ORGANISASI Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), selama ini merasa alergi dengan politik, dan tidak tertarik dengan politik praktis. Kealergian itulah, yang saat ini mulai ditinggalkan dan harus ada kader perawat yang ikut politik praktis.
Hal tersebut disampaikan Ketua DPW PPNI Provinsi Sumatera Utara, Mahsur Al-Hazkiyani S.Kep, Ns dalam acara Silaturahmi dan Seminar “Pemberdayaan politik PPNI mewujudkan praktik perawat profesional” di Siantar Hotel, Jalan WR Supratman, Kota Pematangsiantar, Provinsi Sumatera Utara, Sabtu (23/07/2022).
“Semakin alergi terhadap politik, maka semakin tergeruslah nasib para perawat yang tingkat kesejahteraan serta peluangnya di lapangan pekerjaan semakin sempit. Tidak hanya itu, regulasi yang berpihak ke perawat sangat sedikit, padahal regulasi keperawatan itu, sangat berdampak pada tingkat kesejahteraan perawat,” kata Mahsur Al-Hazkiyani.
Digambarkan Mahsur Al-Hazkiyani, untuk wilayah Kota Pematangsiantar, ada 2.000 perawat, dan Kabupaten Simalungun 940 perawat.
“Itu yang terdaftar dengan data akurat dan dapat berkomunikasi. Kami yakin, masih banyak lagi perawat yang belum terdaftar di organisasi PPNI,” kata Mahsur Al-Hazkiyani yang juga mengungkapkan bahwa PPNI organisasi terbesar dari profesi Kesehatan yang ada.
Baca juga :
Syahrul Nasution minta Pemkab Simalungun prioritaskan P3K dan tunjangan perawat
Nimbrung politik
Mahsur Al-Hazkiyani pun menyampaikan pesan, bahwa sudah saatnya perawat nimbrung politik. Sudah saat masuk ke politik praktis.
“Kita anjurkan agar perawat yang sudah terorgaisir dengan baik ini, dapat nimbrung ke kancah politik, dan terlibat politik praktis. Bagaimana kita mau memperjuangkan regulasi yang berpihak ke perawat jika kita tidak ada di dalam politik praktis,” kata Mahsur Al-Hazkiyani yang juga mengarahkan para pengurus mau pun anggota PPNI membangun silaturahmi dengan tokoh-tokoh politik di Kota Pematangsiantar dan Kabupaten Simalungun.
Baca juga :
TAMPAK: “Ada pembunuhan, ada kematian, tapi pelaku belum ditemukan”, Irjen Ferdy Sambo pun dilaporkan
“Mari kita bangun komunikasi dan silaturahmi dengan kepala daerah serta wakil rakyat, tokoh-tokoh politik untuk mendapatkan masukan dalam penguatan regulasi keperawatan yang tujuannya bagi peningkatan pelayanan kesehatan dan kesejahteraan,” kata Mahsur Al-Hazkiyani yang pada acara tersebut sebagai narasumber dengan penyampaian materi “Peran PPNI dalam aspek legal praktik perawat.” (Ingot Simangunsong/***)