, Jusniar Endah Siahaan: “Bukan sekadar menangani perkara komersial”
Menurut Nawal, penulis merupakan profesi yang mulia. Sebab, penulis menuangkan ilmu yang didapatnya ke dalam tulisan untuk dibaca orang banyak.
“Saya harap, para peserta workshop dapat menerapkan ilmu yang didapatnya, jika punya ide, gagasan yang mau dituangkan jangan takut menulis,” ujarnya.
Selain itu, Nawal juga mengungkapkan, dirinya sangat senang membaca buku sejak kecil.
“Saya senang membaca. Dari kecil saya suka sekali membaca. Kalau punya duit, saya tidak kemana-mana. Saya pasti ke toko buku,” kata Nawal.
Menurut Nawal, orang yang membaca pastilah ilmunya lebih baik ketimbang yang tidak gemar membaca.
“Kita tahu membaca adalah jendela dunia, bahkan dalam Agama Islam, perintah pertama Allah adalah Iqra, yang artinya membaca,” kata Nawal.
Kepala Pusat Analisis Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca, Adin Bondar mengatakan, potensi penulis di Sumut cukup luar biasa. Mengingat Sumut juga telah banyak menghasilkan penulis-penulis handal.
Baca juga :
Serahkan SK Mandat IPK Tapian Dolok, Martogi Sinaga: “Kembangkan sayap IPK hingga ke ranting-ranting”
Baca juga :
Prihal PERMOHONAN IZIN melakukan perceraian, INI PENJELASAN Zocson Midian Silalahi
Namun penulis memerlukan regenerasi. Oleh sebab itu, diperlukan lahirnya penulis-penulis muda yang produktif.
“Kami dari Perpusnas sebagai lembaga pemerintah non kementerian yang bertugas membangun budaya literasi sangat berkomitmen penuh mendorong masyarakat kita menjadi berbudaya membaca, termasuk budaya menulis,” kata Adin.
Adin mengatakan, usai workshop tersebut, peserta yang berjumlah 150 orang akan menghasilkan tulisan. Selanjutnya, tulisan tersebut akan dikumpulkan dan menjadi satu buku.
“Sehingga lahirlah satu buku yang bisa disumbangkan kepada bangsa dan negara ini,” katanya.
Plt Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Sumut, Dwi Endah Purwanti menyampaikan, workshop tersebut diikuti 150 peserta pelajar, mahasiswa, dan pegiat literasi Sumut.
Workshop diadakan selama dua hari dan diisi narasumber yang mumpuni mulai dari Maman Suheman yang akrab dikenal Kang Maman, penulis asal Sumut Wiwik Puspitasari, akademisi M Joharis Lubis dan wartawan Surat Kabar Rizal Rudi Surya. (Sipa Munthe/*)