GEDUNG DPRD Sumut, kembali digerudug oleh mahasiswa dari berbagai kampus, diantaranya Politehnik Medan, Polimedia, Universitas Negeri Medan (Unimed), dan juga organ Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Medan.
Ratusan massa mahasiswa tersebut, dalam orasinya mendesak pemerintah untuk segera mencabut penetapan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
“Pasca kemerdekaan Indonesia, masih banyak rakyat yang menderita karena kebijakan pemerintah yang tidak berkeadilan. Tag line Indonesia Bangkit, justeru membuat rakyat melarat. Bukan bangkit dari keterpurukan,” ujar orator dari Polmed, di depan Gedung DPRD Sumut, Kamis (08/09/2022), Jalan Imam Bonjol, Medan.
Dalam orasinya, si orator mengeluhkan naiknya ongkos angkutan umum untuk pergi ke kampus dari Rp 2.000 menjadi Rp 4.000.
Baca juga :
Nawal Lubis: “Ikan kaya gizi dan cegah stunting”
Baca juga :
DPR sorot kinerja Kemenkominfo, kebocoran 1,3 miliar data, peristiwa sangat memalukan
“Bukan hanya BBM yang naik. Tapi juga berdampak pada kenaikan harga bahan-bahan pokok yang sangat memberatkan masyarakat,” ucap orator.
Massa aksi mulai kecewa karena sudah hampir satu jam berorasi, tak seorang pun anggota DPRD Sumut yang datang sebab sebagian besar anggota dewan sedang melakukan kunjungan ke luar daerah.
Massa akhirnya disambangi seorang anggota dewan, Pdt. Berkat Kurniawan Laoly, dari Fraksi Nasdem dan Dedi Iskandar dari Fraksi PKS yang kebetulan sedang ada keperluan administrasi.
Tapi kehadiran Berkat dan Dedi ditolak massa aksi karena massa menginginkan yang menyambangi mereka adalah pimpinan DPRD Sumut. “Kalau pimpinan dewan tidak ada, kami minta enam fraksi yang ada baru dua fraksi. Jangan lepaskan dewan yang sudah datang. Kami tunggu empat fraksi lagi,” teriak orator.
Baca juga :
Soal kematian santri Gontor, INI KATA Puan Maharani
Massa mahasiswa menahan kedua anggota dewan tersebut. Berkat dan Dedi tidak diizinkan meninggalkan massa.
Sampai berita ini ditayang, suasana di depan Gedung DPRD Sumut semakin panas. Massa memaksa masuk ke dalam gedung tapi dipagar-beris ketat oleh petugas dari Polrestabes Medan. (Sipa Munthe/***)