PELANTIKAN 911 pejabat Eselon III dan IV di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) dinilai penuh keanehan.
Pasalnya, pejabat yang dilantik secara massal itu pada Selasa (21/02/2023) di Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Jenderal Sudirman, Medan, ada yang telah meninggal dunia dan juga pensiun.
Pejabat yang telah meninggal tetapi dilantik adalah EH ST sebagai Kepala Sumber Daya Air dan Cipta Karya Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Tarutung Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Pemprov Sumut.
Edison diketahui telah meninggal dunia tiga tahun lalu saat menjabat sebagai Kepala Seksi (Kasi) Sumber Daya Air (SDA) Cipta Karya Gunung Sitoli.
Baca juga :
Pengerukan tanah di Jalan Nusa Indah, Mardalina Bintang: “Belum ada melapor ke Kelurahan Simarito”
“Setahu saya yang bersangkutan sudah meninggal tiga tahun lalu. Saya temannya. Rumahnya di Jalan Ayahanda, Medan,” ungkap sumber, salah seorang ASN di Pemprov Sumut, yang dihubungi melalui nomor WhatsApp (WA) miliknya, Kamis (23/02/2023).
Selain itu, ada juga yang sudah pensiun. Ketika data yang telah pensiun itu dimintakan kepada Karim, Kepala Bidang Mutasi Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pemprov Sumut, melalui WA miliknya, meski sudah tanda biru dua yang berarti telah dibaca, Karim enggan menjawabnya.
Baca juga :
PENGOREKAN tanah di Jalan Nusa Indah Pematang Siantar, DIKHAWATIRKAN MEMBAHAYAKAN
Ketika ditemui di ruang kerjanya, Gedung Bank Sumut Lantai 9, Jalan Imam Bonjol, Medan, Karim awalnya menjelaskan bahwa data yang mereka terima berasal dari usulan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tempat Aparatur Sipil Negara (ASN) bertugas.
Namun tatkala didesak mengapa bisa sampai data ASN yang telah meninggal mau pun pensiun masuk dalam daftar pejabat yang dilantik Gubernur Sumut Edy Rahmayadi beberapa hari lalu, Karim berkilah kalau data yang digunakan BKD Pemprov Sumut bersumber dari data Badan Kepegawaian Nasional (BKN).
“Saat kami cek dalam sistem kepegawaian nasional, data ASN bersangkutan masih aktif. Kalau sudah hitam warnanya, berarti sudah tidak aktif lagi datanya Bang. Ini masih warna merah yang artinya masih aktif,” kilah Karim yang turut didampingi dua stafnya.
Soal dimana “selipnya” data itu, Karim mengaku tidak tahu. Sebab, disebutnya ada bagian yang menangani bagian data.
Terpisah, Kepala BKD Pemprov Sumut, Syafruddin, yang dihubungi lewat WA-nya, terlihat tidak aktif. Pesan yang disampaikan kepadanya melalui WA juga belum dibalasnya meski sudah tanda contreng dua.
Sedangkan Sekretaris BKD Pemprov Sumut, Mukmin, menanggapi pesan klarifikasi yang dikirim ke WA miliknya, menyebutkan kalau hal itu, Karim yang tahu.
“Bang tadi abang sudah jumpa Karim kenapa tidak Abang tanya sama dia. Karena dia yang tahu. Aku sama sekali tidak tahu Bang Sipa. Coba dikonfirmasi lagi Bang lewat telepon ke Pak Karimnya ya Bang,” jawab Mukmin melalui WA-nya.
Dirinya mengaku kalau hal itu didengarnya di luar BKD Sumut. “Bang aku denger isu diluarnya, kalau data aku tidak punya Bang,” tuntasnya.
Sementara Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumut, Arief Trinugroho, yang dihubungi, terkesan enggan menjawab panggilan WA yang masuk. Pesan yang terkirim ke WA-nya, meski sudah dibaca, sampai berita ini tayang, belum ada memberikan keterangan. (Sipa Munthe/***)