AMBURADULNYA pengerjaan proyek Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Wilayah Sungai Sumatera Utara II dengan anggaran Rp22,7 miliar lebih di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara (Sumut), akan dilaporkan Garda Bela Negara Nasional (GBNN) ke Polda Sumut dan KPK.
Hal itu disampaikan Ketua Garda Bela Negara Nasional (GBNN) Samosir, Hatoguan, ketika ditanyakan media online Segaris.co, Jumat (19/05/2023), melalui WhatsApp (WA) miliknya.
Proyek Kementerian PUPR di Kabupaten Samosir, DIKERJAKAN ASAL JADI
“GBNN Samosir menilai bahwa proyek tersebut terkesan dikerjakan asal jadi oleh PT. CKM dan tanpa pengawasan dari konsultan supervisi, PT. TCK. Selain diduga tidak sesuai spesifikasi yang ditentukan dalam kontrak kerja, GBNN Samosir melihat saat melakukan investigasi bahwa para pekerja proyek itu, tidak disertakan dalam program BPJS Ketenagakerjaan sebagaimana ketentuan yang ada,” katanya.
Disebutnya, bukti bahwa para pekerja di proyek tersebut tidak diikutsertakan dalam program BPJS Ketenagakerjaan adalah di lokasi proyek, tidak terlihat spanduk yang menegaskan tentang hal itu sebagaimana lazimnya pada setiap proyek pemerintah maupun swasta dengan anggaran yang besar.
Selain itu, para pekeja sama sekali tidak terlihat menggunakan alat pelindung diri (APD) sebagaimana proyek yang sudah terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan.
KORUPSI Menkominfo, kerugian negara mencapai Rp 8,32 triliun
Sementara, tatkala hal ini coba dikonfirmasi kepada pihak PT. CKM, yang dipimpin IS lewat WA miliknya, dia sudah memblokir Segaris.co.
Perilaku yang sama juga ditunjukkan PPK dari Balai Wilayah Sungai Sumatera Utara II yang menangani proyek tersebut, AS.
Padahal, proyek tersebut menggunakan uang negara dimana publik atau masyarakat berhak tahu tentang kebenaran berita yang ditayangkan oleh Segaris.co.
Tak beda jauh dengan keduanya, Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Samosir, Watson Simbolon, juga mengabaikan permintaan tanggapannya terkait proyek tersebut melalui pesan WA miliknya oleh Segaris.co.
Terkesan dia tak mempunyai kepedulian dengan bobroknya pembangunan yang menggunakan uang negara di daerahnya. (Sipa Munthe/***)