KASUS COVID-19 sudah melandai, tapi bukan berarti hilang dari ‘peredaran’. Pasalnya covid-19 varian XBB telah terdeteksi di Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid. Dokter Nadia mengungkapkan, ada satu kasus covid-19 varian XBB di Indonesia.
Tak hanya dr. Nadia, Menteri Kesehatan, Budi Gunadin Sadikin pun mengatakan bahwa covid-19 varian XBB sudah masuk ke Indonesia. Menkes pun meminta seluruh masyarakat dan tenaga kesehatan yang terkait untuk bekerja sama memperkuat efektivitas Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan Protokol Kesehatan (prokes).
“Singapura sekarang kasusnya naik lagi ke 6.000 per hari, karena ada kasus varian baru, XBB. Varian ini juga sudah masuk di Indonesia dan sedang kita amati terus,” ujar Budi seperti yang dikutip dari Antara dalam acara “Capaian Kerja Pemerintah 2022” pada Jumat, 21 Oktober 2022.
Baca juga :
DGP Sumut ajak perangi politik identitas
Sementara itu, melansir dari laman Kemenkes, Juru Bicara Kemenkes RI, Mohammad Syahril, mengatakan, “Kasus pertama XBB di Indonesia merupakan transmisi lokal. Kasus ini terdeteksi pada seorang perempuan, berusia 29 tahun yang baru saja kembali dari Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).”
Masih dilanjutkan Syahril, gejala varian baru ini berupa batuk, pilek, dan demam. Pasien yang terinfeksi ini kemudian melakukan pemeriksaan dan dinyatakan positif pada 26 September. Setelah menjalani isolasi, pasien telah dinyatakan sembuh pada 3 Oktober 2022).
Baca juga :
DGP Sumut ajak perangi politik identitas
Menyusul temuan ini, Kemenkes pun melakukan upaya antisipatif dengan melakukan testing dan tracing terhadap 10 kontak erat. Hasilnya, seluruh kontak erat dinyatakan negatif covid-19 varian XBB. Perlu diketahui, karakteristik dari covid-19 varian XBB ini cepat menular, namun tidak lebih parah dari varian Omicron.
Jadi dengan begitu, bisa dikatakan kalau kita belum aman pandemi covid-19. Pasalnya, berbagai mutasi varian baru masih berpotensi terus terjadi. Dalam 7 hari terakhir juga dilaporkan terjadi kenaikan kasus di 24 provinsi.
Prokes tetap tetap menjadi yang utama. Dokter Syahril, meminta masyarakat mengedepankan protokol kesehatan atau prokes seperti menggunakan masker, menghindari kerumunan, dan mencuci tangan menggunakan sabun.
Segera lakukan testing apabila mengalami tanda dan gejala covid-19. “Selain itu, segera lakukan booster bagi yang belum, untuk mengurangi kesakitan dan kematian akibat covid-19,” kata Syahril. (***)