KINI saatnya kita merajut kebersamaan untuk kemaslahatan bersama, tanpa membeda-bedakan. Terlebih lagi selama ini, Kota Pematangsiantar termasuk salah satu kota dengan tingkat toleransi terbaik di Indonesia. Jangan sampai nilai-nilai toleransi semakin terkikis dan punah.
Hal tersebut disampaikan Plt.Wali Kota Pematangsiantar, Hj Susanti Dewayani, saat menghadiri Acara Silaturahmi Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (DP MUI) Pematangsiantar di Convention Hall, Siantar Hotel, Kota Pematangsiantar, Senin (16/05/2022).
Hj Susanti Dewayani menyampaikan, Idul fitri merupakan momentum untuk kembali menjalin silaturahmi. Hakekat Idul Fitri adalah kesediaan kita untuk berbagi, termasuk berbagi maaf sebelum orang lain memintanya. Saling memaafkan adalah kunci untuk merajut tali silaturahmi. Kita wajib menyambung kembali silaturahmi guna mewujudkan persaudaraan sejati, tanpa iri hati dan hujatan.
Baca juga : Dua perempuan “tangguh” kepala daerah, Rohani Darus Daniel dan Susanti Dewayani
BMemperkokoh persaudaraan
“Pemerintah Kota Pematangsiantar mengajak umat Islam untuk memperkokoh persaudaraan, baik persaudaraan sesama umat, persaudaraan sebangsa, mau pun persaudaraan sesama manusia. Masyarakat juga harus terus berupaya memperkuat sendi-sendi persatuan dan kesatuan, meningkatkan kewaspadaan, memelihara kerukunan, menjaga kebhinekaan dan keberagaman, saling menghargai dan menjunjung tinggi toleransi, dan mampu menyikapi perbedaan di alam demokrasi secara bijaksana,” kata Hj Susanti Dewayani.
Semoga kita senantiasa hidup dalam persaudaraan yang rukun dan damai, menghargai dan menghormati serta menjadikan perbedaan sebagai kekuatan untuk mendukung berbagai kebijakan serta program Pemerintah Kota Pematangsiantar dalam membangun dan mewujudkan Kota Pematangsiantar sehat, sejahtera, dan berkualitas demi Pematangsiantar bangkit dan maju.
Baca juga : LiSA dan sentuhan moralitas
Semakin bersinergi dan berkolaborasi
Dalam kesempatan tersebut, Hj Susanti Dewayani mengajak DP MUI Pematangsiantar untuk semakin bersinergi dan berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Pematangsiantar.
“Pemerintah membutuhkan masukan, ide, dan usulan dari para ulama-ulama di Kota Pematangsiantar ini, khususnya demi kemaslahatan umat. Organisasi keagamaan, termasuk MUI bisa terlibat dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) melalui program-program peningkatan kualitas sdm, seperti, PAUD, Pendidikan Dasar dan Lanjutan, bahkan dalam urusan ketenagakerjaan,” kata Hj Susanti Dewayani.
Menurut Hj Susanti Dewayani, adalah hal yang sangat menyenangkan jika program MUI bisa diformulasikan sedemikian rupa, sehingga terjadi koherensi atau hubungan tali-menali yang baik antara program Pemerintah Kota Pematangsiantar dengan program-program yang diselenggarakan MUI Pematangsiantar.
Sementara itu, Ketua Panitia, H.Rasyid Nasution menyampaikan, kegiatan ini untuk mempererat jalinan silaturahmi serta peningkatan iman dan taqwa,yang tentunya kita harapkan muara kerukunan interen umat beragama sebagai pilar utama mewujudkan dan meningkatkan kerukunan umat beragama. (Ingot Simangunsong/***)