TUJUAN nasional bangsa Indonesia salah satunya adalah turut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Dan semangat ini menjadi bagian yang harus diperjuangkan setiap saat oleh pemerintah, siapa pun presidennya.
Atas dasar itu, Presiden Joko Widodo kemudian mengambil berbagai peran strategis dalam mewujudkan perdamaian dunia. Kunjungan ‘berani’ Presiden Joko Widodo ke Ukraina dan Rusia beberapa waktu yang lalu, tentu bukan sekedar membangun citra positif, akan tetapi Beliau sedang mewujudkan tujuan nasional Indonesia.
Presiden Joko Widodo, beserta Ibu Negara, Iriana Joko Widodo, telah menunjukkan kepada rakyat Indonesia dan dunia, sebuah komitmen dan keteladanan dalam mewujudkan perdamaian dunia. Wong Solo itu mengirim pesan kepada seluruh dunia, bahwa Indonesia saat ini dan masa depan, siap menjadi pelopor, inisiator sekaligus sebagai pusat serta harapan perdamaian dunia.
Pernyataan ini disampaikan Presidium Kongres Rakyat Nasional (KoRaN), Sutrisno Pangaribuan yang juga Pembina DPP Dulur Ganjar Pranowo (DGP), dalam rilisnya yang diterima di Medan, Kamis (03/11/2022).
Baca juga :
PARA Guru, INI KABAR dari BKN tentang seleksi PPPK
Sutrisno lebih lanjut menyebutkan, setelah dunia dilanda pandemi COVID-19, dunia pun kini sedang dan akan menghadapi berbagai krisis. Krisis ekonomi, krisis pangan, krisis energi, perubahan iklim yang ekstrim serta berbagai jenis krisis lainnya yang bersifat lokal, regional, dan global yang seharusnya menjadikan semua komponen warga bangsa bersatu, bergandengan tangan, bergotong royong agar tidak berakhir menjadi krisis kemanusiaan.
“Semua jenis krisis tersebut, akan mampu dihadapi, dilewati jika seluruh negara di dunia bersatu. Dalam kesadaran itulah, peran Indonesia akan strategis sebagai tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KT) G-20, yang akan berlangsung di kawasan Nusa Dua, Bali, pada 15-16 November 2022 nanti,” sebut Sutrisno.
Mantan anggota DPRD Sumut ini juga mengatakan bahwa perhelatan KTT G-20 menjadi momentum penting dalam sejarah dunia, sebagaimana pilar Presidensi G-20 di Indonesia yakni memperkuat kemitraan, meningkatkan produktivitas, ketahanan dan stabilitas serta memastikan oertumbuhan berkelanjutan dan inklusif yang ditopang oleh kepemimpinan kolektif global yang kuat.
Baca juga :
Hj Susanti Dewayani PEDULI KORBAN LONGSOR Bah Kapul
Dengan mengangkat tiga isu utama berupa penguatan arsitektur kesehatan global, dan transformasi ekonomi berbasis digitalisasi, serta transisi energi yang adil dan terjangkau, imbuhnya, dari KTT G-20 ini diharapkan dunia akan mampu mewujudkan tema pidato yang akan disampaikan oleh Presiden Joko Widodo, yakni “Recover Together, Recover Stronger”.
“Presiden Joko Widodo melalui tema tersebut, hendak memastikan bahwa Indonesia mengajak seluruh dunia, untuk bergotong royong mewujudkan dunia yang “Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat”,” tulis Sutrisno yang juga sempat menjadi Staf Ahli DPRD Sumut itu.
Menurutnya, keseriusan Presiden Joko Widodo untuk mengajak dunia bergotong royong dalam menghadapi krisis multi sektor seharusnya didukung oleh rakyat Indonesia.
Sebab, tunduk dan patuh kepada jonstitusi, tidak hanya Beliau tunjukkan melalui “penolakan terhadap perpanjangan periodisasi kepemimpinan dan tiga periode”, namun Beliau tunjukkan melalui aksi nyata untuk melaksanakan ketertiban dunia, berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Baca juga :
INI JADWAL Pemko Siantar Salurkan BLT Subsidi BBM Tahap I
Berdasarkan seluruh aksi global yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo, Sutrisno mengajak masyarakat untuk mendukung Presiden Joko Widodo dengan penuh untuk bersama menyambut seluruh delegasi negara- negara peserta KTT G-20 dengan baik, ramah, dan bersahabat serta melaksanakan seluruh agenda KTT G-20 itu dengan baik, aman, tertib, dan lancar hingga menghasilkan kesepakatan akhir dan komitmen gotong royong agar dunia “Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat”.
Disebut mantan Ketua Cabang GMKI Medan ini, Presiden Joko Widodo telah menjadi pelopor dan pemimpin dalam mewujudkan perdamaian dunia dengan menghentikan seluruh perang yang sedang terjadi di dunia.
Menurutnya, Presiden Joko Widodo layak menerima Nobel Perdamaian, atas berbagai aksi nyata beliau dalam mendorong perdamaian dunia melalui upaya mendukung kemerdekaan Palestina.
Baca juga :
INGATKAN ASN, tegas Edy Rahmayadi SAMPAIKAN INI
Selain itu, Presiden Joko Widodo juga memberi perhatian terhadap etnis Rohingya, baik di Rakhina State, Myanmar maupun yang mengungsi di Cox’s Bazar, Bangladesh dan penghentian perang saudara di Afganistan.
Diungkapnya, Presiden Joko Widodo juga secara intensif mengirimkan pasukan perdamaian melalui PBB dan aksi nyata menghentikan perang Rusia- Ukraina melalui kunjungan ke kedua negara.
“Didasarkan pada pertimbangan itu, maka Presiden Joko Widodi layak dan pantas diusulkan menjadi Sekjend PBB menggantikan Antonio Guterres yang masa jabatan keduanya berakhir pada 31 Desember 2026 nanti,” usul Sutrisno.
Dukungan seluruh rakyat terhadap Presiden Joko Widodo, katanya, akan menjadikan Beliau semakin kokoh dan kuat dalam berbagai peran strategis global yang tentu akan semakin membuat Indonesia diperhitungkan sekaligus dipercaya memimpin gotong-royong global dalam menghadapi berbagai krisis yang sedang dan akan melanda dunia. (Sipa Munthe/***)