“TAHUN ini (2022) akan kita anggarkan dua rotary dan akan kita perbaiki dua saluran jaringan air di Sipangan Bolon, dan semua ini tidak bisa pemerintah sendiri, harus ada campur tangan dan bantuan masyarakat Kecamatan Huta Bayuraja, tentunya melalui pajak yang dibayarkan.”
Hal itu disampaikan Bupati Kabupaten Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga (RHS) saat melakukan panen Raya padi sawah kelompok tani Sipangan Bolon, Kelurahan Huta Bayuraja, Kecamatan Huta Bayuraja, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara, Jumat (01/07/2022).
Persoalan pupuk bukan hanya di Simalungun
Radiapoh Hasiholan Sinaga menyampaikan bahwa Pemkab Simalungun telah mengetahui apa yang menjadi persoalan dan masalah yang dihadapi para kelompok tani dan petani di Kabupaten Simalungun.
“Sudah saya dengar dari para kelompok tani dan petani kita. Persoalan pupuk, bukan hanya di Simalungun saja, tapi ini merupakan persoalan nasional, dan di berbagai daerah lain juga menjadi hal yang sama,” kata Radiapoh Hasiholan Sinaga.
Disampaikannya bahwa, Pemkab Simalungun telah melakukan berbagai upaya melalui kementerian terkait, bahkan sampai ke Kementerian Desa untuk mendapatkan izin pengunaan dana desa dalam pembelian pupuk.
Baca juga :
Dapat penghargaan Kalpataru, Isa Ansori selamatkan sumber mata air untuk tiga desa di Pemalang Jawa Tengah
Empat musim mengalami gagal panen
Camat Huta Bayuraja, Ferry Risdonni Sinaga menyampaikan bahwa diwilayahnya sudah 4 musim mengalami gagal panen dengan areal persawahan seluas 400 hektar. “Ada 15 desa dan 1 kelurahan yang memiliki 1 Hentraktor dan tidak ada satu pun rotary (traktor untuk bajak sawah), jika sudah mulai pengolahan lahan persawahan, maka kelompok tani/masyarakat akan menyewa rotary dari luar,”jelas Ferry.
Ferry menyampaikan, saat ini dibeberapa areal persawahan diwilayah Kecamatan Huta Bayuraja sudah melakukan serentak tanam, tentu kebutuhan pupuk akan kurang. Ferry berharap kepada Bupati bisa menyediakan pasokan pupuk untuk kelompok tani.
Kemudian, Ferry juga menjelaskan bahwa saluran irigasi di wilayah Kecamatan Huta Bayuraja kondisinya sudah rusak dan hanya ada satu pintu air. “Jadi tak jarang masyarakat kami ribut soal air, dan Kecamatan Huta Bayuraja baru dua kali ini melakukan panen raya, dan terus berupaya untuk melaksanakan dalam 2 tahun 5 kali panen,”sebutnya
Sisi lain, Ferry menyampaikan, untuk peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pihaknya sudah mengeluarkan surat tanah sekitar 1000 lembar. “Hal ini tentunya akan tercipta pajak Baru di Kecamatan Huta bayu raja.
Baca juga :
Untuk kepastian hukum para investor, RHS: “Kami sudah memperbaiki segalanya”
Menyiapkan e-proposal
Menyinggung peralatan pertanian yang sangat dibutuhkan kelompok tani di Kecamatan Huta Bayuraja, Radiapoh Hasiholan Sinaga perintahkan Camat Huta Bayuraja untuk menyiapkan e-Proposal ke Dinas Tanaman Pangan Sumatra Utara agar mendapat bantuan peralatan pertanian seperti handtractor dan rotary.
“Kita bersyukur sudah banyak Surat Keterangan Tanah (SKT) yang di keluarkan di Kecamatan Huta Bayuraja, tentu ini dapat menunjang PAD kita melalu Pajak Bumi dan Bangunan (PBB),” kata Radiapoh Hasiholan Sinaga sembari berharap kepada para pangulu (kepala desa) dan Lurah agar dapat membantu masyarakat dalam percepatan pengurusan SKT.
Di Simalungun terdapat 28% stunting
Dalam kesempatan tersebut Deputi Litbang BKKBN, Rizal Maratua Damanik menyampaikan tentang stunting di Kabupaten Simalungun terdapat sekitar 28% stunting.
“Seharusnya, jika kita lihat kondisi Simalungun maka ini tidak harus terjadi, karena Simalungun ini merupakan tanah surge, tongkat dan batu bisa jadi tanaman. Apa pun kita tanam pasti hidup,” kata Rizal Maratua Damanik.
Kepada para Pangulu dan Lurah, Rizal Maratua Damanik mengajak untuk bersama-sama menuntaskan masalah stunting.
“Pesan kami kepada Pangulu yang sudah menyampaikan komitmen untuk melakukan tugas dari Bupati. Mari kita tuntas kan stunting di Simalungun ini,” kata Raizalk Maratua Damanik.
Dikesempatan itu, Bupati didampingi Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Prov Sumut diwakili Unedo Koko, menyerahkan bantuan kepada kelompok tani Rp41.875.000, dana pengembangan Produsen Benih Tanam Pangan (P3BT) Tahun 2022 kepada Kelompok Tani Bolon Tani, Nagori Raja Maligas 1. (***)