“HANCURNYA REMAJA akan membawa dampak kepada hancurnya generasi masa depan. Untuk itu, mari kita bersama-sama menangani secara serius pendidikan terhadap remaja, termasuk tentang reproduksi dan seks.”
Hal tersebut disampaikan Wali Kota Pematang Sianțar, Hj Susanti Dewayani saat membuka acara Peringatan Hari AIDS Sedunia di SMA Negeri 4, Jalan Pattimura Kecamatan Siantar Timur, Kota Pematang Siantar, Provinsi Sumatera Utara, Sabtu (19/11/2022).
Di acara bertemakan “Kesehatan Reproduksi Remaja dan Bahaya Seks Bebas,” tersebut, Susanti Dewayani menerangkan, kegiatan bertujuan membantu remaja agar memahami dan memiliki pengetahuan yang cukup tentang kesehatan reproduksi dan bahaya seks bebas dalam upaya mencegah penularan HIV/AIDS.
“Kami dari Pemerintah Kota Pematang Siantar berharap kehadiran kita semua di tempat ini sebagai bentuk kepedulian serta komitmen yang kuat, saling berbagi informasi tentang kesehatan reproduksi remaja dan bahaya seks bebas,” katanya.
Harapannya, siswa-siswi SMAN 4 Pematang Siantar mendapatkan informasi lengkap dan pengetahuan untuk merawat dan memproteksi diri serta menghindari perilaku negatif.
Baca juga :
SPANDUK LIAR untuk ANIES BASWEDAN di YOGYAKARTA
Terhambat paradigma tabu yang melekat
Tidak bisa dipungkiri, selama ini jika membahas hal tentang reproduksi dan seks pada remaja, masih terhambat paradigma tabu yang melekat.
Akhirnya, banyak orang tua yang enggan membicarakan masalah tersebut. Padahal itu merupakan hal yang sangat penting.
Dengan kata lain, edukasi terkait reproduksi dan seks kepada remaja masih sangat lemah. Sehingga permasalahan remaja, khususnya di Indonesia menjadi sangat mengkhawatirkan dan belum tertangani dengan baik.
Apalagi, kata Susanti Dewayani, banyaknya pengaruh negatif seiring perkembangan teknologi menjadi ancaman serius yang harus diwaspadai dan ditangani. Jika tidak bijak dalam memanfaatkan teknologi, maka akan berakibat sangat fatal.
Persoalan remaja tidak boleh dipandang dengan ala kadarnya. Menangani remaja harus sudah menjadi prioritas, agar ke depan jangan sampai kehilangan generasi yang bisa diandalkan.
“Kami juga mengajak para remaja, siswa-siswi, dan seluruh keluarga besar SMA Negeri 4 Pematang Siantar untuk bekerja sama, bersinergi, dan berkolaborasi dalam mendukung program-program pembangunan, terutama di bidang pendidikan, dalam upaya mempercepat terwujudnya Pematang Siantar Sehat, Sejahtera, dan Berkualitas,” kata Hj Susanti Dewayani.
Baca juga :
KELURAHAN PARDOMUAN dan Tanjung Tongah wakili SUMATERA UTARA ke Tingkat Nasional, Erizal Ginting: “Saya bangga…”
Kita bekali dari sekarang
Sebelumnya, Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) Cabang Medan, Riyads Ikhsan mengatakan, setiap tahun Perdoski Cabang Medan melakukan sosialisasi bahaya narkoba dan seks bebas bagi perkembangan penyebaran HIV/AIDS, terutama di kalangan remaja.
Tahun-tahun sebelumnya, pihaknya memberikan penyuluhan ke sekolah-sekolah di sekitar Kota Medan. Namun tahun ini, penyuluhan dilakukan di luar daerah Kota Medan.
“Minggu lalu kita buat di Kota Binjai dan hari ini di Kota Siantar,” katanya.
Riyads Ikhsan menyebutkan, seiring perkembangan Danau Toba sebagai prioritas pengembangan pariwisata oleh pemerintah, tentunya akan mendatangkan peningkatan kunjungan wisatawan. Kota Pematang Siantar yang berada dekat dengan kawasan Danau Toba, tentunya akan terimbas dari kegiatan pariwisata tersebut.
Baca juga :
INTENSITAS hujan tinggi di Kota Medan, INI INSTRUKSI Bobby Nasution
“Kita ketahui bersama, peningkatan kegiatan pariwisata terkadang membawa efek negatif. Kalau kita tidak aware dari sekarang, maka akan kebablasan. Sehingga tidak ada salahnya anak-anak kita, kita bekali dari sekarang pengetahuan tentang bahayanya penularan HIV/AIDS,” paparnya.
Sehingga, mereka nantinya lebih sadar resiko bahaya terjangkit penyakit HIV/AIDS, dan mereka jadi tahu penularan HIV/AIDS dari mana.
“Dengan demikian mereka jadi lebih aware untuk menjaga dirinya masing-masing,” tukasnya.
Sedangkan Kapolres Pematang Siantar AKBP Fernando menjelaskan tentang narkotika, jenis-jenis narkotika, dan bahaya narkotika bagi tubuh.
“Kepada siswa-siswi yg ada di sini, agar menghindari penyalahgunaan narkotika, di mana saat ini narkotika sudah banyak beredar di mana pun,” imbaunya.
Menurut AKBP Fernando, sebelum berangkat menghadiri acara di SMAN 4, ia mengecek tahanan di Polres Pematang Siantar, sebagian besar tahanan merupakan kasus narkotika.
“Jadi Kota Pematang Siantar bisa kita bilang kota darurat narkoba,” tegasnya.
Kepada siswa-siswi SMAN 4, AKBP Fernando meminta, jika ada yang mengetahui ada pemakai narkotika dan penjual narkotika, agar memberitahu polisi.
“Dan apabila ada keluarga kita sendiri yang sudah kecanduan memakai narkoba, agar disampaikan ke Polres Pematang Siantar untuk kita sarankan direhab,” katanya lagi.
Selanjutnya, sosialisasi disampaikan oleh narasumber dr Dame Maria Pangaribuan SpKK dan dr Ahmad Fajar MKed (KK) SpKK serta sesi tanya jawab.
Kemudian, penyerahan sertifikat oleh Wali Kota dan Kapolres serta narasumber kepada perwakilan siswa-siswi.
Turut hadir, dari Fiesta Medan, Joice Sonia Panjaitan, Kasat Narkoba Polres Pematang Siantar AKP Rudi S Panjaitan, Kepala Badan Kesbangpol Sofie M Saragih, Plt Kadis Kominfo, Johanes Sihombing, dan Kepala SMAN 4 Pematang Siantar Rahmad Nasution. (Samsudin Harahap/***)