SAMOSIR — SEGARIS.CO — Program air bersih di Dusun III Siturituri, Desa Hutarihit, Kecamatan Nainggolan, Kabupaten Samosir, resmi diluncurkan pada Kamis (05/09/2024) dengan peresmian yang dilakukan Asisten III Pemkab Samosir, Arnod Sitorus mewakili Bupati Samosir, bersama Project Manager Water Mission Amerika Serikat, Josh Burns, dan Kepala Desa Hutarihit, Hottua Lumban Toruan.
Program air bersih ini merupakan hasil kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Samosir, Pemerintah Desa Hutarihit, Water Mission USA, dan Waha Mitra Indonesia (WMI).
Proyek ini dimulai sejak tahun 2022 dan memakan waktu hingga 2024, melalui serangkaian proses seperti survei, sosialisasi, dan pembangunan infrastruktur. Pendanaan proyek mencapai sekitar Rp1,5 miliar yang berasal dari Water Mission dan WMI, dengan kontribusi tambahan dari Dana Desa, masyarakat, serta APBD.
Aduan dugaan ijazah palsu anggota DPRD Pematangsiantar masih tertahan di Polda Sumut
Kepala Desa Hutarihit, Hottua Lumban Toruan, menjelaskan bahwa inisiatif ini berawal ketika alat berat yang dikirim oleh Pemkab Samosir pada tahun 2022 membuka akses jalan di desa.
Di saat yang sama, seorang warga menemukan potensi sumber air di lahannya, yang kemudian menjadi dasar pengembangan proyek ini.
Proses penggalian dan penemuan sumber air yang potensial ini bahkan sempat didokumentasikan dan diunggah ke media sosial, menarik perhatian pihak Water Mission dan WMI yang akhirnya menjalin kerjasama dengan pemerintah desa untuk merealisasikan program ini.
“Awalnya, masyarakat ragu dengan program ini. Namun berkat kerja keras bersama, kami akhirnya berhasil meresmikannya hari ini,” ujar Hottua.
Dia juga mengapresiasi semangat gotong-royong masyarakat yang turut terlibat dalam berbagai tahapan pembangunan.
Salah satu tokoh masyarakat, Op. Asido Rumapea, mengungkapkan rasa syukur atas program ini.
“Terima kasih kepada Water Mission, WMI, dan pemerintah. Program ini sungguh berkat yang luar biasa bagi kami, khususnya warga Dusun Siturituri dan Dusun II Hutajulu,” tuturnya.
Senada dengan itu, Camat Nainggolan, Tino Nainggolan, juga memuji kekompakan masyarakat yang saling bahu-membahu dalam mewujudkan proyek ini.
Sementara itu, Arnod Sitorus, mewakili Bupati Samosir, menyampaikan apresiasi atas dukungan dari Yayasan Water Mission dan WMI, serta partisipasi aktif masyarakat dalam mensukseskan proyek ini.
“Sinergi yang luar biasa seperti ini jarang ditemui, dan kami berharap fasilitas ini dapat dipelihara untuk generasi mendatang,” ungkapnya.
Josh Burns, Project Manager Water Mission wilayah Indonesia, menekankan bahwa kehadiran air bersih di Desa Hutarihit adalah berkat Tuhan.
“Kami hanya alat. Kehadiran air bersih di desa ini adalah hasil dari doa-doa kita semua,” ujarnya.
Selama proses pembangunan, masyarakat secara aktif terlibat, mulai dari penggalian saluran pipa sepanjang lebih dari 3 km hingga pemasangan pipa sepanjang 7 km.
Selain itu, pihak WMI memberikan dukungan berupa instalasi ruang treatment, pipa standar air minum, panel surya, dan peralatan listrik.
Sistem pengolahan air memanfaatkan energi surya untuk memompa air dari sumber ke bak penampungan, kemudian diolah menjadi air layak minum sebelum didistribusikan ke rumah-rumah warga.
Melalui semangat gotong-royong, proyek ini akhirnya bisa diselesaikan dan memberikan manfaat bagi 62 kepala keluarga di Desa Hutarihit.
Program ini diharapkan dapat berlanjut dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat setempat. [Hatoguan Sitanggang/***]