Segaris.co
Minggu, 6 Juli 2025
No Result
View All Result
No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir
Segaris.co
No Result
View All Result
Segaris.co
No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir
Home KESEHATAN

Sejarah Cacar Monyet dan dampaknya

Ingot Simangunsong by Ingot Simangunsong
13 Juni 2024 | 21:55 WIB
in KESEHATAN

PEMATANGSIANTAR – SEGARIS.CO – CACAR MONYET, atau monkeypox, adalah penyakit zoonosis yang pertama kali diidentifikasi pada manusia pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo.

Virus penyebab cacar monyet adalah bagian dari keluarga virus Poxviridae, genus Orthopoxvirus, yang juga mencakup virus penyebab cacar (smallpox).

Meski pun namanya cacar monyet, hewan pengerat seperti tikus dan tupai dianggap sebagai reservoir utama virus ini, sementara monyet dan manusia hanya merupakan inang sementara.

Asal usul dan penyebaran awal

Kasus pertama cacar monyet ditemukan pada anak-anak di wilayah pedesaan Kongo yang terletak dekat dengan hutan hujan tropis, lingkungan alami bagi hewan pengerat yang membawa virus tersebut.

Penyebaran awal cacar monyet terutama terjadi di Afrika Tengah dan Barat, dengan Nigeria, Kamerun, Republik Afrika Tengah, dan Liberia melaporkan sejumlah kasus sporadis.

Penularan antar manusia

Penularan cacar monyet antar manusia terjadi melalui kontak langsung dengan cairan tubuh, lesi kulit, atau bahan yang terkontaminasi dari penderita.

Penularan juga dapat terjadi melalui droplet saluran pernapasan selama kontak tatap muka yang berkepanjangan.

Meski pun penularan antar manusia dimungkinkan, tingkat infeksi sekunder cenderung rendah dibandingkan dengan penyakit lain seperti COVID-19 atau influenza.

Kasus utang pejabat Samosir TAHAP PEMBUKTIAN di PN Balige

Sebaran global

Pada tahun 2003, wabah cacar monyet pertama di luar Afrika dilaporkan di Amerika Serikat. Wabah ini dikaitkan dengan impor hewan eksotis dari Afrika yang menularkan virus kepada hewan peliharaan dan kemudian kepada manusia.

Kejadian ini menyoroti potensi penyebaran global virus melalui perdagangan hewan.

Pada tahun-tahun berikutnya, beberapa negara di Eropa dan Asia melaporkan kasus impor, umumnya terkait dengan perjalanan dari wilayah endemik di Afrika.

Peningkatan mobilitas manusia dan perdagangan internasional meningkatkan risiko penyebaran penyakit zoonosis seperti cacar monyet ke berbagai belahan dunia.

Cacar Monyet di Indonesia

Indonesia melaporkan kasus pertama cacar monyet pada tahun 2022. Kasus ini ditemukan pada seorang warga negara Indonesia yang baru saja kembali dari perjalanan ke negara dengan wabah aktif cacar monyet.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan segera mengambil langkah-langkah untuk menanggulangi penyebaran penyakit ini, termasuk pelacakan kontak, isolasi pasien, dan kampanye informasi kepada masyarakat tentang cara pencegahan infeksi.

Langkah pencegahan dan pengendalian

Untuk mencegah penyebaran lebih lanjut, Indonesia mengimplementasikan beberapa strategi pencegahan, seperti:

Pengawasan dan pelacakan kasus: Meningkatkan sistem pengawasan untuk mendeteksi dan melacak kasus cacar monyet secara cepat.

Edukasi dan komunikasi risiko: Memberikan edukasi kepada masyarakat tentang gejala cacar monyet, cara penularan, dan langkah-langkah pencegahan.

Vaksinasi: Menggunakan vaksin cacar (smallpox) yang telah terbukti memberikan perlindungan silang terhadap cacar monyet sebagai tindakan pencegahan pada populasi berisiko tinggi.

Isolasi dan perawatan: Mengisolasi kasus terkonfirmasi dan memberikan perawatan yang tepat untuk mengurangi risiko penularan.

Meski pun cacar monyet belum menjadi ancaman besar di Indonesia, kewaspadaan dan langkah-langkah pencegahan yang tepat sangat penting untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.

Dengan kerjasama antara pemerintah, tenaga medis, dan masyarakat, diharapkan penyakit ini dapat dikendalikan dengan baik dan tidak menimbulkan wabah yang lebih luas di masa depan. [Ingot Simangunsong/***]

Tags: CacarCacar MonyetMonyetsegarisSegaris.co
ShareTweetSendShareSharePinSend
ADVERTISEMENT

Berita Lainnya

KESEHATAN

Penyakit Moyamoya: kabut di pembuluh otak

by Ingot Simangunsong
27 Mei 2025 | 03:09 WIB
0

PEMATANGSIANTAR -- SEGARIS.CO -- PENYAKIT Moyamoya adalah gangguan langka pada pembuluh darah di otak. Nama "moyamoya" berasal dari bahasa Jepang...

