SELESAI memberi pengarahan kepada Kelompok Tani Mukti Rahayu Padamara, Kabupaten Purbalingga terkait Pilot Project pola tanam benih padi MPS, Ketua DPP Dulur Ganjar Pranowo (DGP), Raden Zieo Suroto didampingi Pembina DPP DGP, Djasamen Purba, Didi Junaidi (pengarah dan penyuluh pertanian), dan Humas DPP DGP, Fia pun melanjutkan perjalanan untuk melakukan pertemuan dengan pengurus dan relawan DPD DGP Milenial Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah, Selasa (22/11/2022).
Rombongan DPP DGP disambut Ketua DGP Milineal, Prabu bersama pengurus dan relawan di Mako DGP Milinia, Jalan Lingkar Sumpiuh Keradenan, Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas.
Setelah rehat beberapa menit di Mako DGP Milenial, Prabu pun mengajak Raden Zieo Suroto bersama rombongan untuk meninjau usaha home industry SOUN binaan DGP Milenial Banyumas yang dikelola pengusaha, Suntoro.
Baca juga :
DPP DGP tinjau lahan 2,5 hektar PILOT PROJECT BENIH MSP, Wahyu: “KAMI APRESIASI PROGRAM INI”
Sudah tujuh tahun
Saat bertemu dengan Suntoro, Raden Zieo Suroto pun membangun dialog terkait produk SOUN di tempat pengelolaan yang berupa bangunan permanen.
“Pak Suntoro, sudah berapa lama menekuni produk SOUN?” tanya Raden Zieo Suroto.
Suntoro menyebutkan, usaha SOUN sudah dirintisnya sejak 7 tahun silam, dengan memberdayakan tenaga kerja dari warga sekitar pabrik pengelolaan, yang pada umumnya adalah relawan DGP Milenial Banyumas.
Melalui rekaman visual yang disampaikan ke redaksi segaris.co, Raden Zieo Suroto memperlihatkan tumpukan ratusan goni yang berisikan bahan pembuatan SOUN. Kemudian, ditampilkan dalam video itu, pengeringan SOUN masih dilakukan dengan cara manual, dengan mengandalkan sinar matahari.
“Pengeringannya masih manual, dengan cahaya matahari,” kata Raden Zieo Suroto.
Baca juga :
DENGAN PILOT PROJECT padi MSP, DGP wujudkan cita-cita SEJAHTERAKAN PETANI
Baca juga :
Ganjar Pranowo JALAN KAKI 3 KILOMETER dikerumuni warga
Arah kamera ditujukan ke bagian dalam tempat pengelolaan, di sejumlah titik, dan dapat dilihat tumpukan SOUN yang belum dipacking, dan yang sudah dikemas dengan baik, yang beratnya sesuai dengan kebutuhan atau permintaan pasar.
Dari home industry hingga ekspor
Raden Zieo Suroto mengungkapkan, saat ini apa yang dilakukan Suntoro, masih pada usaha yang disebut home industry.
“Tetapi, dengan kolaborasi yang kita lakukan, usaha home industry ini, memiliki peluang besar untuk bertumbuh menjadi lebih besar, dengan pabrik pengelolaan yang lebih baik dan modern. Sehingga dampak produksinya, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan lokal, juga menyebar ke seluruh Nusantara, bahkan perlu kita perjuangkan untuk diekspor,” kata Raden Zieo Suroto.
Bahkan, dalam video tersebut, Raden Zieo Suroto menawarkan bagi para relawan DGP di seluruh provinsi, kabupaten dan kota, dapat memasarkan SOUN, sebagai upaya membangkitkan ekonomi kerakyatan.
Baca juga :
INI 3 POIN hasil PERTEMUAN RUTIN BULANAN DPD DGP Semarang Jawa Tengah
“Kita harapkan para relawan DGP dapat membantu memasarkannya, agar SOUN produk Banyumas semakin dikenal dan dapat merambah hingga ke luar negeri. Jika usaha ini berkembang, akan berdampak pada penyerapan tenaga kerja,” kata Raden Zieo Suroto.
Pada kesempatan tersebut, Raden Zieo Suroto menyampaikan pengharapan kepada Ketua DPD DGP Milenial Banyumas, Prabu agar melanjutkan pembinaan terhadap usaha-usaha kerakyatan di Banyumas secara khusus.
“Ekonomi kerakyatan harus kita perkuat, terutama dalam meningkatkan penghasilan dan terbukanya peluang bekerja,” kata Raden Zieo Suroto.
Sementara itu, pengusaha SOUN, Suntoro menyambut baik kehadiran pengurus dan relawan DPP DGP, dan memberikan dukungan serta dorongan untuk peningkatan produksi dengan pengelolaan lebih profesional. (Ingot Simangunsong/***)