PEMATANGSIANTAR — SEGARIS.CO — Di tengah berbagai permasalahan yang terus membelenggu Kota Pematangsiantar, harapan warga tetap berkobar.
Khususnya di Jalan Pantai Timur, Kelurahan Siopat Suhu, Kecamatan Siantar Timur, masyarakat tak kehilangan optimisme.
Mereka menyambut baik kehadiran pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota nomor urut 2, Mangatas Marulitua Silalahi dan Ade Sandrawati Purba yang menawarkan angin perubahan bagi kota tersebut.
Mangatas dan Ade Sandrawati dianggap mampu menghadirkan solusi konkret untuk menuntaskan masalah klasik dan baru yang membayangi Kota Pematangsiantar.
Tiga pejabat Pemko Gunungsitoli ditetapkan sebagai TERSANGKA KASUS pelanggaran Pemilu
Momen kebersamaan calon pemimpin ini dengan warga terlihat saat Mangatas menikmati kopi dan sarapan di Warung Kopi Ferdinan Silaen, Kamis, 7 November 2024.
Para warga menyampaikan sejumlah harapan besar, termasuk agar Terminal Tanjung Pinggir difungsikan maksimal dan pembangunan outer ring road yang mandek sejak 2007 segera dirampungkan.
Masalah banjir dan kemacetan yang semakin parah, terutama saat liburan hari besar keagamaan, juga diharapkan bisa teratasi jika Mangatas terpilih.
Dalam kesempatan tersebut, Mangatas menyampaikan pandangannya mengenai ketertinggalan pembangunan Pematangsiantar dibandingkan daerah lain.
“Saya memahami benar permasalahan Pematangsiantar. Aspirasi masyarakat harus diakomodasi dan tak boleh hilang begitu saja dalam proses Musrenbang. Bahkan, Musrenbang bisa langsung dilakukan di tengah masyarakat, bukan hanya di kantor lurah,” ungkapnya.
Mangatas juga menekankan pentingnya pendekatan khas anak Pematangsiantar dalam menyelesaikan masalah kota ini.
Menurutnya, kesuksesan pembangunan bukan hanya soal kebijakan dari wali kota, melainkan kolaborasi yang solid antara pemerintah dan masyarakat.
Mangatas pun menyampaikan apresiasinya kepada warga Jalan Pantai Timur atas sambutan hangat mereka.
“Saya sering kali diajak sarapan dan ngopi bersama warga. Ajakan seperti ini tentu kami respon dengan baik, karena kedekatan dengan masyarakat sangat penting bagi kami,” kata Mangatas.
Kegiatan ngopi dan sarapan bersama warga ini menjadi ciri khas Mangatas dan Ade Sandrawati.
Bagi keduanya, momen ini bukan sekadar ritual kampanye, melainkan sebuah jembatan untuk menciptakan hubungan emosional yang erat dengan masyarakat.
Jika terpilih, Mangatas berencana melanjutkan kegiatan ini, bahkan mungkin menggelarnya di rumah dinas sebagai sarana komunikasi yang hangat dan dekat dengan warga. [Samsudin Harahap/***]