KETUA FORUM Tani Sejahtera Indonesia (Futasi) Kota Pematang Siantar, Tio Merly boru Sitinjak, kepada segaris.co menyampaikan, bahwa dirinya bersama anggota forum, sudah pernah datang ke kantor Wali Kota Pematang Siantar, untuk ketemu dengan Bu Wali, Hj Susanti Dewayani.
“Kedatangan kami ketika itu, untuk menyampaikan permasalahan yang sedang kami hadapi, yakni adanya upaya pengosongan lahan yang sudah 18 tahun kami tempati,” kata Tio Merly boru Sitinjak, Jumat (25/11/2022).
Ketika itu – katanya – mereka tidak ketemu dengan Bu Wali, dan diterima pejabata yang mewakili bermarga Silaen.
“Kami ingin bertemu dengan Bu Wali,” kata Tio Merly boru Sitinjak.
Baca juga :
Ketua FUTASI, Tio Merly boru Sitinjak: “Bermula dari hadirnya OKNUM NGAKU dari BPN PUSAT”
Baca juga :
Ketua FUTASI, Tio Merly boru Sitinjak, KAMI TETAP BERTAHAN karena HIDUP dari BERTANI
Bu Wali, tolong perhatikan kami
Secara khusus, Tio Merly boru Sitinjak, menyampaikan permohonan agar kiranya, Bu Wali Kota Pematang Siantar, Hj Susanti Dewayani, memberikan perhatian terhadap nasib 80-an lebih kepala keluarga yang masih bertahan di lahan yang disebut sebagai HGU PTPN III.
“Bu Wali, sebagai sesama kaum perempuan, kita tahu bahwa tanah air kita ini pun, disebut Ibu Pertiwi. Untuk itu kami mohon, agar kiranya Bu Wali memberikan perhatian, agar kami dapat memberikan kehidupan yang sehat bagi anak-anak kami, mereka dapat bersekolah. Berikanlah perhatian Bu Wali terhadap masalah Gurilla,” kata Tio Merly boru Sitinjak.
Diungkapkannya juga, tentang tanaman mereka berupa jagung, ubi kayu dan sere, serta yang lainnya, sudah dirusak.
“Jadi Bu Wali, sudah tidak ada lagi mata pencarian kami, dari mana kami harus mencari makan. Mau menanam lagi, kami sudah tidak punya modal lagi,” kata Tio Merly boru Sitinjak yang juga menyebutkan sebagai kaum petani, mereka yang tergabung di kelompok Futasi, sangat membutuhkan tanah.
Memohon Bu Wali datang
Tio Merly boru Sitinjak pun, mewakili anggotanya, mengajukan permohonan agar kiranya Bu Wali berkenan datang ke lokasi untuk dapat melihat bagaimana kondisi warganya saat ini di Kelurahan Gurilla.
“Kami ini warga Ibu, bagaimana kami yang sudah memiliki dokumen kependudukan, KTP dan KK, menjadi terusir dari tempat kami bermukim. Bagaimana Pemerintah Kota Pematang Siantar, memberikan dokumen kependudukan jika tempat kami berdomisili di lahan HGU PTPN III. Kami butuh kepastian, karena sejak tahun 2004 sampai tahun 2020, tidak ada masalah, semuanya berjalan dengan baik,” kata Tio Merly boru Sitinjak.
Menurut Tio Merly boru Sitinjak, di perkampungan tersebut, warganya sudah 3 kali mengikuti Pilkada Wali Kota dan Wakil Wali Kota, dan di lokasi tersebut terdapat satu Tempat Pemungutan Suara (TPS). (***)