Catatan | Ingot Simangunsong
JEKA Asparido Saragih – popular dengan panggilan JEKA “Si Tendangan Maut” – telah menunjukkan kualitas kepetarungannya dengan meng-KO-kan lawannya Ki Won Bin asal negeri ginseng, Korea Selatan di ronde pertama road to UFC yang digelar di Abudabi, Minggu (23/10/2022).
Jeka pun dengan sabuk kemenangannya, akan melaju ke final UFC, dan sekaligus menaikkan kelasnya, yang telah mendunia.
INDONESIA, khususnya masyarakat Kabupaten Simalungun, patut mengapresiasi dan berbangga diri atas prestasi yang diraih Jeka.
Tidak cukup hanya sekadar melompat-lompat kegirangan, menyambut kemenangan yang diraih Jeka.
Pemerintah khususnya, patut sesegera mungkin, memikirkan apa, bagaimana dan seperti apa fasilitas dukungan moral, moril mau pun materi yang dapat diperuntukkan bagi Jeka dalam melanjutkan langkah kepetarungannya ke depan.
Terlepas bahwa Jeka akan mendapatkan nilai kontrak yang menggiurkan, setidaknya hati kecil Jeka, lebih mendambakan perhatian khusus dari negerinya.
Memang, ada pepatah yang mengungkapkan, “jangan tanya apa yang diberikan negara, tetapi tanyalah apa yang kamu berikan kepada negara.”
Namun, secara naluri “kemanusiaan”, setiap orang yang kembali dari medan tempur dan meraih kemenangan, pasti membutuhkan sambutan luar biasa. Karena, hal itu sangat berkaitan dengan kepuasan batin.
Jeka telah menyajikan apa yang harus disajikannya melalui potensi yang dimilikinya. Jeka telah menunjukkan komitmen dan integritasnya dalam mengembangkan talenta yang dimilikinya.
Tinggal bagaimana masyarakat dan pemerintah mengimbanginya. Agar kita, tidak lagi mendapatkan cerita tentang “terabaikannya” para petarung yang kembali dari medan laga ke-olahraga-an.
Semoga sukses Jeka, akan melahirkan Jeka-Jeka lain, yang berkomitmen mengharumkan nama daerah dan negara, di kancah para petarung dunia. Semoga juga pemerintah memberikan perhatian khusus kepada pegiat olahraga di negeri ini.
Salut Jeka!!!
Penulis, pimpinan redaksi segaris.co