Catatan | Sabar MANGADOE
HASIL survei yang dilakukan oleh Litbang Kompas pada tanggal 26-28 Februari lalu menunjukkan bahwa sebanyak 62% dari rakyat merasa sangat marah akibat dugaan adanya Pemilu Curang TSM, yang diyakini sebagai hasil karya Jokowi.
Hanya 33% dari rakyat yang masih menolak, sementara 5% belum memberikan sikap.
Seiring berjalannya waktu, diprediksi bahwa jumlah pendukung Hak Angket akan terus meningkat dan dapat melebihi 80% bahkan mencapai 90%.
Kasusnya didasari tekanan politis, Mangindar Simbolon sebut nama Ketua DPD PDIP Sumut
Tentunya, dengan situasi ini, Jokowi, keluarganya, dan para kroninya semakin mendekati akhir masa kekuasaannya, mereka semua semakin tepar dan kelar.
Ambisi Jokowi halalkan segala cara untuk membangun Dinasti Politik gaya ORBA, atau Neo-ORBA gagal total.
Semakin terperangkap jebakan Batman yang dibikin Jokowi
Namun, dampaknya juga dirasakan oleh kubu Paslon 02, terutama oleh Prabowo dan partai Gerindra, yang seperti pepatah mengatakan, “Sudah jatuh, ketiban tangga pula!”
Mereka semua kubu, baik Jokowi maupun kubu Prabowo semakin terperangkap dalam situasi yang sangat sulit (jebakan Batman) yang dibuat oleh Jokowi.
Apalagi seiring dengan berjalannya waktu, diyakini bahwa jumlah rakyat yang mendukung hak angket Pemilu Curang pastilah semakin lama semakin cepat membesar.
Bukan tidak mungkin jumlahnya melebihi sampai di atas 90%.
Ini tentulah menjadi harapan dan perjuangan kita bersama, merdeka… merdeka.. merdekaaa!!!
Lantas, apa ada jalan keluar?? Masih tersisa hanya satu jalan, tak ada lagi jalan lain yaitu Prabowo dan Gerindra harus minta maaf pada Rakyat Semesta.
Namun, pertanyaannya, apakah mereka bersedia melakukannya?
Jakarta, 14-03-2024
Penulis, Sabar MANGADOE, Penasehat DPP DGP #DulurGanjarPranowo