PASKAH memiliki makna sebagai perwujudan kasih, anugerah, dan kuasa Tuhan, serta memberikan kepastian kebangkitan kekal melalui kebangkitan Kristus.
“Paskah juga harus dimaknai sebaik-baiknya dengan kesadaran, kesetiaan dan keterbukaan untuk ditransformasikan melalui kuasa Tuhan Yesus Kristus,” kata Plt Wali Kota Pematangsiantar, Hj Susanti Dewayani pada perayaan Paskah Oikumene Pematangsiantar di Lapangan Adam Malik, Kota Pematangsiantar, Provinsi Sumatera Utara, Rabu (25/05/2022).
Baca juga : Nawal Lubis: “Manfaatkan galeri Dekranasda Sumut untuk mendorong geliat pengrajin”
Menurut Hj Susanti Dewayani, kehadirannya di perayaan paskah Oikumene di Kota Pematangsiantar, merupakan semangat yang ditunjukkan dalam wujud nyata kualitas toleransi antar umat beragama di Kota Pematangsiantar.
“Saya berharap kepada seluruh masyarakat agar bersama-sama memelihara kerukunan beragama dengan hati yang bersih, tulus dan ikhlas serta toleran. Peran tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam menanamkan sikap hidup yang baik dan harmonis patut kita apresiasi dan terus ditingkatkan dalam kehidupan bermasyarakat yang plural dan beraneka ragam,” kata Hj Susanti Dewayani.
Baca juga : Jubelson Purba merubah sebutan “Rumah Hantu” menjadi “Sekolah Mungil Rindang”
Perayaan tersebut digelar dengan tema “Tak terpisahkan dari kasih Allah (Roma 8:38-39)” dan sub tema: “Dengan Perayaan Paskah Oikumene Kota Pematangsiantar meningkatkan kualitas toleransi antar umat beragama untuk mewujudkan Kota Pematangsiantar yang sehat, sejahtera dan berkualitas.”
“Janganlah hanya di atas kertas atau tema dan sub tema semata, tapi hendaklah kita nyatakan bersama dalam kehidupan kita sehari-hari,” kata Hj Susanti Dewayani. (Ingot Simangunsong/Rilis)