KEPALA Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Simalungun, Muhammad Fikri Fanani Damanik, melakukan kunjungan ke kawasan penangkaran primata “Monkey Forest” di Sibaganding, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Minggu (16/01/2022).
Menurut Fikri Damanik, kawasan penangkaran primata Sibaganding, merupakan salah satu dari sekian banyak destinasi wisata penangkaran primata yang ada di Kabupaten Simalungun.
Setelah bertemu dengan pihak keluarga Umar Manik yang menuturkan, bahwa jumlah primata yang ada di kawasan tersebut lebih dari 200 ekor yang terdiri dari jenis beruk, kera dan monyet yang dalam bahasa daerah lebih sering disebut dengan bodat.
“Langkah yang akan kita ambil, kita mau informasikan lebih kuat kepada khalayak umum bagaimana sensasi berwisata primata secara langsung dan juga ingin menginformasikan kondisi terkini sudah terkelola dan fasilitasnya sudah baik. Karena berdasarkan info dari pengelola bahwa kunjungan wisatawan belum maksimal, bahkan dalam sehari belum tentu ada pengunjung,” kata Fikri Damanik.
Dijelaskannya, keberadaan primata ini sudah berlangsung lama, keluarga Umar Manik mulai tinggal di kawasan tersebut pada tahun 1984.
Awalnya, mereka hidup sebagaimana normalnya masyarakat, melakukan aktivitas pertanian sebagai pendukung kebutuhan ekonomi.
Namun, pada suatu kondisi, hasil pertanian mereka rusak akibat dimakan primata yang hidup berdampingan dengan mereka.
Karena situasi tersebut, timbul perasaan kecewa dan marah, dan mendorong mereka berupaya mencari primata tersebut sebagai bentuk balas dendam.
Tetapi, pada suatu malam suaminya, Umar Manik bermimpi, dimana dalam mimpinya dia dinasehati agar selalu sabar dan tidak marah, karena primata itulah nantinya yang akan membantu kehidupannya kelak.
“Sejak saat itu, hubungan emosional dan kedekatan antara primata dan keluarga Manik terjalin dengan baik dan mereka hidup berdampingan,” kata Fikri Damanik.
Penulis: Ingot Simangunsong
Foto: Dok Disbudpar Simalungun