SALAH SATU KETURUNAN paling sulung (Raja Jolo) Raja Sitanggang, Hatoguan Sitanggang, warga Kampung Hariara Sigurdung, Desa Lumban Pinggol, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, menyatakan dukunganya atas pembangunan Tugu Raja Sitanggang yang digelar, Kamis 23 Maret 2023.
“Akan tetapi masih ada beberapa hal yang kurang tepat dalam perencanaan pembangunan itu. Membangun tugu tujuan paling utama adalah untuk mempererat hubungan persaudaraan, bukan malah menciptakan kerenggangan,” kata Hatoguan Sitanggang, Sabtu (25/03/2023).
Ia yang mengaku sebagai keturunan tertua dari Raja Sitanggang itu, merasa kecewa, tidak ada komunikasi dan tidak dilibatkan dalam merencanakan pembangunan tugu itu.
Baca juga :
SETELAH 6 BULAN KEMATIAN Sukat Pintubatu, Polres Samosir tingkatkan ke PENYIDIKAN
“Dalam perkumpulan marga, seharusnya, menghargai bukan karena pangkat, bukan karena banyaknya harta. Saya bukan gila hormat, tapi ini terkait marwah leluhur. Saya sebagai putra sulung tak wajar jika tidak terlibat dalam membangun tugu yang mengatasnamakan leluhur saya. Seharusnya diundang dulu para utusan-utusan dari setiap marga yang masuk dalam keturunan Raja Sitanggang, tentang bagaimana dan apa yang diperlukan dalam pembangunan tugu, dibahas bersama, lalu disimpulkan bersama,” kata Hatoguan Sitanggang.
Pembangunan tugu itu, kata Hatoguan Sitanggang, harus melibatkan seluruh keturunan dari Raja Sitanggang, karena menurutnya itu milik dari seluruh keturunan Raja Sitanggang, bukan milik pribadi.
Baca juga :
Mafia PAJAK STNK “Bodong” Samsat Pangururan, Hotraja Sitanggang: “Penyidik tidak susah melanjutkan ke jenjang lebih tinggi”
“Jangan karena saya dan keluarga saya miskin, jadi tidak dianggap,” kata Hatoguan Sitanggang yang juga merupakan pegiat jurnalis di Samosir.
Sebagai keturunan paling sulung ia dan keluarganya tidak diundang dalam acara peletakan batu pertama Raja Sitanggang itu.
“Pembangunan tugu ini menurut saya merupakan sesuatu yang sangat sakral, jadi harus hati-hati untuk melakukannya. Bagi saya, mudah-mudahanlah pembangunan tugu itu berjalan lancar, walau pun kami tidak dilibatkan,” katanya.
Baca juga :
Hj Susanti Dewayani PEDULI Titik Banjir Pematang Siantar
Menurut Hatoguan Sitanggang, ada tiga yang disebut Raja Jolo bagi orang batak yakni: Raja Jolo dipartubu (kesulungan), Raja jolo diparartaon (kekayaan), dan Raja Jolo diparbinotoan (pengetahuan).
Ia berpesan kepada seluruh keturunan Raja Sitanggang pada khususnya dan keturunan Raja Sitempang (Sitanggang, Manihuruk, dan Sidauruk) pada umumnya. Ke depannya, dalam membantu satu kegiatan yang mengatasnamakan leluhur, agar lebih barhati-hati. (Rilis/***)