MASYARAKAT pengguna jalan yang melintasi Jalan Nusa Indah, Kelurahan Simarito, Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematang Siantar, Provinsi Sumatera Utara, mengeluhkan aktifitas pengerukan tanah dari salah satu lahan, yang diangkut dengan menggunakan dump truk.
“Kami tidak tahu, pengerukan tanah tersebut untuk kepentingan apa, hanya saja dengan keluar-masuknya dump truk itu, sangat mengganggu arus lalu lintas. Apalagi pada badan jalan tidak dipasang tanda-tanda adanya aktifitas penggalian tanah,” kata salah seorang warga di sekitar Jalan Nusa Indah, Rabu (22/03/2023).
Menurut warga, tumpahan tanah yang berserakan di jalan, dikhawatirkan jika hujan turun, akan menjadi lumpur, dan jalanan menjadi licin.
“Kita harapkan Pemerintah Kota Pematang Siantar, menertibkan keluar masuk dump truk, kemudian mereka harus membersihkan tumpukan tanah yang berserakan di jalan. Karena, dikhawatirkan jika hujan menjadi lumpur, jangan sampai jatuh korban akibat jalan licin,” kata warga yang saat itu melintasi Jalan Nusa Indah tersebut.
Disampaikan warga, bahwa rencana pihak pengeruk tanah (bebukitan), di lokasi itu akan dibangun perumahan elit.
Di lokasi pengerukan tanah tersebut, terdapat perumahan Vila Nusa Indah, yang persis berseberangan dengan lokasi pengerukan tanah.
Di tempat pengerukan tanah itu, terlihat beroperasi beko (alat keruk) dan 10 dump truk keluar masuk dari lokasi.
“Pemko Pematang Siantar jangan tutup mata melihat situasi yang dapat merugikan masyarakat pengguna jalan di sepanjang Jalan Nusa Indah,” kata warga yang melintasi lokasi dengan mengendarai sepedamotor sembari membonceng anaknya pulang sekolah.
Menurut pengendara sepedomotor, dia sudah mengingatkan agar diberi tanda pengamanan atau ada yang menjaga keluar-masuknya dump truk, karena dia sempat terganggu karena sebuah dump truk keluar sehingga menghentikan kendaraannya secara spontan. (Deddy Atmaja/***)