BELAKANG INI terjadi curah hujan dengan instensitas tinggi di Simalungun hingga beberapa hari, yang menyebabkan titik-titik longsor terjadi, tertutama daerah Simalungun bagian atas.
Hal tersebut disampaikan Bupati Kabupaten Simalungun, Radiapoh Hasiholan Sinaga (RHS), saat menerima bantuan 1 Mobil Rescue roda 4 untuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Simalungun, dari Direktur Peralatan dan Logistik BNPB, Nadira di Posko Satgas Covid-19 Kabupaten Simalungun, Jalan Asahan Km 6, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara, Jumat (10/03/2023).
“Dan beberapa hari lalu ketika cuaca ekstrim, jalan penghubung Kecamatan Raya dengan Kecamatan Silou Kahean terjadi longsor di empat titik. Diprediksi untuk penanggulangan longsor itu sekitar Rp 25 miliar, sementara anggaran Pemkab Simalungun sangat terbatas,” kata RHS.
Baca juga :
339.206 DPT Pilpanag Simalungun, Bupati ajak semua pihak untuk menyukseskannya
Pada kesempatan tersebut, RHS, selain menjelaskan kondisi karakteristik bencana di Simalungun, juga menjelaskan bahwa Kabupaten Simalungun memiliki teritorial yang luas, terdapat 32 kecamatan, 413 desa (nagori) dan kelurahan dan hampir 32% luas wilayah Simalungun tekstur tanahnya berpasir.
Untuk penanganan sementara bencana alam, RHS mengatakan, telah dilakukan gotong royong dengan memberdayakan sarana yang ada.
“Untuk kondisi tersebut, BNPB diharapkan memberikan perhatian kepada Pemkab Simalungun, khususnya sarana alat berat untuk penanggulangan awal, saat terjadinya bencana,” kata RHS.
Mengingat dampak dari bencana yang begitu besar yang seringa terjadi, RHS mengutarakan bahwa Pemkab Simalungun sedang membuat titik pemetaan bencana/rawan bencana.
“Kami dari Pemkab Simalungun menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan sebagai semangat bagi rekan-rekan di BPBD,” kata RHS.
Peluang yang bisa dimanfaatkan dari BNPB
Sementara itu, Direktur Peralatan dan Logistik BNPB, Nadira, menyampaikan bahwa ada peluang-peluang yang bisa dimanfaatkan dari BNPB, seperti dana untuk siaga darurat, dana tanggap darurat dan untuk rehabilitasi serta rekonstruksi pasca bencana.
“Selama Bupati menetapkan status siaga darurat, tanggap darurat dan melaporkan ke Jakarta, kita langsung secara otomatis turun memberikan pendampingan dan melakukan indentifikasi kerusakan akibat bencana,” kata Nadira.
Selanjutnya, yang bisa dimanfaatkan dari BNPB, Nadira menyampaikan, adalah masa pemulihan yang biasa digunakan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi.
“Jadi ada tiga anggaran yang bisa dimanfaatkan di BNPB. Kalau untuk logistik dan peralatan, cukup dengan mengajukan permohonan ke BNPB,” kata Nadira.
Usai penyerahan bantuan, dilanjutkan diskusi antara BNPB dengan Pemerintah Kabupaten Simalungun terkait dengan penanganangan dan penanggulangan bencana di Kabupaten Simalungun.
Penyerahan tersebut disaksikan Ketua Komisi II DPR RI, Ahmad Doli Kurnia Tanjung dan Ketua DPRD Simalungun, Timbul Jaya Sibarani, serta Kalak BPBD Simalungun Resman H Saragih. (Rilis/***)