Read more
KESEHATAN

Agnodike simbol perjuangan perempuan dalam dunia medis

by Ingot Simangunsong
31 Maret 2025 | 19:03 WIB
0

Catatan | Ingot Simangunsong BIDAN pertama di dunia tidak diketahui secara pasti karena praktik kebidanan sudah ada sejak zaman kuno,...

Read more
KESEHATAN

Gedung baru Puskesmas Buhit diresmikan, Bupati Samosir: “Pelayanan harus seindah bangunannya”

by Ingot Simangunsong
31 Januari 2025 | 16:35 WIB
0

SAMOSIR – SEGARIS.CO -- Pemerintah Kabupaten Samosir terus berkomitmen meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat. Upaya ini diwujudkan...

Read more
KESEHATAN

BBPOM Medan gelar pertemuan lintas sektor di Samosir

by Ingot Simangunsong
21 November 2024 | 05:33 WIB
0

https://youtu.be/I2XuJ8W9C5E?si=YRP4u7nDOemSyKv_ SAMOSIR -- SEGARIS.CO -- Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Medan menyelenggarakan pertemuan lintas sektor di Ruang Lobi...

Read more
KESEHATAN

FKP Loka POM Toba: Tingkatkan transparansi layanan

by Ingot Simangunsong
1 November 2024 | 18:02 WIB
0

TOBA -- SEGARIS.CO -- Loka Pengawas Obat dan Makanan (Loka POM) Toba kembali menggelar Forum Konsultasi Publik (FKP) pada Jumat,...

Read more
KESEHATAN

SEHAT MENTAL: Ciri-ciri dan jenis gangguan yang perlu diketahui

by Ingot Simangunsong
1 November 2024 | 05:27 WIB
0

SEGARIS.CO -- KESEHATAN mental adalah kondisi di mana seseorang mampu menjaga keseimbangan emosi, berperilaku bijak, serta memiliki kebahagiaan dalam hidup....

Read more

Berita Terbaru

News

Tangis Kadis PUPR Madina “pecah” saat digelandang KPK

5 Juli 2025 | 11:27 WIB
Tak Berkategori

Bupati Samosir dampingi Gubernur Sumut terima kunjungan kerja Komisi II DPR RI bahas konflik agraria

4 Juli 2025 | 15:11 WIB
News

Pemko Pematangsiantar siap kaji penerapan lima hari sekolah

4 Juli 2025 | 06:10 WIB
News

Pemkab Samosir bahas lanjutan penyusunan Ranperda Perlindungan dan Pemberdayaan Petani

3 Juli 2025 | 19:22 WIB
News

Wabup Simalungun temui mahasiswa di Yogyakarta, Dukung IMSY sebagai wadah intelektual rantau

3 Juli 2025 | 15:47 WIB
News

KPK dalami bukti elektronik dugaan suap proyek jalan Rp231,8 miliar di Sumut, Gubernur Bobby Nasution dalam sorotan

3 Juli 2025 | 13:22 WIB
News

Pemko Pematangsiantar apresiasi Bank Indonesia atas kontribusi pengendalian inflasi dan digitalisasi

3 Juli 2025 | 12:26 WIB
News

Wali Kota terima audiensi BPJS Kesehatan, bahas penguatan RSUD dr Djasamen Saragih sebagai rumah sakit rujukan regional

3 Juli 2025 | 09:30 WIB
News

Wesly Silalahi dukung penuh Kota Pematangsiantar jadi tuan rumah Natal GAMKI Sumut

3 Juli 2025 | 09:20 WIB
News

Ephorus GKPS sematkan Hiou kepada Wali Kota Wesly Silalahi pada pembukaan Sidang Sinode Bolon ke-46

2 Juli 2025 | 10:52 WIB
News

Bupati Samosir hadiri Upacara HUT ke-79 Bhayangkara, Kapolres tekankan profesionalisme dan kepercayaan publik

2 Juli 2025 | 10:35 WIB
News

Bupati Samosir resmi buka Festival Wisata Edukasi Leluhur Batak Rumahela 2025

2 Juli 2025 | 10:22 WIB
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak
  • Saran Pembaca
  • Syarat dan Ketentuan
  • Tentang Segaris.co

©2022-2024 Segaris.co

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir

©2022-2024 Segaris.co

rotasi barak berita hari ini danau toba