WAJAH GUBERNUR Jawa Tengah Ganjar Pranowo terpampang di kemasan salah satu produk kopi lokal Temanggung. Dengan mereknya adalah Tugiman.
Diketahui, nama Tugiman disematkan ke Ganjar Pranowo, seusai videonya bersama dua bocah viral di media sosial Tiktok, beberapa waktu lalu.
Dengan Tugiman menjadi nama merek kopi, si pemilik produk pun banjir pesanan hingga membuatnya kewalahan.
Pemilik produk kopi Tugiman, Zaenal Arifin mengatakan, pihaknya bersama komunitas Kopi Berteman Temanggung memproduksi Kopi Tugiman.
Baca juga :
GOWES 104 Km Tour de Borubudur, GANJAR PRANOWO rencana lanjut MARATHON
Baca juga :
PAN Siantar gelar TOT persiapan Pemilu 2024, target 9 kursi dan Boy Warongan untuk DPRD Sumut
“Alasan beri nama Tugiman, itu merupakan keputusan dari komunitas, karena nama Tugiman mudah diingat. Kalau sistem penjualan mudah diingat, maka mudah penjualannya. Selain juga itu bentuk kecintaan kita pada Sang Tugiman (Ganjar) tersendiri,” kata Zaenal, ditemui di tempat produksinya di Kwadungan, Temanggung, Senin (07/11/2022).
Pemilik Omah Kopi Kwadungan Temanggung ini juga menuturkan, setelah kopinya diketahui Gubernur dan diunggah di media sosial, sekarang banyak yang mengenal Kopi Tugiman dan mencarinya.
Baca juga :
PEDULI korban longsor Jalan Siak, Wali Kota Pematang Siantar serahkan bantuan SEMBAKO
“Sebulan terakhir setelah di-up Pak Ganjar (diunggah media sosial Gubernur), hampir tiap hari ada pengiriman, baik orderan lewat WhatsApp, lewat marketplace, setiap hari tidak kurang dari 20 bungkus. Tujuannya paling jauh ke Papua, Kalimantan, Jambi, Jakarta, kayaknya hampir lengkap. Sampai Bali juga. Beberapa ada juga yang menyempatkan cari ke sini,” ucapnya.
Ditambahkan, dalam beberapa bulan ke depan, Kopi Tugiman juga akan diekspor ke beberapa negara.
Dia menilai, produk lokal nama Kopi Tugiman memang lebih gampang diingat. Selain nama yang unik, Tugiman sendiri memiliki kepanjangan Tukang Giawe Nyaman dan Marai Tuman.
Baca juga :
5.810 KPM terima BLT BBM Tahap I, Hj Susanti Dewayani: “Manfaatkan bantuan untuk kebutuhan”
Menurut Zaenal, setiap hari produksi dalam satu bulan terakhir rata-rata mencapai 50-100 bungkus (pak).
Dia mengaku kewalahan dalam produksi Kopi Tugiman, bahkan harus sampai cari tenaga admin khusus untuk melayani permintaan Kopi Tugiman. Total karyawannya saat ini 10 orang.
Zaenal mengungkapkan, tingginya antusiasme masyarakat terhadap Kopi Tugiman karena mungkin kecintaannya pada Tugiman, dan bukan karena kopinya. Sebab, sepengetahuannya, yang mencari kopi ini tidak tahu bedanya kopi arabika dan robusta.
Produksinya ada tiga macam, yaitu Kopi Tugiman arabika, robusta, dan blend yang merupakan campuran arabika dan robusta.
“Dengan nama Kopi Tugiman ini juga lebih mengedukasi masyarakat, bahwa meminum kopi lokal kita tidak kalah dengan kopi produk lain,” tuturnya.
Zaenal mengungkapkan, harga Kopi Tugiman arabika kemasan 100 gram Rp25 ribu, blend Rp20 ribu, dan robusta Rp15 ribu. Kemasan 250gram Kopi Tugiman arabika Rp65 ribu, blend Rp50 ribu, dan robusta Rp40 ribu. Sedangkan kemasan 500 gram Kopi Tugiman arabika Rp100 ribu, blend Rp85 ribu, serta robusta Rp75 ribu.
Dia tak menyebut jumlah omzetnya secara gamblang.
Hanya diungkapkan, jika harga Kopi Tugiman arabika rata-rata Rp200 ribu per kilogram, dikali 20 kg sama dengan Rp4 juta per hari. Sedangkan, robusta harga Rp150 ribu per kg, dikali 30kg menjadi Rp4,5 juta per hari. (Diskominfo Jateng/***)