Oleh | Baltasar Tarigan
KAWASAN SEMBAHE, Sumatera Utara, merupakan daerah yang rentan terhadap bencana longsor.
Untuk mengurangi risiko ini, diperlukan langkah-langkah mitigasi yang terintegrasi dengan pendekatan teknis, ekologis, dan sosial.
Berikut adalah strategi yang dapat diterapkan untuk mengatasi ancaman longsor tersebut.
Pengelolaan lingkungan dan rehabilitasi lahan
REBOISASI menjadi langkah kunci, dengan penanaman pohon berakar kuat seperti bambu dan vetiver guna menstabilkan tanah di lereng.
Pembuatan terasering pada lereng curam dapat mengurangi aliran air permukaan, sementara konservasi hutan menjadi prioritas untuk mencegah deforestasi yang berkontribusi terhadap penggundulan lahan.
SEJARAH baru anggota DPRD pertama ditahan karena kasus pajak
Pembangunan infrastruktur penahan longsor
INFRASTRUKTUR fisik seperti tanggul penahan dan dinding penahan longsor harus segera dibangun di area rawan.
Selain itu, sistem drainase yang efektif perlu dirancang untuk mengalirkan air hujan dengan cepat, mencegah genangan yang dapat memicu longsor.
Penguatan lereng dengan geotekstil atau jaring kawat juga menjadi solusi strategis.
Monitoring dan pemetaan risiko
PENGGUNAAN teknologi canggih seperti drone dan GIS memungkinkan pemetaan zona rawan longsor secara akurat.
Alat deteksi pergerakan tanah (geophone) dan sistem peringatan dini juga harus dipasang untuk meningkatkan kesiagaan.
Edukasi dan pelibatan masyarakat
MASYARAKAT setempat perlu dibekali pelatihan mengenai tanda-tanda awal longsor dan langkah penyelamatan.
Simulasi evakuasi rutin dapat meningkatkan kesiapan warga menghadapi situasi darurat.
Aktivitas manusia, seperti pembangunan dan pertanian, juga harus diatur agar lebih ramah lingkungan.
Kebijakan dan penegakan hukum
PEMERINTAH harus memberlakukan sanksi tegas terhadap pelaku deforestasi di kawasan rawan.
Zonasi penggunaan lahan yang jelas, sesuai tingkat kerawanannya, perlu ditetapkan.
Pengawasan ketat oleh pemerintah dan lembaga lokal harus dilaksanakan untuk memastikan kepatuhan.
Kolaborasi multi-pihak
KEMITRAAN antara masyarakat, akademisi, pemerintah, dan sektor swasta menjadi elemen penting dalam mitigasi bencana.
Masyarakat dapat berperan sebagai pengawas lingkungan, sementara akademisi menyediakan solusi berbasis penelitian.
Sektor swasta dapat terlibat melalui pendanaan dan pembangunan infrastruktur.
Pendanaan berkelanjutan
ALOKASIi dana darurat bencana dari APBD/APBN harus dipastikan. Selain itu, program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dapat dimanfaatkan untuk mendanai proyek mitigasi di wilayah Sembahe.
Mitigasi risiko longsor di kawasan ini memerlukan pendekatan holistik yang diterapkan secara berkesinambungan.
Dengan pengawasan yang ketat, keselamatan masyarakat dapat terjamin dan kerusakan lingkungan dapat diminimalkan.
“Sanksi tegas terhadap deforestasi adalah langkah mendesak yang tidak bisa ditawar.”
Penulis, Baltasar Tarigan, Aktivis Lingkungan