SIANIDA MERUPAKAN JENIS ZAT yang langka ditemukan Kabupaten Samosir, karena pendistribusiannya diatur berdasarkan Peraturan Pemerintah, maka tidak bebas diperjualbelikan Sesuai Permendag No: 75/MDag/Per/10/2014.
Tapi sungguh mengagetkan, ketika pihak Polres Samosir melalui keterangan persnya menyimpulkan penyebab kematian Bripka Arfan Saragih disebabkan bunuh diri dengan zat sianida.
Fridolin Siahaan, Kuasa Hukum keluarga almarhum Bripka Arfan Saragih yang mempertanyakan keberadaan “sianida” yang ditemukan Polres Samosir di lokasi penemuan mayat, pada Senin 6 Februari 2023 lalu, masih membutuhkan keterangan resmi dari pihak kepolisian.
“Dari mana datangnya sianida ke Samosir, sehingga dapat dikonsumsi orang yang melakukan bunuh diri,” kata Fridolin Siahaan kepada wartawan, Rabu (15/3/2023) melalui selulernya.
Ia berharap, pihak kepolisian mengusut sumber racun sianida yang telah disimpulkan dengan dugaan kuat, diminum oleh almarhum Bripka Arfan Saragih.
Baca juga :
Hasil otopsi BUNUH DIRI, KELUARGA KECEWA dan ISTRI BRIPKA ARFAN SARAGIH HISTERIS
“Darimana sumbernya, siapa pemesan dan yang mengantarkan zat itu kepada almarhum, perlu didalami polisi,” kata Fridolin.
Tolong lebih mendalami
Karena menurutnya, dalam Peraturan Menteri Perdagangan RI, juga diatur mengenai pengawasan, pendistribusian bahan berbahaya serta mencakup pengaturan atau tata cara penjualan melalui distributor mau pun pengecer.
“Tolong bagi rekan aparat kepolisian lebih mendalami, agar pihak keluarga dapat menerima kematian almarhum Bripka Arfan Saragih,” tuturnya.
Dikatakan Fridolin Siahaan, apabila penyebab kematian almarhum disimpulkan bunuh diri, dengan fakta-fakta yang terang benderang, maka informasi di tengah masyarakat tidak bias.
“Apalagi tekhnologi saat ini sudah canggih dalam mendalami kasus, dalam kerangka menyingkap tabir sesuatu kasus,” kata Fridolin Siahaan.
Dengan demikian menurutnya, pihak keluarga akan dapat menerima kematian almarhum Bripka Arfan Saragih dengan ikhlas.
Baca juga :
ACONG, CALO LIAR BPKB dan STNK DIBURON
Siapa pemesan sianida
“Jadi sampai saat ini kita kurang terima, sebelum pihak penyidik menjelaskan siapa pemesan yang melakukan transaksi langsung atau pun melalui online, hingga sianida itu ada pada almarhum,” kata Fridolin Siahaan.
Sementara itu, Polres Samosir memberi jawaban atas pertanyaan Fridolin Siahaan, untuk mendalami proses sianida sampai ke almarhum Bripka Arfan Saragih.
Untuk diketahui, jasad Bripka Arfan Saragih pertama sekali ditemukan polisi dari Sat Narkoba Polres Samosir yang sedang melintas di TKP.
Seusai penjelasan Kapolres Samosir, AKBP Yogie Hardiman ketika konferensi pers, anggota Sat Narkoba yang sedang melakukan penyelidikan kasus narkoba melintas di lokasi penemuan jasad almarhum.
Selanjutnya, Kapolres Samosir langsung terjun ke lokasi dan jenazah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Hadrianus Sinaga, kemudian dilakukan otopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Medan.
Baca juga :
Kasus Penipuan Surat Kendaraan di Samsat Pangururan, Herbin Sidabalok: “Saya rugi Rp2 juta”
Mafia pajak kendaraan
Misteri kematian Bripka Arfan Saragih yang diduga kuat berkaitan dengan mafia pajak kendaraan bermotor di UPTD Samsat Pangururan, perlu diusut tuntas hingga terang benderang.
Beberapa aparat yang bertugas di Samsat Pangururan harus diperiksa, karena persoalan penggelapan pajak yang terjadi sudah berlangsung lama.
Anehnya, sampai sekarang pihak Polres Samosir belum ada menetapkan tersangka kasus penggelapan pajak di Samsat Pangururan yang merugikan masyarakat sampai miliaran rupiah.
Termasuk honorer Samsat Pangururan “Acong” yang diduga kuat mengetahui seluruh penggelapan pajak di Samsat Pangururan, belum berhasil ditemukan polisi dari pelariannya.
Ketika wartawan konfirmasi terkait keberadaan “Acong” salah satu otak penggelapan pajak kendaraan bermotor, keberadaannya belum diketahui sampai sekarang.
“Polres Samosir sudah mencari ke tempat tinggalnya, menghibungi nomor HP, namun sampai saat ini belum diketahui keberadaannya,” sebut Kasi Humas Polres Samosir, Vandu Marpaung Rabu (15/03/2023) melalui pesan WhatsAppnya. (Hatoguan Sitanggang/***)