CAMAT Siantar Timur, Kota Pematang Siantar, Masa Rahmat Zebua, “galakkan sosialisasi” Program SITIUR (Siantar Timur untuk Rakyat), yang sudah dipopulerkan camat-camat pendahulunya.
“Program yang baik, patutlah untuk dilanjutkan. Nama SITIUR itu sangat populis, sangat familier dalam ingatan siapa pun. Jadi, saya hanya menindaklanjuti program yang sudah ada. Dengan nama program yang popular ini, saya bangkitkan lagi semangat membersihkan lingkungan,” kata Masa Rahmat Zebua kepada segaris.co di ruang kerjanya di kantor Camat Siantar Timur, Jalan Siatas Barita Ujung, Kota Pematang Siantar, Selasa (25/10/2022)
Program SITIUR, kata Masa Rahmat Zebua, dikemas dengan sebaik mungkin, untuk mendukung program Bu Wali Kota, yakni LiSA (Lihat Sampah Ambil).
“Sebenarnya di program SITIUR banyak yang mau dikerjakan, tapi sekarang ini, kita sedang fokus pada masalah kebersihan dan pemberdayaan masyarakat,” kata Masa Rahmat Zebua yang menjelaskan bahwa di kecamatan yang dipimpinnya terdapat 7 kelurahan, yakni Kelurahan Asuhan, Merdeka, Kebun Sayur, Pahlawan, Pardomuan, Siopat Suhu dan Kelurahan Tomuan.
Diungkapkan Masa Rahmat Zebua, pemberdayaan masyarakat menjadi skala prioritas, sehingga program-program pemerintah kota, kecamatan, dan kelurahan, dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Baca juga :
Bapak Ibu GURU, INI tiga prioritas pelamar PPPK 2022
Masyarakat cukup antusias
Dengan berperannya lurah dan kepala lingkungan, dalam pelaksanaan program SITIUR, masyarakat cukup sangat antusias untuk berpartisipasi.
“Partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan dalam mewujudkan program SITIUR, karena hasilnya juga untuk kembali nikmati masyarakat. Misalnya, masalah kebersihan lingkungan, kita dorong agar masyarakat memberikan perhatian, karena apa yang dikerjakan berkaitan dengan pencegahan berkembangnya nyamuk yang membawa penyakit demam berdarah,” kata Masa Rahmat Zebua.
Di samping membersihkan lingkungan dari sampah dan genangan air tempat berkembangnya nyamuk demam berdarah, pihak Kecamatan Siantar Timur, juga melakukan penyemprotan di lingkungan-lingkungan.
“Untuk meminimalisir terjangkitnya demam berdarah, kita aktif lakukan penyemprotan,” kata Masa Rahmat Zebua.
Baca juga “
Penertiban bangunan liar di Bumi Perkemahan Sibolangit, Mahfullah Daulay: “Tidak bisa dihentikan”
Kampung tematik
Disampaikan Masa Rahmat Zebua, melalui program SITIUR, akan dilakukan upaya mengembangkan pertumbuhan komunitas di tengah masyarakat.
“Kita sedang mendorong dibangkitkannya kembali perwiritan kaum ibu mau pun kaum bapak untuk umat Islam, dan komunitas penalaah Alkitab (PA) bagi umat Kristen serta yang lainnya. Dengan bertumbuhnya komunitas-komunitas, akan semakin mempermudah komunikasi antar pemerintah kecamatan, kelurahan dan lingkungan dalam menyampaikan program-program,” kata Masa Rahmat Zebua.
Di Kelurahan Pardomuan misalnya, sudah lama terbentuk komunitas KAMPUNG TEMATIK, dimanan di perkampungan tersebut, rumah-rumah mau pun fasilitas umum disematkan lukisan-lukisan tematik yang membuat perkampungan tersebut kelihatan indah.
Baca juga :
PEREMPUAN bawa senjata api FN terobos Istana Negara, INI PENJELASAN Komandan Paspampres
“Apalagi perkarangan rumah dipenuhi berbagai jenis bunga, dan jalanan terawat dengan baik. Sebelum masa pandemi Covid-19, kampung tersebut menjadi salah satu destinasi wisata domestic, para pengunjung selfi dan dapat membeli makanan hasil rumahan serta lukisan-lukisan. Namun, di masa Covid-19, perkampungan itu menjadi sepi. Sekarang, kita sedang membangkitkannya kembali,” kata Masa Rahmat Zebua.
Di KAMPUNG TEMATIK itu juga, terdapat perpustakaan mini, yang pada Selasa, 27 September 2022 telah dikunjungi Kepala Dinas Kearsipan Dan Perpustakaan, Suryani Sinaga, yang memberikan perhatian dan menyumbangkan buku bacaan untuk perpustakaan.
“Jika perkampungan itu kita hidupkan kembali, maka dampaknya sangat banyak. Salah satunya, usaha rumahan bangkit kembali. Itu artinya, perekonomian keluarga akan terbantu,” kata Masa Rahmat Zebua. (Ingot Simangunsong/Syamsudin Harahap/***)