Catatan | INGOT SIMANGUNSONG
KEHADIRAN Presiden RI, Joko Widodo bersama isteri di Kota Medan di hari kedua perayaan Idul Fitri, Kamis [11/04/2024] adalah untuk bertemu dengan tiga cucu, putri dan menantunya, Bobby Nasution yang juga Wali Kota Medan.
Namun, kalangan pengamat politik dan para jurnalis, melalui nalurinya, “mencium gelagat” bahwa kehadiran Joko Widodo, tidak hanya sebatas silaturahmi di perayaan Idul Fitri.
Hal lain yang dikaitkan terhadap kehadiran Joko Widodo itu, adalah indikasi “memanasnya” situasi internal Partai Golkar Sumut, setelah Bobby Nasution menyampaikan informasi tentang restu Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto, kepada Bobby Nasution untuk masuk di bursa bakal calon Gubernur Sumatera Utara di Pilkada Serentak pada Nopember 2024 melalui Partai Golkar.
Darwin Pohan dan Fadil Siregar mendaftar ke Tim Penjaringan Golkar untuk kontestasi Pilkada 2024
Di tataran kader Partai Golkar Sumatera Utara dengan tegas menyampaikan sikap bahwa Ketua DPD Partai Golkar Sumatera Utara, Musa Rajekshah, yang patut diberikan mandat dan dukungan sebagai Calon Gubernur Sumatera Utara di Pilgubsu 2024.
Bagi kader mau pun fungsionaris Golkar Sumatera Utara, Musa Rajekshah sudah teruji dan telah menunjukkan loyalitasnya, sehingga Partai Golkar mendapatkan apresiasi dari masyarakat Sumatera Utara.
Perolehan suara Golkar di Pilpres dan Pileg DPR, Provinsi, Kabupaten dan Kota, di bawah arahan Musa Rajekshah cukup signifikan. Posisi Ketua DPRD Sumatera Utara pun berhasil direbut kembali.
Bahkan, Musa Rajekshah yang mantan Wakil Gubernur Sumatera Utara 2018-2023 itu, juga membuktikan bahwa dirinya secara pribadi, memiliki tempat khusus di hati masyarakat Sumatera Utara yang menghantarkannya sebagai anggota DPR RI terpilih periode 2024-2029.
Tidak hanya itu saja, kabarnya, ketika menguat hubungan yang kurang harmonis antara Musa Rajekshah dengan Edy Rahmayadi, para loyalis Musa Rajekshah sudah menggadang-gadang dirinya sebagai calon Gubernur Sumatera Utara.
Terhadap geliat di internal Partai Golkar Sumatera Utara itu, Bobby Nasution pun menyampaikan permohonan maaf ke Musa Rajekshah, atas informasi dukungan Airlangga Hartarto terhadap dirinya, yang membuat terjadinya miskomunikasi.
Nah, Tenaga Ahli Utama Deputi IV Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Ali Mochtar Ngabalin pun ketika dicecar para jurnalis, meminta agar kehadiran Joko Widodo di Medan, jangan dulu dikait-kaitkan ke masalah internal partai.
“Karena ini baru hari kedua bulan suci Ramadhan. Kita baru ada di bulan Syawal. Jadi mari kita lihat situasi ini dengan sejuk, dengan tenang,” kata Ali Mochtar Ngabalin.
Apakah yang disampaikan Ketua Tim Penjaringan Calon Kepala Daerah DPD Partai Golkar Sumatera Utara, Riza Fakhrumi Tahir, terkait kebersikukuhnya untuk mempertahankan Musa Rajekshah sebagai calon Partai Golkar di Pilgubsu 2024, akan kuat atau semakin kuat atau bakalan MINGKEM.
Itu akan terjawab nanti, ketika Bobby Nasution mendaftarkan diri sebagai bakal calon Gubernur Sumatera Utara dari Partai Golkar.
Atau, sebagai catatan, jangan-jangan para loyalis Musa Rajekshah, terlalu cepat menyalakan api KOMPOR POLITIK, sehingga cepat terbaca dan cepat dipadamkan.
Sekarang, tinggal penguatan nalar saja, dalam memaknai dan memahami kehadiran Joko Widodo di Medan, apakah silaturahmi Idul Fitri, atau sekalian menerima masukan dari sang menantu, Bobby Nasution, terkait situasi kekinian di internal Partai Golkar Sumatera Utara.
Sepertinya, ada yang patut disimak, bahwa sebuah kapal memang dikuasai seorang NAKHODA, yang tugasnya mengantar para penumpang sampai ke tujuannya.
Tetapi, di atas NAKHODA, masih ada lagi yang lebih tinggi kedudukan dan kekuasaannya, itulah yang disebut TOKE [kadang berada di luar sistem].
Pematangsiantar, 13 April 2024
Penulis, INGOT SIMANGUNAONG, Pimpinan Redaksi Segaris.co