Oleh | Ingot Simangunsong
KURSI Menteri Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), kosong!!!
Ada empat kader PDI-Perjuangan yang digadang-gadang bakal mengisi kursi kosong tersebut, yaitu Djarot Saiful Hidayat (mantan Gubernur DKI Jakarta, anggota DPR-RI), Hasto Kristiyanto (Sekjen PDI-P), Basuki Tjahja Purnama (Ahok) dan Gubernur Provinsi Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Kenapa harus dari PDI-Perjuangan? Kursi kosong tersebut, memang jatahnya PDI-Perjuangan.
Karena kursi kosong jatahnya PDI-Perjuangan, tentu hak sepenuhnya untuk memutuskan salah satu dari keempat kader partai itu, ada di tangan Ketua Umum PDI-Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.
Tentu, Megawati Soekarnoputri-lah yang akan membisikkan kepada Presiden Joko Widodo, nama yang mendapat restu partai untuk mengisi kursi kosong Menpan RB.
Dari keempat nama tersebut, dua nama yang dinilai berpotensi mengisi kursi kosong, yaitu Djarot Saiful Hidayat dan Ganjar Pranowo.
Hasto Kristiyanto, sangat jauh panggang dari api, karena kedudukannya sebagai Sekjen PDI-Perjuangan, sangat dibutuhkan Megawati Soekarnoputri dalam persiapan menuju Pesta Demokrasi Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden tahun 2024.
Begitu juga dengan Basuki Tjahja Purnama (Ahok), yang akhir-akhir ini, cahayanya agak sedikit meredup. Akar politiknya tidak begitu menguat lagi, dan tipikal tempramentalnya kurang pas untuk mengisi kursi kosong tersebut.
Baca juga :
Dalam 2 tahun, mantan TKW Hongkong raup untung Rp200 miliar… BEGINI CARANYA!!!
Akankah “skak mat”
Jika yang tertinggal hanya Djarot Saiful Hidayat dan Ganjar Pranowo, maka yang menjadi tokoh sentral yang patut dibicarakan, ya Ganjar Pranowo.
Sebagai kader partai, Ganjar Pranowo sudah demikian kuat mengakar pada lingkaran bakal calon Presiden RI penerus Joko Widodo pada Pemilihan Presiden 2024.
Menurut data, sudah ada 60 simpul gerakan relawan yang terbentuk dan mendukung Ganjar Pranowo menuju Pemilihan Presiden RI 2024. Salah satu dari simpul relawan itu, adalah Dulur Ganjar Pranowo (DGP), yang dikomandoi Raden Zieo Suroto.
Akankah Megawati Soekarnoputri menggeserkan satu anak caturnya untuk upaya “skak mat” langkah Ganjar Pronowo menuju pesta demokrasi Pemilihan Presiden RI 2024?
Jika itulah pilihan yang dilakukan Megawati Soekarnoputri, maka yang terjadi adalah terputusnya hubungan emosional yang sudah terbangun melalui 60 simpul relawan Ganjar Pranowo.
Kursi kosong Menpan RB, yang jika diserahkan kepada Ganjar Pranowo, setidaknya akan semakin mempersempit ruang gerak yang selama ini demikian “bebas” dinikmati Ganjar Pranowo sebagai Gubernur Provinsi Jawa Tengah.
“Liar” memasuki ruang-ruang politik
Dan resiko lainnya, 60 simpul gerakan relawan Ganjar Pranowo yang sudah semakin menguat tersebut, akan menjadi massa mengambang, dan boleh jadi akan “liar” memasuki ruang-ruang politik, yang notabene dapat merugikan PDI-Perjuangan.
Megawati Soekarnoputri, sudah pasti lebih memahami dan sudah lebih berpengalaman menggerak-gerakkan dan menggeser-geser buah catur perpolitikannya. Walau harus berpikir keras untuk menetapkan pilihan dari dua sosok kadernya, yaitu Djarot Saiful Hidayat dan Ganjar Pranowo.
Apabila Megawati Soekarnoputri mengirimkan nama Djarot Saiful Hidayat ke Presiden Joko Widodo untuk mengisi kursi kosong Menpan RB, sama artinya terhentilah alur massa mengambang.
Kemudian, jika Ganjar Pranowo tidak menduduki kursi kosong Menpan RB, itu sama dengan Megawati Soekarnoputri memberi sinyal bagi 60 simpul relawan Ganjar Pranowo untuk bergerak leluasa mendulang dukungan penguatan Ganjar Pranowo sebagai penerus Joko Widodo di Pemilihan Presiden RI 2024.
Mari menunggu putusan Ketua Umum PDI-Perjuangan, Megawati Soekarnoputri di pusaran kursi kosong Menpan RB. Akankah “skak mat”?
Pematangsiantar, 05 Juli 2022. (Penulis, pimpinan redaksi segaris.co)