INDONESIA menjadi negara Asia Tenggara kedua setelah Singapura yang menggelar ajang F1 Powerboat.
F1 Powerboat menjalani musim perdananya pada 1981 dan sempat ditiadakan pada 1987-1989 serta 2020.
Selama 36 tahun lomba diadakan, sudah ada sekitar 297 seri diselesaikan di 39 negara di lima benua.
Lomba ini dijuluki balap jet air tercepat di dunia, karena setiap perahu motor atau powerboat dibekali mesin berkekuatan 3.500 cc dan mampu menyemburkan energi 500 tenaga kuda (Horse Power/HP) saat perputaran mesin per menit (RPM) mencapai 10.500.
Berbekal mesin berformasi V8 seberat 120 kilogram tersebut, setiap powerboat hanya butuh waktu dua detik untuk menembus kecepatan 100 kilometer per jam.
Kecepatan penuhnya dibatasi hanya sampai 250 km per jam saja. Mesin-mesin tadi digerakkan oleh bahan bakar avgas seperti yang biasa dikonsumsi oleh pesawat terbang.
Mengadopsi teknologi KATAMARAN
Tidak seperti perahu yang kita kenal, powerboat punya bentuk berbeda. Ia mengadopsi teknologi katamaran (berlunas ganda) dan terdapat rongga di bawah perahu (tunnel hull).
Tubuh perahu spesial sepanjang 6 meter dan lebar 2,1 meter itu terbuat dari bahan kevlar yang membuat bobotnya ringan, tak lebih dari 390 kg sudah termasuk mesin dan tentu saja antiapi.
Terdapat ruang kemudi tertutup berkursi tunggal (single seater), mirip seperti mobil F1.
Pebalap dilindungi oleh kaca setebal 10 sentimeter dan antipeluru, ini membuatnya aman ketika sedang beraksi.
Saat dilajukan dalam kecepatan penuh, tubuh bagian depan dari powerboat selalu terangkat dari permukaan air, membuatnya seperti hendak terbang saja.
Ketika berlomba, setiap powerboat harus melahap lintasan di atas air sepanjang 1.500-2.000 meter pada setiap serinya.
Berlomba selama 45 menit di DUA KELAS
Khusus di Danau Toba, lintasannya direncanakan sepanjang 2.400 meter.
Mereka harus berlomba selama 45 menit untuk menentukan pemenangnya.
Mirip seperti lintasan balap di darat, jalur balap F1 Powerboat pun bentuknya meliuk-liuk, dan setiap tikungan akan ditandai oleh beberapa buoy.
Dalam setiap musimnya, terdapat dua kelas yang dilombakan yaitu F1 H2O dan F4-S.
Kedua kelas lomba itu dibedakan oleh jenis mesin yang dipakai.
Baca juga :
DUKUNG Gelaran Balap Perahu Super Cepat Internasional, PLN TELAH MEMPERSIAPKAN PENGAMANAN BERLAPIS
Ada 10 tim yang mengikuti lomba, yakni dari Amerika Serikat, Italia, Norwegia, Swedia, Persatuan Emirat Arab, Portugal, Prancis, Swedia, dan Tiongkok berlaga untuk musim 2022.
Ke-10 tim ini melibatkan 20 pebalap dan untuk musim 2022 ini lomba digelar sebanyak empat seri di dua negara dengan finalnya di Sharjah, Persatuan Emirat Arab, 15-16 Desember 2022.
Dalam klasemen sementara saat ini, pebalap AS Shaun Torrente dari tim Abu Dhabi memimpin dengan 64 poin termasuk masing-masing 20 poin hasil juara pada dua seri musim 2022 ini.
Baca juga :
Sidang Medan Club digelar akhir Januari 2023, Tengku Danil: “MODAL MEREKA MENJUAL ITU, APA?”
Pebalap kelahiran Homestead, 13 Agustus 1978 itu merupakan juara dunia 2018 dan 2019.
Namun, Torrente belum mampu mengalahkan prestasi legenda F1 Powerboat, Guido Capellini, dengan torehan sembilan kali juara dunia. Torrente dan Capellini adalah bagian dari 14 pebalap F1 Powerboat yang pernah merasakan juara dunia di mana tujuh di antaranya merebut gelar lebih dari sekali. (sumber: Indonesia.go.id/***)