MEDAN — SEGARIS.CO — Seorang pengguna TikTok dengan akun @noora_aritonang dilaporkan ke Polda Sumatera Utara [Sumut] atas dugaan penistaan agama.
Dalam sebuah video yang viral, akun tersebut diduga menghina Tuhan Yesus dengan menyebut-Nya sebagai binatang.
Berdasarkan pengamatan terhadap video tersebut, @noora_aritonang awalnya menampilkan wajahnya saat siaran langsung di TikTok bersama beberapa akun lain, termasuk akun Ratu Entok Olshop.
Selanjutnya, dia mengarahkan kamera ke layar ponselnya yang menampilkan ayat dari Alkitab, Wahyu 5:6, dan mulai memberikan pendapatnya yang dianggap kontroversial.
Dalam siaran itu, akun @noora_aritonang menyatakan pendapatnya bahwa Tuhan Yesus adalah seekor binatang, sambil meminta salah satu peserta siaran, @borusitorus, untuk diam.
“Diam dulu kau, Tuhan kau pun binatang,” katanya, mengutip ayat dari kitab Wahyu dan melanjutkan dengan penjelasan mengenai makna “anak domba.”
Tak berhenti di situ, @noora_aritonang juga mengutip Yohanes 1:29 untuk memperkuat pendapatnya.
“Yohanes mengatakan Yesus itu binatang,” ujarnya, merujuk pada frasa “anak domba Allah” dalam ayat tersebut.
Tindakan ini memicu reaksi keras dari masyarakat. Dosma Roha Sijabat, seorang warga yang merasa terganggu dengan konten tersebut, melaporkan akun @noora_aritonang ke Polda Sumut pada 10 Oktober 2024, dengan nomor laporan STTLP/B/1413/X/2024/SPKT/Polda Sumut.
Dosma mengungkapkan bahwa ia telah lama mengamati akun tersebut dan merasa resah dengan ujaran-ujaran kebencian yang disampaikan.
Ia mencurigai bahwa akun-akun yang sering berinteraksi dengan @noora_aritonang, termasuk dalam siaran bersama Ratu Entok, memiliki tujuan memecah belah kerukunan umat beragama.
“Saya sudah lama memantau akun itu. Terutama sejak kasus Ratu Entok, perilaku @noora_aritonang semakin menjadi-jadi. Dia paling vokal, kasar, dan sering menjadi host siaran tersebut,” kata Dosma.
Dosma menambahkan bahwa pada awalnya ia tidak menyangka konten akun tersebut akan berdampak serius.
Namun, setelah akun @noora_aritonang berulang kali menyampaikan ujaran yang semakin provokatif, termasuk menyebut Yesus sebagai binatang, ia merasa perlu mengambil tindakan hukum. [RE/***]