SEGARIS.CO — KESEHATAN mental adalah kondisi di mana seseorang mampu menjaga keseimbangan emosi, berperilaku bijak, serta memiliki kebahagiaan dalam hidup.
Secara sederhana, individu yang sehat secara mental dapat dilihat dari kemampuannya mengendalikan diri, bertindak dengan penuh kesadaran, serta menjaga hubungan sosial dengan tetap mempertimbangkan perasaan orang lain.
Kini, pemahaman mengenai kesehatan mental berkembang dalam dua dimensi: negatif dan positif.
Di sisi negatif, kesehatan mental diartikan sebagai absennya gangguan atau penyakit mental.
Sementara dari sisi positif, individu dikatakan sehat mental apabila memiliki sifat-sifat yang mencerminkan kesejahteraan psikologis.
BPK Bidik Defisit APBD Kota Gunungsitoli Tahun 2023, INI tanggapan Damili R Gea
Pada zaman dahulu, masalah kesehatan mental seringkali dikaitkan dengan kekuatan gaib atau makhluk halus.
Gangguan mental dianggap sebagai pengaruh roh jahat, sehingga ritual dan upacara spiritual sering dijadikan metode penanganan.
Namun, seiring waktu, pemikiran ini mulai berubah.
Tokoh-tokoh medis dari Yunani, seperti Hippocrates, memperkenalkan pandangan biologis yang lebih rasional, di mana gangguan mental dipahami sebagai hasil dari ketidakseimbangan dalam kondisi biologis seseorang, dan perawatan pun dilakukan secara lebih manusiawi.
Jenis Gangguan Mental
1. Anxiety Disorder
Gangguan kecemasan ini muncul ketika seseorang merasa cemas berlebihan terhadap objek atau situasi tertentu, seperti takut berada di tempat ramai atau mengalami panik tanpa sebab yang jelas. Contohnya, jika Anda merasa sangat gugup saat tampil di depan umum, Anda mungkin mengalami gangguan kecemasan.
2. Mood Disorder
Gangguan mood, juga dikenal sebagai gangguan afektif, melibatkan perubahan suasana hati yang ekstrem. Contoh yang sering dikenal adalah gangguan bipolar, di mana seseorang bisa berganti suasana hati dari bahagia menjadi sangat sedih secara tiba-tiba.
3. Eating Disorder
Gangguan makan mencakup pola perilaku ekstrem terhadap makanan, yang memengaruhi berat badan dan kebiasaan makan seseorang. Penderita mungkin mengalami anoreksia nervosa atau bulimia, di mana mereka merasa kelaparan atau kehilangan selera makan secara berlebihan.
4. Personality Disorders
Gangguan ini membuat pola pikir atau perilaku penderitanya berbeda dari masyarakat umum, cenderung kaku, dan mengganggu interaksi sosial. Misalnya, perilaku antisosial atau paranoid yang membuat penderita sulit beradaptasi dengan lingkungannya.
5. Obsessive-Compulsive Disorder (OCD)
Penderita OCD seringkali memiliki ketakutan berlebihan terhadap sesuatu, seperti kuman, sehingga mereka mungkin terus-menerus mencuci tangan untuk memastikan kebersihan.
6. Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD)
PTSD ditandai dengan kenangan atau pikiran menakutkan yang muncul akibat pengalaman traumatis di masa lalu. Penderita sering merasa mati rasa secara emosional dan mengalami gangguan dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
7. Impulse Control and Addiction Disorders (ICAD)
ICAD mencakup ketidakmampuan menahan keinginan melakukan tindakan yang berbahaya, seperti kleptomania (kecenderungan mencuri), pyromania (kecenderungan menyalakan api), atau kecanduan berjudi. Penderita biasanya terlalu terobsesi hingga mengabaikan tanggung jawab sosialnya.
Kesehatan mental adalah aspek penting dalam kehidupan.
Meningkatkan pemahaman tentang berbagai jenis gangguan mental dapat membantu masyarakat lebih memahami kondisi tersebut dan memberikan dukungan yang dibutuhkan.
Dunia memperingati Hari Kesehatan Mental atau World Mental Health Day setiap 10 Oktober. Peringatan ini telah dilakukan sejak 1992. Hari Kesehatan Mental Sedunia juga dikenal sebagai Hari Kesehatan Jiwa Sedunia.
[disarikan dari berbagai sumber/***]