RATUSAN massa aksi dari Universitas Nomensen Medan serta Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Medan, geruduk Gedung DPRD Sumatera Utara (Sumut), di Jalan Imam Bonjol, Medan, Rabu (07/09/2022).
Dalam orasinya, massa mendesak pemerintah untuk segera membatalkan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) karena menurut mereka, kenaikan itu telah menambah beban penderitaan rakyat.
Rezim Jokowi, teriak massa, telah berbohong kepada rakyat sebab pada bulan Juli 2022 lalu, Presiden Joko Widodo telah berjanji tidak akan menaikan harga BBM.
“Bahkan beberapa hari lalu, Presiden Jokowi masih membagi-bagikan bantuan di Papua. Kenapa Jokowi tiba-tiba menaikan BBM. Ini sama artinya, Presiden Joko Widodo telah mendukung hasrat para oligarkhi di negeri ini,” tuding orator aksi.
Baca juga :
RDP Wali Kota – DPRD Pematang Siantar, dari Panglima Talam hingga rasa kebersamaan membangun
Massa juga menuding para anggota dewan tidak memperjuangkan kebutuhan dan kepentingan rakyat. Dewan lebih mementingkan diri dan partainya.
“Saat pencalegan saja mereka rajin mendatangi rakyat. Tapi setelah jadi dewan, mereka lupa dengan janji dan tanggung-jawab mereka sebagai wakil rakyat. Maka ke depannya, kita tidak perlu lagi percaya dengan para dewan itu,” teriak orator aksi.
Setelah hampir satu jam berorasi di depan Gedung DPRD Sumut, massa aksi marah dan ingin menerobos berikade aparat kepolisian dari Poltabes Medan.
Massa naik ke pintu gerbang Gedung DPRD Sumut dan memasang dua buah spanduk yang berisi tulisan ” TOLAK KENAIKAN BBM” dan “GEDUNG INI DISITA MAHASISWA NOMENSEN”.
Namun pihak kepolisian yang bertugas mencoba menenangkan massa aksi yang mulai memaksa masuk. Pimpinan aksi menenangkan massa untuk tetap dalam satu komando dan meminta massa aksi untuk duduk bersama menunggu pimpinan DPRD Sumut datang menyambangi massa.
Setelah beberapa saat berorasi, massa disambangi anggota DPRD Sumut, diantaranya Tuahman Purba dari Fraksi Nasdem,
Baca juga :
Kunker di Cabdisdik Pematang Siantar, Edy Rahmayadi ingatkan kejujuran, kasih sayang dan motivasi
“Kita minta perwakilan massa mahasiswa untuk datang ke Fraksi Nasdem membahas masalah kenaikan BBM meski secara pribadi saya menolak kenaikan BBM ini. Saya minta supaya para rekan mahasiswa bersabar dengan sikap dewan,” terang Tuahman yang juga dokter anastesi itu.
Sementara, Wagirin Arman, dari Fraksi Partai Golkar, mengatakan dengan tegas menolak kenaikan BBM. Dia meminta agar pemerintah jangan menambah beban rakyat.
“Ada penolakan kenaikan BBM ke presiden, ke DPR, saya Wagirin Arman, baik sebagai pribadi maupun anggota dewan, menolak dan akan ikut menandatangani pernyataan sikap bila ada dibuat adik-adik mahasiswa,” tegasnya. (Sipa Munthe/***)