SAMOSIR – SEGARIS.CO – Gaya Malau (70), seorang warga Kelurahan Pintu Sona, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, dikenal sebagai penggiat media di daerahnya, berbagi pandangannya tentang manfaat minuman tradisional Tuak Sore (Tusor).
Tuak Takkasan, minuman khas yang sangat populer di kalangan orang Batak yang tinggal di pesisir Danau Toba dan Kabupaten Samosir, biasanya dikonsumsi oleh warga setempat setiap sore hari sekitar pukul 17.00 hingga 21.00 WIB.
Dalam wawancara dengan Segaris.co pada Senin (17/06/2024) di salah satu Kedai Tuak Silobuon di Desa Lumban Pinggol, Kecamatan Pangururan, Gaya Malau mengungkapkan bahwa meskipun usianya telah mencapai 70 tahun, ia masih rutin mengonsumsi Tuak.
“Selain memberikan manfaat umur panjang dan awet muda, minuman ini juga dapat membantu mengatasi depresi dan berbagai masalah mental yang sering timbul di era teknologi canggih seperti sekarang,” ujarnya.
Gaya Malau menambahkan bahwa Tuak ini juga dipercaya dapat berfungsi sebagai terapi bagi pecandu narkoba yang mengalami halusinasi dalam kehidupan sehari-hari.
Ia menekankan pentingnya makan terlebih dahulu sebelum mengonsumsi minuman tradisional ini untuk mencegah masalah asam lambung.
“Minuman ini sangat dianjurkan bagi para pekerja keras, seperti petani, agar mereka bisa cepat beristirahat di malam hari dan siap bekerja kembali di sawah atau lahan keesokan harinya,” jelas Gaya.
Ia menekankan bahwa konsumsi Tuak Takkasan harus dilakukan dengan perut yang tidak kosong dan dalam jumlah yang wajar, yaitu 2 hingga 4 gelas, untuk memastikan kesehatan dan umur panjang.
“Yang terpenting, jangan pernah mengonsumsi Tuak dengan perut kosong, dan pastikan jumlahnya cukup. Dengan begitu, kita akan tetap sehat dan panjang umur,” kata Gaya. [Hatoguan Sitanggang/***]