“SAYA punya mimpi, kita harus merdeka secara keuangan. Orang mampu menyekolahkan anaknya, orang mampu mengakses kesehatan, dan itu semua bukan hanya mimpi, itu bisa kita wujudkan. Dan saya yakin itu. Makanya saya buat yayasan Bagak yang nantinya bisa menciptakan manusia-manusia bagak (keren).”
Hal tersebut disampaikan didukung Staf Khusus Menteri Hukum dam HAM, Bane Raja Manalu saat menyaksikan Tim Sihoda menggelar aksi menari 12 jam nonstop untuk penggalangan dana di depan Kantor DPRD Kota Pematangsiantar, Provinsi Sumatra Utara, mulai pukul 07.45 WIB hingga 19.45 WIB, Minggu (1206/2022).
Acara tersebut dalam rangka mewujudkan mimpi tim Simalungun Home Dancer (Sihoda) mendapat dana untuk mengikuti kompetisi di Turki berkolaborasi dengan Bane Raja Manalu.
Baca juga : PPPK Guru 2022, memenuhi jumlah guru dengan kualitas dan sebaran yang baik
“Saya doakan tim Sihoda dan generasi muda Siantar-Simalungun bisa menggapai mimpi meski banyak keterbatasan. Dan ingat, tidak ada kita yang berangkat dari kampung karena kisah kemewahan, rata-rata orang kampung, pasti orangtua kita petani. Dan ibu saya juga seorang petani,” kata Bane Raja Manalu.
Tim Sihoda yang dipimpin Laura Sinaga memastikan hasil pengumpulan dana dari aksi menari 12 jam mencukupi untuk dia dan timnya mengikuti kompetisi internasional di Turki, yang digelar pada Juli 2022.
Kolaborasi penggalangan dana untuk Sihoda berawal dari pertemuan Bane Raja Manalu dengan Tim Sihoda pada acara diskusi bersama Asosiasi Pegiat Kopi (Aspekop) di Pematangsiantar, sepekan lalu.
Sihoda tampil dalam acara itu dengan harapan bisa mengumpulkan dana dari peserta yang hadir untuk memenuhi kebutuhan mengikuti kompetisi di Turki.
Dari penampilan di acara Aspekop, tim Sihoda hanya mendapat dana Rp12.900.000, dan belum mencukupi untuk menutup kebutuhan tampil di pentas internasional di Turki.
Kemudian muncul gagasan Bane Raja Manalu, pendiri Yayasan Bagak (Bane Bergerak), agar dilakukan aksi pengumpulan dana yang lebih maksimal.
“Daya juang itu penting. Tidak ada pencapaian yang datang tiba-tiba. Jangan hanya bermimpi, tapi harus berani mengeksekusi,” kata Bane Raja Manalu yang mengapresiasi aksi gotong royong dari para penyumbang di acara Sihoda menari 12 jam hingga mampu mewujudkan mimpi tampil di Turki.
Baca juga : 36 tahun mengabdi di SMP Negeri 1 Ujung Padang, Pak Kamin baru tiga bulan nikmati gaji Rp1 juta
“Biaya yang dibutuhkan Sihoda untuk berangkat ke Turki itu kecil kalau dikerjakan secara gotong royong, tapi kalau dibebankan sendiri akan terasa berat. Mari kita wujudkan impian kita bersama. Tunjukkan bahwa gotong royong itu nyata. Bahwa apapun mimpi kita, kalau kita konsisten dan satu perkataan dengan perbuatan maka itu akan terwujud,” kata Bane Raja Manalu.
Pengamatan di lokasi, selama 12 jam tim Sihoda menari mendapat banyak respons positif dari masyarakat. Para pengguna jalan raya antusias singgah menyaksikan penampilan Sihoda dan ikut menyumbang.
Tim Sihoda menuhi menari 12 jam meski acara sempat diguyur hujan.
Acara juga dihadiri Ketua DPRD Siantar Timbul Lingga, anggota DPRD Siantar, Astronot Nainggolan, dan tokoh masyarakat Simalungun, dr Sarmedi Purba. (***)