PEMATANGSIANTAR – SEGARIS.CO – CACAR MONYET, atau monkeypox, adalah penyakit zoonosis yang pertama kali diidentifikasi pada manusia pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo.
Virus penyebab cacar monyet adalah bagian dari keluarga virus Poxviridae, genus Orthopoxvirus, yang juga mencakup virus penyebab cacar (smallpox).
Meski pun namanya cacar monyet, hewan pengerat seperti tikus dan tupai dianggap sebagai reservoir utama virus ini, sementara monyet dan manusia hanya merupakan inang sementara.
Asal usul dan penyebaran awal
Kasus pertama cacar monyet ditemukan pada anak-anak di wilayah pedesaan Kongo yang terletak dekat dengan hutan hujan tropis, lingkungan alami bagi hewan pengerat yang membawa virus tersebut.
Penyebaran awal cacar monyet terutama terjadi di Afrika Tengah dan Barat, dengan Nigeria, Kamerun, Republik Afrika Tengah, dan Liberia melaporkan sejumlah kasus sporadis.
Penularan antar manusia
Penularan cacar monyet antar manusia terjadi melalui kontak langsung dengan cairan tubuh, lesi kulit, atau bahan yang terkontaminasi dari penderita.
Penularan juga dapat terjadi melalui droplet saluran pernapasan selama kontak tatap muka yang berkepanjangan.
Meski pun penularan antar manusia dimungkinkan, tingkat infeksi sekunder cenderung rendah dibandingkan dengan penyakit lain seperti COVID-19 atau influenza.
Sebaran global
Pada tahun 2003, wabah cacar monyet pertama di luar Afrika dilaporkan di Amerika Serikat. Wabah ini dikaitkan dengan impor hewan eksotis dari Afrika yang menularkan virus kepada hewan peliharaan dan kemudian kepada manusia.
Kejadian ini menyoroti potensi penyebaran global virus melalui perdagangan hewan.
Pada tahun-tahun berikutnya, beberapa negara di Eropa dan Asia melaporkan kasus impor, umumnya terkait dengan perjalanan dari wilayah endemik di Afrika.
Peningkatan mobilitas manusia dan perdagangan internasional meningkatkan risiko penyebaran penyakit zoonosis seperti cacar monyet ke berbagai belahan dunia.
Cacar Monyet di Indonesia
Indonesia melaporkan kasus pertama cacar monyet pada tahun 2022. Kasus ini ditemukan pada seorang warga negara Indonesia yang baru saja kembali dari perjalanan ke negara dengan wabah aktif cacar monyet.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan segera mengambil langkah-langkah untuk menanggulangi penyebaran penyakit ini, termasuk pelacakan kontak, isolasi pasien, dan kampanye informasi kepada masyarakat tentang cara pencegahan infeksi.
Langkah pencegahan dan pengendalian
Untuk mencegah penyebaran lebih lanjut, Indonesia mengimplementasikan beberapa strategi pencegahan, seperti:
Pengawasan dan pelacakan kasus: Meningkatkan sistem pengawasan untuk mendeteksi dan melacak kasus cacar monyet secara cepat.
Edukasi dan komunikasi risiko: Memberikan edukasi kepada masyarakat tentang gejala cacar monyet, cara penularan, dan langkah-langkah pencegahan.
Vaksinasi: Menggunakan vaksin cacar (smallpox) yang telah terbukti memberikan perlindungan silang terhadap cacar monyet sebagai tindakan pencegahan pada populasi berisiko tinggi.
Isolasi dan perawatan: Mengisolasi kasus terkonfirmasi dan memberikan perawatan yang tepat untuk mengurangi risiko penularan.
Meski pun cacar monyet belum menjadi ancaman besar di Indonesia, kewaspadaan dan langkah-langkah pencegahan yang tepat sangat penting untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.
Dengan kerjasama antara pemerintah, tenaga medis, dan masyarakat, diharapkan penyakit ini dapat dikendalikan dengan baik dan tidak menimbulkan wabah yang lebih luas di masa depan. [Ingot Simangunsong/***]