SUNGAI Tulas, Desa Siboro, Kecamatan Sianjurmulamula, Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara, Selasa malam (02/05/2023) tidak mampu menampung tingginya debit air, sehingga terjadi banjir bandang.
Kejadian tersebut, mengakibatkan 2 rumah permanen, dua truk, satu mesin penggiling jagung, sejumlah material serta puluhan hektar sawah, rusak dan hilang dihanyutkan banjir bandang.
Setelah musibah itu, masyarakat berharap agar Balai Wilayah Sungai Sumatera II Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, memberikan perhatian serius dengan membenahi pengamanan wilayah sungai dari hulu hingga hilir di bibir pantai Danau Toba yang sudah sangat memprihatinkan.
Di Samosir, RUMAH JANDA beranak empat diterjang BANJIR BANDANG, kerugian miliaran rupiah
Willy Sidauruk: “Bank Sumut TERKESAN TERBURU-BURU untuk melakukan PROSES LELANG ULANG”
Hal tersebut disampaikan Kepala Desa Siboro, Sarmi E Rajagukguk kepada wartawan, di Pangururan, Jumat (05/05/2023).
Sarmi E Rajagukguk sudah melaporkan dan menyampaikan suratnya kepada Bupati Samosir dengan menyampaikan data 35 kepala keluarga warganya yang terkena dampak akibat banjir bandang.
“Kami berharap agar hunian masyarakat sekitar sungai dan pinggiran Danau Toba, bisa selamat dan nyaman dari banjir,” kata Sarmi E Rajagukguk, yang juga mempertanyakan dimana perhatian serius dari Balai Wilayah Sungai Sumatera II Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR RI, terkait pembangunan penyelamatan kampung.
“Kalau boleh, secepatnya untuk mencegah kejadian serupa tidak terulang kembali,” kata Sarmi E Rajagukguk yang menyebutkan puluhan hektar persawahan warga terancam Rusak.
“Padahal merupakan penghasil utama bagi masyarakat,” kata Sarmi E. Rajagukguk yang menjelaskan, surat ke Bupati dengan nomor Surat :360/93 Pemdes-SBR/V/2023.
“Selain kehilangan dua unit mobil, yakni truk dan L300 berbagai jenis tanaman holtikultura masyarakat seperti padi, tomat dan bawang hanyut diterjang banjir,” kata Sarmi E Rajagukguk, yang juga mengingkatkan, bahwa di seputaran Sungai Tulas ada gereja atau fasilitas umum tempat ibadah yang sangat perlu diselamatkan karena jarak hanya puluhan meter dari lokasi banjir bandang. (Hatoguan Sitanggang/***)