“PEMATANG SIANTAR KOTA PENDIDIKAN. Banyak sekolah dan sarana kesehatan, selain lokasinya yang strategis. Kota Pematang Siantar juga sebagai wilayah berkumpulnya pelaku ekonomi. Ditambah banyaknya sarana olahraga yang berpotensi menjadi tempat olahraga tingkat regional.”
Hal tersebut disampaikan Wali Kota Pematang Siantar, Hj Susanti Dewayani di acara pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD) Tahun 2024 Provinsi Sumut Zona Dataran Tinggi, di Hotel Horison Pematang Siantar, Jumat (17/03/2023).
Menurut Hj Susanti Dewayani, sebagai satu-satunya kota di Zona Dataran Tinggi Sumatera Utara (Sumut), Kota Pematang Siantar sudah seharusnya menjadi pusat perdagangan dan jasa bagi delapan kabupaten lainnya.
“Apalagi di Kota Pematang Siantar telah tersedia berbagai fasilitas dan infrastruktur, khususnya dalam upaya pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Super Prioritas Danau Toba,” kata Hj Susanti Dewayani.
Baca juga :
Hasil otopsi BUNUH DIRI, KELUARGA KECEWA dan ISTRI BRIPKA ARFAN SARAGIH HISTERIS
Baca juga :
Misteri Kematian Bripka Arfan Saragih, Fridolin Siahaan: “Dari mana datangnya SIANIDA ke Samosir”
Semoga dengan potensi Pematang Siantar, dapat menjadi peluang kerja sama daerah-daerah di Zona Dataran Tinggi Sumut, kata Hj Susanti Dewayani.
Dalam penyusunan RKPD, Kota Pematang Siantar berkomitmen mewujudkan Sumut aman, nyaman, dan bermartabat.
Sedangkan usulan yang disampaikan antara lain, revitalisasi Stadion Sangnaualuh, rehabilitasi Jalan Patuan Anggi dan Jalan Justin Sihombing, pembangunan instalasi pengelolaan lumpur tinja, SMA Plus, dan lainnya.
Baca juga :
SEPERTI MIMPI, suami dinyatakan BUNUH DIRI, Jeni Simorangkir: “HUBUNGAN KAMI HARMONIS, KAMI SUDAH KEMBALIKAN Rp680 JUTA”
Baca juga :
SELAMATKAN 2 anak di bawah umur, PBB Samosir minta POLISI TANGKAP pemilik KAFE GALAKSI
“Semoga usulan kami mendapat perhatian dari Bapak Gubernur. Terima kasih kepada Bapak Gubernur yang telah memberikan perhatian, seperti revitalisasi Lapangan H Adam Malik,” kata Hj Susanti Dewayani yang juga menjelaskan penutup kepala yang dikenakan Edy Rahmayadi dan dirinya, yang merupakan pakaian adat Simalungun.
Penutup kepala yang dikenakan Edi disebut Gotong Parhorja, dan yang dikenakan Hj Susanti Dewayani disebut Bulang Sulappei. Keduanya berfungsi untuk melindungi kepala saat bekerja.
Sedangkan yang diikatkan di pinggang, disebut Hiou Pamotting, yang bermakna agar kuat bekerja, semangat, dan tidak mengeluh.
Jangan saling menyalahkan
Sementara itu, Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi menyampaikan, Provinsi Sumut dibagi empat zona, yaitu Zona Kepulauan, Zona Dataran Tinggi, Zona Pantai Timur, dan Zona Pantai Barat.
Potensi wilayah Zona Dataran Tinggi, harus dikelola tepat guna, karena ada pemerintah, mulai kecamatan hingga gubernur.
“Jadi jangan saling menyalahkan, tapi mari bergandengan tangan,” kata Edy Rahmayadi, seraya menambahkan di dalam Pra Musrenbang disepakati pekerjaan yang akan dilakukan dan yang menjadi prioritas.
Edy Rahmayadi juga menyampaikan, di tahun 2024 Pemprov Sumut memprioritaskan pertanian holtikultura. Alasannya, akibat resesi dunia akan terjadi kelangkaan pangan.
Sembilan kota/kabupaten yang berada di Zona Dataran Tinggi Sumut yaitu Kota Pematang Siantar, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Karo, Kabupaten Dairi, Kabupaten Pakpak Bharat, Kabupaten Toba, Kabupaten Samosir, Kabupaten Humbang Hasundutan, dan Kabupaten Tapanuli Utara.
Di acara tersebut, hadir para penerima manfaat pembangunan Pemprov Sumut.
Acara pembukaan Pra Musrenbang ditandai pemukulan Gondang oleh Edy Rahmaydi bersama Wali Kota/Bupati Zona Dataran Tinggi Sumut. (Samsudin Harahap/***)