SAMOSIR – SEGARIS.CO – Bupati Samosir, Vandiko T. Gultom, mengajak seluruh anggota Pomparan Raja Sonang di seluruh dunia (Persada) untuk berperan aktif dalam pembangunan Bona Pasogit, Samosir.
Hal ini disampaikannya dalam acara Partangiangan Bolon Pomparan Raja Sonang Se-Dunia yang sekaligus merayakan ulang tahun tugu di Desa Rianiate, Kecamatan Onan Runggu, pada Minggu, 11 Agustus 2024.
“Semoga acara ini menjadi momentum untuk mempererat tali persaudaraan kita. Mari kita lebih peduli dan berkontribusi bagi Bona Pasogit, Samosir, yang kita cintai,” ujar Bupati.
Sebagai bagian dari Pomparan Raja Sonang, ia mengajak seluruh anggotanya untuk saling mengenal dan semakin peduli terhadap pembangunan Kabupaten Samosir.
Pada kesempatan tersebut, Pomparan Raja Sonang (Persada) memberikan ikan “Dekke” dan ulos kepada Bupati sebagai simbol doa dan dukungan mereka terhadap kepemimpinannya. Restu serupa juga diberikan oleh marga Sitindaon sebagai hula-hula dan Simbolon Suhutnihuta sebagai tulang, yang juga menyampaikan dukungannya dalam bentuk pemberian ulos.
Di hadapan seluruh Pomparan Raja Sonang (Gultom, Samosir/Harianja, Pakpahan, dan Sitinjak), Bupati memaparkan beberapa pencapaian pembangunan, khususnya di bidang kesehatan.
Kabupaten Samosir, untuk kedua kalinya, menerima penghargaan UHC berkat keberhasilan dalam menjamin kesehatan masyarakat kurang mampu melalui program BPJS gratis yang telah mencapai 99,35%.
Prestasi ini menempatkan Samosir di atas capaian Provinsi Sumatera Utara dan bahkan target nasional yang masih berada di angka 98%.
“Kesehatan masyarakat adalah prioritas utama kami, karena kami percaya bahwa masyarakat yang sehat dapat bersekolah, bekerja, dan beribadah dengan baik. Oleh karena itu, jaminan kesehatan menjadi fokus utama Pemerintah Kabupaten Samosir,” jelas Bupati.
Ia juga menambahkan bahwa dengan dukungan pemerintah pusat, pelayanan kesehatan di Samosir semakin membaik, termasuk dengan penambahan 9 unit mobil ambulans dan pembangunan puskesmas di Kecamatan Pangururan dengan anggaran Rp8,3 miliar.
Tingkat pelayanan RSUD juga meningkat, dengan memperoleh bintang 5 untuk pertama kalinya dan kini melayani cuci darah (hemodialisis) secara gratis bagi pemegang BPJS.
Selain sektor kesehatan, Bupati juga memaparkan berbagai upaya untuk meningkatkan perekonomian pasca pandemi Covid-19. Perekonomian Samosir tumbuh dari -0,59% pada tahun 2020 menjadi 5,03% pada tahun 2023, jauh di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara.
Angka kemiskinan juga menurun signifikan dari 12,68% menjadi 11,66%, yang merupakan tingkat kemiskinan terendah sejak berdirinya Kabupaten Samosir.
Di sektor pendidikan, Bupati mengungkapkan bahwa beasiswa bagi siswa kurang mampu dan berprestasi terus ditingkatkan dari Rp1,8 miliar pada tahun 2021 menjadi Rp4,25 miliar pada tahun 2024.
Selain itu, pemerintah daerah juga terus mendukung para petani melalui pelatihan dan bantuan pupuk organik. Samosir bahkan berhasil mengekspor komoditas lokal, seperti andaliman, ke Jerman dan Prancis.
Pemkab juga tengah mengupayakan sertifikasi pupuk organik agar dapat dipasarkan secara luas dan memberikan nilai tambah bagi petani.
Sementara itu, kuota pupuk bersubsidi juga berhasil ditingkatkan dari 11.598 ton pada tahun 2021 menjadi 18.972 ton pada tahun 2023.
Dalam hal pembangunan infrastruktur, Bupati menyebutkan bahwa berbagai proyek nasional telah dieksekusi, termasuk Tano Ponggol dan Water Front City, yang mendukung sektor pariwisata.
Berbagai event internasional seperti Aqua Bike Jetski yang menarik lebih dari 20.000 pengunjung juga digelar untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.
Tahun depan, Samosir akan menjadi tuan rumah event F1H2O, yang diharapkan dapat menarik lebih banyak wisatawan dan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah.
Di sisi investasi, Bupati melaporkan bahwa minat investor terus meningkat, dengan nilai investasi yang tumbuh dari 1,13 triliun menjadi 1,58 triliun pada tahun 2023.
Peningkatan ini terlihat dari pembangunan hotel berbintang dan infrastruktur lainnya seperti SPBU dan kapal penyeberangan.
Bupati juga menegaskan bahwa di masa pemerintahannya, birokrasi di Kabupaten Samosir telah dibenahi secara signifikan.
Ia memastikan bahwa tidak ada praktik jual beli jabatan di lingkungan pemerintahan, sehingga para pejabat dapat bekerja dengan maksimal tanpa tekanan.
“Setelah pandemi berakhir dan statusnya diubah menjadi endemi pada Juni 2023, kami baru satu tahun bekerja secara normal. Meski demikian, kami mampu membuat banyak akselerasi pembangunan di Kabupaten Samosir,” kata Bupati. [Hatoguan Sitanggang/***]