JAKARTA – SEGARIS.CO – BERBAGAI tantangan dalam bidang kesehatan menuntut solusi global yang menyeluruh. Pendekatan multidisipliner yang menggabungkan pengetahuan dan sumber daya dari sektor dan profesi kesehatan yang berbeda diperlukan untuk mengembangkan strategi kesehatan yang efektif.
Interprofessional Collaboration, atau kolaborasi antarprofesi, menjadi krusial dalam upaya ini. World Health Organization (WHO) juga menekankan pentingnya Interprofessional Collaboration dalam menghadapi tantangan global, terutama dalam penyediaan Tenaga Kesehatan yang dihadapi oleh banyak negara.
Kebijakan ini menegaskan perlunya kerjasama antarprofesi untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan di seluruh dunia.
Di tingkat nasional, Interprofessional Collaboration juga menjadi fokus utama dalam Transformasi Kesehatan, terutama dalam pilar kelima yang menekankan Transformasi SDM Kesehatan.
Tujuannya adalah untuk menjaga kompetensi dan kapasitas Tenaga Kesehatan agar dapat memberikan pelayanan kesehatan yang optimal dan komprehensif,” ujar Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono dalam Opening Speech Webinar Interprofessional Collaboration, Jumat (15/03/2024).
Dalam acara yang sama, Dante Saksono Harbuwono juga mengapresiasi Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia yang telah menyelenggarakan Webinar Interprofessional Collaboration.
Melalui webinar ini, diharapkan dapat memperkuat kolaborasi antar Tenaga Kesehatan sehingga memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif kepada masyarakat.
Webinar ini dilaksanakan melalui zoom meeting dan platform LMS Plataran Sehat dengan tema “Teknologi dan Aplikasi Pembuatan Wrist Hand Orthosis sebagai Alat Bantu Gerak Fungsional dan Pendukung Activity of Daily Living (ADL)” serta “Kolaborasi Penanganan Masalah Kecemasan dan Depresi” oleh beberapa profesi Tenaga Kesehatan.
Webinar dihadiri oleh 6 jenis tenaga kesehatan, yaitu Perawat, Psikolog Klinis, Akupunktur Terapis, Fisioterapis, Terapis Okupasional, dan Ortotis Prostetis, dengan total peserta mencapai 6.708 orang.
Setiap peserta yang mengikuti Webinar akan mendapatkan 2 SKP dari Kementerian Kesehatan.
“Peserta yang sudah mengikuti webinar dari awal sampai akhir serta telah menyelesaikan post test dan evaluasi penyelenggaraan, akan mendapatkan 2 SKP melalui Plataran Sehat,” jelas Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan, Arianti Anaya. [RE/***]